los.comandosAvatar border
TS
los.comandos
Wisata Jakarta, Melihat Tugu Sepeda Peninggalan Anies yang Dibangun Rp800 Juta

Tugu Sepeda dibangun di era Anies Baswedan diresmikan pada Rabu (12/10/2022), menelan biaya Rp800 juta

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -– Tugu Sepeda gagasan Anies Baswedan sudah dipertontokan kepada masyarakat sejak Rabu (12/10/2022) lalu.

Berlokasi di persimpangan antara Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat dan Jalan Setiabudi Raya, Jakarta Selatan.

Tugu tersebut berbentuk seperti roda dan berdiri kokoh di tengah gedung-gedung tinggi.

Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, Jumat (21/10/2022), tugu tersebut memiliki material yang terbuat dari logam, serta nyentrik dengan desain kekinian.

Dalam satu bulatan tugu bagian depan, terdapat tujuh bulatan lainnnya yang diisi oleh berbagai jenis jari-jari roda dan rantai sepeda.

Selain itu, di bagian tengah bulatan besar, terdapat ikon Kota Jakarta, seperti Monas, patung Selamat Datang, patung Pancoran, dan masih banyak lagi.

Sementara di bagian sebaliknya, terdapat tujuh bulatan yang berisikan cermin raksaksa.

Beberapa pejalan kaki nampak menggunakan cermin-cermin tersebut untuk berswafoto.

"Emang kerja di sekitar sini, tapi baru selfie aja, karena sebelum-sebelumnya ditutup," ujar Teta, salah satu pengunjung saat ditemui di lokasi.

Pada bagian bawah tugu tersebut, terukir kalimat peresmian yang disampaikan Anies Baswedan.

Kalimat tersebut terukir dalam logam berwarna kuning keemasan.

"Tugu roda sepeda menjadi simbol tentang semangat Jakarta, Kota Global, yaitu kota yang tak hanya mengejar kemajuan, tapi juga menghadirkan kesetaraan dan kelestarian,"

"Diletakkan di Jalan Sudirman, ia menjadi pengingat bahwa koridor termegah di Indonesia pun harus dapat diakses oleh semua," begitu isi kalimat yang tertanda nama Anies Baswedan.



Meski disebut Tugu Sepeda, namun tidak nampak satupun pesepeda yang melintas area tersebut.

Beberapa sepeda yang terparkir di sisi kanan tugu pun tak ada yang menyentuhnya.

Sementara itu, tempat penyimpanan sepeda, nampak kosong.

Kebanyakan, sejumlah warga hanya melintas area tersebut karena ingin pergi ke halte atau menaiki Mass Rapid Transit (MRT) Sudirman.

Hal tersebut diakui Tomi (31) yang merupakan salah satu pekerja di daerah tersebut.

"Saya enggak tahu sih tugu ini, saya kira hiasan aja dan hanya dilewat-lewatin orang saja," ujarnya.

Kurang Ada Manfaatnya

Tidak hanya masyarakat umum, para pesepeda juga belum terlihat memanfaatkan fasilitas di sekitar area tugu.

Salah satu pengemudi ojek online (ojol), Heru Susanto (40) yang mengaku setiap hari beristirahat di area tersebut, sama sekali tak mengetahui mengenai tugu tersebut.

"Enggak tahu tugu apa, saya kira cuma ikon Jakarta aja," ujar Heru saat ditemui di lokasi.

Saat diberi tahu tentang Tugu Sepeda, Heru mengatakan setiap harinya tak ada aktivitas bersepeda di daerah tersebut.

Bahkan, tempat penyimpanan sepeda diakuinya selalu kosong dan tak ada yang menyimpan sepeda.

"Setiap hari saya di sini, tapi gak ada yang sepeda. Paling dipakai orang lewat aja," ujar Heru.

"Ini juga tempat sepeda (menunjuk), selalu kosong," lanjutnya.

Menurut Heru, pembangunan tersebut kurang ada manfaatnya, bahkan dirasa olehnya terlalu buang-buang anggaran.

Baginya, lebih baik anggaran tersebut digunakan untuk kebutuhan masyarakat lain, seperti di panti asuhan dan kegiatan sosial lainnya.

"Enggak ada gunanya juga, orang-orang juga cuma lewatin aja. Saya pun berpikirnya ini hanya hiasan saja," kata Heru.

Hal yang sama pun dikatakan beberapa warga sekitar yang Warta Kota temui.

Contohnya, tiga orang pemuda yang bekerja di sekitar wilayah tersebut. Mereka adalah Davi, Ronggo, dan Jamal.

Ketiga pemuda tersebut mengaku baru mengetahui adanya tugu tersebut.

Pasalnya, selama berbulan-bulan, tugu tersebut ditutupi terpal dan ditutup kayu yang tinggi, sehingga tak tahu akan dibuat apa.

"Saya sih enggak tahu ya, karena baru dibuka juga, sebelumnya ditutup terpal terus," ujar Davi saat ditemui.

Sementara itu, Ronggo mengaku tak terlalu terkesan dengan tugu tersebut.

Menurutnya, bangunan itu sama seperti tugu-tugu lainnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan jika keberadaan tugu tersebut hanya dilewati orang-orang saja.

"Biasa aja sih menurut saya, enggak ada mewah-mewahnya, enggak ada manfaatnya juga, buang-buang anggaran juga," kata Ronggo di lokasi yang sama.

"Tapi kalau saya sih yang penting dari segi keamanannya ya, materialnya kokoh atau tidak, kalau kena hujan atau angin jatuh tidak, aman tidak?" ujar Ronggo.

Meski begitu, Jamal yang juga ditemui di tempat yang sama, mengaku mengetahui peresmian tugu tersebut oleh Anies Baswedan, 12 Oktober lalu.

Namun, dirinya tak tahu detail apa fungsi tugu tersebut.

Menurutnya, tugu tersebut bahkan tak menyerupai sepeda sama sekali.


Sebelumnya Warta Kota memberitakan, Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Ahmad Riza Patria mengatakan pembangunan tugu sepeda memakan biaya senilai Rp 800 juta.

Hal itu disampaikannya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/4/2021).

Angka tersebut, kata Ariza, masuk ke dalam anggaran pembuatan jalur sepeda permanen di jalan Sudirman - Thamrin oleh pihak swasta sebesar Rp 28 miliar. (m40)

https://tangerang.tribunnews.com/amp...-juta?page=all

Aku lelaki tak mungkin menerimamu bila
Ternyata kau mendua, membuatku terluka
Tinggalkan saja diriku yang tak mungkin menunggu
Jangan pernah memilih, aku bukan pilihan

aldonistic
viniest
wesly771
wesly771 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
4K
103
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.