rumah tangga itu ibarat kapal pesiar yg siap mengarungi samudra gan, yg jadi nahkoda ya kalian berdua...kapal mau dibawa kemana yaitu tergantung dari bagaimana kalian mengendalikan kapal....dan orang lain???? orang lain itu ibarat pipis bocil dilaut....gag ngaruh dan jangan sampai terpengaruh sama kapal yang lo bawa.

Mestinya sama, cuma hal2 kecil abis nikah baru tau, bikin pasangan ga nyaman. Misal ternyata baru tau pasangan malas gosok gigi, di bilangin ga terima, terus ya lanjut saling hujat

biasa tu bor

Ga ada yg signifikan sih berubahnya.. Fine2 aja alhamdulillah merit thn 2005 mpe skrg punya 3 anak.. Alhamdulillah susah seneng selalu bareng2, ada masalah ya hadapi bareng2.. Dpt rejeki bareng2.. Smua bareng2 aja..

Berubah jadi macan?

Kenali dalam2 saat berkenalan

Ane mengutarakan Sedikit dari suara mas kuli yang ada yah Sis (tidak semua seperti yang Ane Ceritakan yeh), pasangan yang benar berubah bukan karena awal2 ingin memiliki sis yang seterus nya di cuekin, tetapi ketika pasangan yang benar memiliki buah hati yang harus di besarkan pasangan yg benar mulai fokus, berpikir, berkreasi dengan masa depan sang putra dan putri ini,

sehingga untuk memikirkan sista bukan di belakangkan (red : itu juga ane sebut sebagai putri), sehingga bagi sista merasa (memakai perasaan) bahwa pasangan tidak sama seperti sewaktu itu.

dan bukan Ane berpikir bahwa sista tidak memikirkan putra dan putri juga, Ane melihat pasangan ane juga berusaha sama seperti di atas, tetapi Ane kepala keluarga seharus nya lebih keras berusaha dalam menghasilkan penghasilan dan melihat seberapa banyak penghasilan yang di hasilkan maximal oleh rohani dan jasmani ini walaupun suatu saat tidak bisa apa2 lagi atau tenaga pun habis tetapi boleh dong di usahakan maximal.

tetapi 1 informasi dari ane yang selama ini ane tetap pegang teguh bahwa ane berjuang demi kalian apapun teriakkan kalian ketika marah saat mem protes bahwa pasangan tidak perhatian seperti dahulu, tetapi lihat dari segi pasangan menafkahi kalian melewati proses stress, putus asa bagi yang berusaha, bahkan bagi pekerja tidak jarang di kantor di bar2 kan sama atasan sampai di rumah pun kami di bar2 kan sama kalian (tidak bermaksud menyalahkan yeee dan bukan berarti sista engga stress juga)

bukan Ane ga mau cerita apa yang terjadi kepada ane kepada pasangan tetapi ane pernah bercerita kepada pasangan hidup, malah terlihat membagi stress dan Ane melihat itu, seolah-olah Ane melihat kesedihan dan menambah beban, malah Ane yg sedih banget melihat pasangan Ane terlihat seperti itu. dan seperti itu lah kadang2 ada hal yang Ane anggap perlu di ceritakan tetapi ada beberapa hal yang tidak perlu di ceritakan.

lelaki jarang dan hampir punah dan ga bisa di lindungi oleh negara :

memang ga semua seperti karakter yang ane ceritakan di atas tetapi tidak sedikit karakter seperti di atas bermacam-macam ada juga yang benar cerita2 negatif tentang pasangan dari crita2 temen2 sista.

bahkan mreka yang Ane ceritakan di atas terkadang mreka menjauh dari keluarga mreka (mreka hanya bisa mengumpat2 untuk membela keluarga mreka) dan malah merapat ke keluarga sista2 walaupun ter-kadang2 keluarga sista2 sering ikut campur urusan keluarga sista bersama pasangan dan anak2,

ibarat nya seperti gak hepi ngeliat sista pasangan dan anak2 bahagia

(jika ada pistol mreka ini pasti melepaskan tembakan ke atas dengan teriakan Cukup sudah Feguso).

tapi engga semua yah yang ane cerita kan di atas seperti itu jadi nya.

kenapa mreka menjauh dari keluarga mreka?

beberapa dari sista (engga semua yah tidak semua sista) itu ada yang ga cocok dengan keluarga lelaki/mertua dan bahkan kadang2 terkesan terpampang papan pengumuman bahwa "segera menjauh dari keluarga mu". cmiiw yah

terkadang kutukan itu ada dimana berbunyi " Menantu dan Mertua itu Ibarat yang satu ke barat satu lagi ke timur atau tidak cocok"

ketika hal ini terjadi jiwa lelaki mana yang tidak berontak dimana seperti di suruh membuat pilihan yang dia ga bisa milih.


Ada lelaki memilih Anda sis. karena sista lah teman hidup semati bersama.

Ada beberapa juga yang tidak memilih sista karena ingat dengan pengorbanan orang tua mreka dan ada beberapa juga yang mengumpat agar berpihak netral.

Ada juga yang tidak memilih 22 nya sehingga hidup nya hancur berantakan.

resiko memang Ada ketika suara pemilihan di kumandangkan oleh sista.

begitu banyak permasalahan yang ada sis bukan hanya yang ane ceritakan di atas.

itu hanya beberapa contoh kecil yang membuat pasangan sista ketika memasuki hidup bersama terlihat seperti berubah total yang membuat pikiran sista bahwa pasangan sista sudah tidak mencintai dan menyayangi sista.

sista harus menilai nya bukan dari perasaan tetapi ukur dengan logika jika hal tersebut terjadi di atas yaitu dengan cara :

Berikan tanggung jawab terhadap membesarkan Anak2. misal jika ente berdua sama2 kerja di pekantoran, bagi tugas biaya anak sekolah siapa, biaya jajan anak brapa dan kebutuhan senang2 nya bagi ke dia, tetapi ukur kemampuan dia yah jangan penghasilan misal 10 jt lalu 10 jt di habiskan atau ente palak semua nya tanpa memberikan dia penghasilan pekerjaan dia untuk dia gunakan. contoh di sini gaji 10jt mungkin 7 jt di arahkan atau budgetkan untuk anak2. sisa nya untuk pangeran sista
di situ sista bisa menilai kok apakah masih perhatian sama sista. (ini contoh yah)

tetapi sista juga jangan ego <== ini hanya saran yah
bedakan perjuangan dia untuk keluarga sista dan anak2,
dengan perjuangan dia untuk membela seluruh keluarga sista baik kakak sista adik sista dan orang tua sista.

ini bukan masalah pasangan sista perhitungan engga mau nge bantu keluarga besar sista tetapi harus ada limit nya atau batas nya karena pasangan sista ada batas maximal nya jangan di uji di luar batas maximal nya.

bagaimana jika di balik jika pasangan sista berjuang membela keluarga besar nya mati2an tanpa memperdulikan sista dan anak2.

ingat baik2 ini sis, sista dan pasangan akan selalu hidup bersama dan teman hidup baik pagi siang dan malam menghadapi selalu dengan bersama-sama jika salah satu dari pasangan ini ego satu lagi harus mengalah, lalu bagaimana jika sista benar tapi kok harus mengalah.

Ane sarankan jika hal tersebut di atas terjadi, angkat topik ini di saat ego pasangan sista sudah tidak dominan baru di bahas atau di diskusikan.

ingat yah keluarga sista dan pasangan adalah no 1 di atas segalanya. di luar itu jika bisa sayangi orang tua pasangan sista sehingga pasangan sista pun bisa menyayangi orang tua sista, keluarga adik dan kakak jika kalian mau bantu bantu lah semampu nya tidak bisa bantu pun tidak apa2 karena keluarga kalian yg harus di prioritaskan.


sista Ane tidak ada waktu banyak untuk menjelaskan apa yang membuat pasangan seperti berubah.
tetapi nilai lah secara logika
kecuali pasangan sista memang sudah tidak benar atau sudah ada hati yang lain dan itupun perubahan nya terlihat kok bukan hanya di perasaan semata sista tetapi secara logika pun sudah tidak masuk akal.

yang perlu sista nilai suatu saat nanti terhadap pasangan sista ketika semua tanggung jawab dan kewajiban pasangan sista mencapai garis finish (anak2 sudah pada kerja bahkan ud merried dan tinggal di luar bersama keluarganya) sehingga yang tinggal di dalam rumah ini hanya sista dan pasangan berdua nanti nya, di situlah ente baru menilai apakah pasangan sista berubah atau tidak.

Mungkin Penjelasan Ane di atas ada yang benar ada yang salah. yang di ambil yang positif nya saja yah sis yang negatif atau tidak benar di buang.

mau di hapus qoute ini juga gpp sis ahahahaha.

Benar adanya gan, dulu malu-malu, skrg bini ane kalo buang angin malah dikencengin
Balikin lagi niatnya bagi umat yg beriman menikah itu adalah ibadah

Biasa nya memang begitu, seiring dengan berjalannya waktu pasti berubah..
Karena gada yang abadi.

Jangan cari perbedaan setelah nikah, pasti banyak lah. yang penting siap terima pasangan apapun kondisi nya, yang pasti komunikasi harus baik. Segala perbedaan pasti akan indah pada waktunya.

Waktu pacaran semua terasa indah.demi cinta rela hidup miskin
Waktu sudah nikah.telat uang belanja semua terasa jadi badai
Dapur ramai seperti malam takbiran

Situasi yang membuat berubah, terutama anak, ga harus selalu suami, istripun pasti berubah jadi lebih cerewet, dan mulai hilang perhatian, mulai cuek sama kebutuhan suami dll (eh kok jadi curhat) 🤣

kalo pegangannya agama, berubah pun insya allah tetap baik hehehe

betul pacaran setahun atau 10 tahun akan terasa sama saja saat awal menikah, ketika pacaran yang kalian berdua pikirkan hanyalah kesenangan dan kesedihan kalian berdua saja, tapi setelah menikah kesenangan dan kesedihan keluarga besar kalian juga harus kalian hadapi. ketika nanti punya anak pastinya kalian akan senang, tapi saran ane jangan terlalu senang, karena anak bisa jadi perekat hubungan bisa juga jadi "perusak" hubungan.

maksudnya perusak bukan berarti jadi anak itu punya dosa, tapi anak adalah cobaan/hidayah/hikmah seumur hidup bagi orang tuanya dan kita sebagai orang tua harus tetap setia satusama lain di atas "keributan" soal anak dan keluarga besar

Persiapkan keluarga kecilmu untuk menjadi keluarga yang bahagia "setiap saat", karena kita tidak tahu kapan Tuhan akan mengambil semua harta kita dan nyawa kita

emang berubah, biasanya berubah menjadi lebih terbuka.. dalam arti khiasan atau arti yang sebenernya juga

ane pacaran 7 taun, dan nikah 5 taun.. sama aja sih, gak jauh beda.. soalnya pas pacaran 7 taun itu emang udah tau sifat sama kekurangan masing2 semua

bukan hanya pasangan yg berubah, tapi yg namanya manusia (hidup) pasti akan berubah dari waktu ke waktu

fungsi pasangan idealnya memastikan perubahannya ke arah yg lebih baik

pastikan aja kita ga merubah pasangan pada poin dimana dia harus ngorbanin jati diri dia setelah nikah. Misal, lu tau suami introvert, jangan deh dipaksa jadi suami yg suka sering ke tempat rame, bisa sebel ama lu. Kerjaan ma bahagiain pasangan aja udah belibet, dipaksa jd orang lain, nape dulu kaga cari calon yg lu inginin ? cerai ? berani, amit2 deh.

Asal perubahannya masih wajar ya nggak pa pa sih.....

Ya intinya rumah tangga itu harus saling penuh pengertian bukan adu ego.
Terus kalau satu pasangannya suka memaksakan egonya terus menerus dan yg 1 lagi lebih sering mengalah itu lah yg memicu terjadi perselingkuhan,,krna sesabar2nya manusia ada batasnya.