Apa jadinya bila kamu adalah seorang penyandera namun kamu masih memiliki sisi manusiawi. Bukankah sebaiknya tidak kamu lakukan saja kegiatan tersebut. Inilah yang terjadi pada kasus bersejarah kali ini dimana seorang penyandera mendesain suatu kurungan sandera berupa peti mati yang masih memungkinkan untuk hidup. Jadi rupanya pada kasus kali ini penyandera masih memungkinkan korbannya untuk hidup lebih lama.

Lantas apakah tujuan beliau menyandera, apakah hanya didasari kebutuhan uang semata. Jika benar mengapa sang penyandera tidak bekerja saja daripada mencoba-coba hal seperti ini namun hati masih belum kuat menanggung beban rasa bersalah. Apa yang melatarbelakanginya? Semua akan terungkap pada thread kali ini. Penasaran seperti apa kisah penyanderaan bersejarah ini yuk cermati thread berikut ini!

Kisah penyanderaan paling nanggung ini terjadi pada tahun 1968 dimana korban penyanderaan ini bernama Barbara Mackle yang kala itu masih berumur 20 tahun. Kemudian orang yang melakukan penyanderaan tersebut bernama Gary Steven Krist. Sang penyandera melakukan aksi ini didasari untuk mendapatkan uang yang sangat banyak dari seorang pengusaha besar. Jadi ayah dari Barbara Mackle adalah pengusaha.

Gary Steven Krist tidak sendirian dalam aksinya, ia ditemani seorang temannya yang bernama Ruth Eisemann-Schier beliau berdua datang kepenginapan dimana Barbara dan Ibunya sedang berwisata. Mereka berdua pun berpura-pura sebagai polisi untuk menyelidiki suatu kasus. Alhasil mereka diizinkan oleh ibu Barbara untuk masuk. Setelah mereka berdua masuk, ibu Barbara langsung dibuat pingsan dengan ditutup hidungnya menggunakan kain perasan chloroform dan Barbara ditodong senjata supaya mau masuk ke dalam mobil. Akhirnya Barbara diculik sedangkan ibunya dibiarkan begitu saja



Selanjutnya barbara di kurung dalam suatu peti mati. Nah, hal yang paling menarik dari penyanderaan ini yaitu sisi manusiawi sang penyandera yang mendesain peti kubur dengan sangat spesifik. Di dalamnya ada kipas, lampu, air, makanan dan saluran udara sehingga masih memungkinkan korban untuk dapat hidup lebih lama lagi. Jika demikian mengapa tidak ia kurung di suatu ruangan saja ketimbang melakukan kurungan di bawah peti mati. Anehnya di dalam peti mati tersebut tersimpan catatan instruksi bagaimana caranya supaya bisa bertahan lebih lama.

Ayah dari Barbara Mackle ini adalah pebisnis kontraktor yang kaya sehingga Gary Steven Krist meminta tebusan sebesar $500.000 yang bila dikonversikan ke nilai sekarang menjadi $4,869,477. Jadi tebusan ini luar biasa gila dan sangat mahal. Ayah barbara pun akhirnya menghubungi FBI karena tak kuasa menahan rasa geram dan tidak tahu harus bertindak seperti apa lagi.

Dua hari berlalu penyelidikan FBI masih buntu dan Ayah Barbara akhirnya disarankan untuk sebaiknya coba mengirimkan tebusan untuk mendapat balasan lebih lanjut. Akhirnya pada percobaan pengiriman uang tebusan pertama ini gagal karena pelaku melihat polisi yang sudah mengintai sejak lama dan menutup akses jalan akhirnya Gary dan Eisemann-Schier kabur. Namun ia harus terpaksa lari dan meninggalkan mobilnya.

Gary kesal dengan perbuatan dari ayah Barbara yang memasang polisi di segala tempat sehingga ia memberikan peringatan terakhir. Jika Ayah Barbara masih ditemani seseorang saat menaruh uang maka anaknya tidak akan pernah bertemu ia lagi. Alhasil Ayah Barbara ketakutan dan mulai menuruti permintaan Garry. Ia kembali menaruh uang ditempat yang ditentukan tanpa membawa siapa-siapa.

Ternyata setelahnya Gary menelpon agen FBI yang bekerjasama dengan Ayah Barbara dan memberikan alamat serta koordinat. Namun tidak diberitahu dimana letak spesifik dari lokasi penguburan Barbara tersebut. Jadi akhirnya 100 orang tim penyelamat dihadirkan untuk menggali berbagai titik dalam radius yang telah ditentukan.



Usut punya usut, ternyata lokasi yang diberikan penyandera rupanya benar. Setelah beberapa titik digali ternyata ada peti mati dan juga berisikan Barbara Mackle. Setelah peti mati dibuka, Barbara langsung menyorak para tim penyelamat "Kalian semua lelaki paling ganteng yang pernah aku temui".

Barbara rupanya telah terkurung selama 83 jam. Para agen FBI ini penasaran bagaimana Barbara bisa bertahan selama itu dan langsung menanyakan kepadanya. Jawabannya yaitu didalamnya ada instruksi yang menyelamatkannya. Akhirnya Barbara berhasil dibawa pulang dengan selamat. Sedangkan penyelidikan pelaku penyanderaan tersebut masih terus dilanjutkan.

FBI masih belum menemukan siapa pelakunya. Selain mobil yang ditinggalkan serta atribut kepolisian yang digunakan kedua pelaku. Hingga akhirnya atribut kepolisian yang palsu. Alhasil dengan pengembangan lebih lanjut ternyata kedua bukti tersebut mengarah pada seorang pekerja kampus yang bernama Eisemann-Schier karena adanya sidik jari yang tersisa. Dari pengembangan lebih lanjut akhirnya identitas Gary Steven Krist ketahuan.
Alhasil mereka berdua ditangkap pada lokasi yang berbeda.



Rupanya Gary Steven Krist merupakan mantan kriminal yang telah berbuat macam-macam kejahatan. Sedangkan Eisemann-Schier seorang wanita pujaan hatinya yang mendesain kurungan tersebut. Namun Eisemann-Schier harus terpaksa ikut melakukan aksi ini karena dipaksa.