Penggunaan antibiotik sintesis berupa antibacterial atau antifungal sebenarnya bermanfaat untuk membunuh infeksi mikroorganisme. Namun hal tersebut memberi dampak negatif jika pemberian antibiotik sering kita lakukan. Yaitu lama kelamaan menimbulkan resistensi dari mikroorganisme menyebabkan obat antibiotik yang kita pakai lama kelamaan tidak ampuh. Sama halnya dengan manusia, mikroorganisme pun dapat beradaptasi untuk bertahan dari lingkungannya.

Perilaku ketergantungan antibiotik sangat tidak baik untuk gansis kedepannya sebab bila pengobatan dilakukan kurang sempurna maka mikroorganisme yang tersisa akan berevolusi menjadi lebih kuat bahkan penggunaan antibiotik umum seperti Miconazole, Ketoconazole hingga Voriconazole menjadi tidak mempan lagi. Sehingga beberapa orang sudah menggunakan obat topikal seperti k*lpanax misalnya, namun sama sekali tidak mengatasinya. Jadi langkah apa yang bisa gansis lakukan untuk pencegahannya, yuk cermati thread berikut!

Kadangkala jamur yang menginfeksi kulit kita dapat berbeda-beda. Jika jamur selangkangan yang menginfeksi kita tak kunjung sembuh bahkan setelah memakai produk obat-obatan antijamur sekalipun maka tandanya kita terkena Multidrug Resistant Tinea cruris/corporis. Jamur selangkangan yang bernama Tinea crurisatau Tinea corporis yang telah resistant ini sulit sekali diatasi dengan obat topikal yang beredar di pasaran sehingga proses penyembuhannya akan berlangsung sangat lama jika menggunakan antibiotik sintesis dan sangat mengganggumu ketika beraktivitas akibat rasa gatalnya yang luarbiasa.

Itu dia penyebabnya mengapa seseorang bisa mengalami infeksi jamur yang begitu lebar atau merebak pada permukaan kulitnya. Hal ini tak lain karena jamur yang menginfeksinya merupakan jamur resistant antibiotik sehingga penggunaan antijamur topikal seperti Miconazole, Ketoconazole dan Vericonazole tidak bisa mengatasinya. Sehingga jamur pada kulit terus menerus melebar tak terhenti.



Jamur selangkangan ini juga memiliki cara unik untuk bereproduksi yaitu menimbulkan rasa gatal-gatal luarbiasa yang memicu manusia untuk menggaruknya. Setelah digaruk sporanya akan menyebar kebagian tubuh lainnya sehingga jamur ini bisa terus menerus menginfeksi. Jadi spora bisa berpencar kemana-mana sehingga kerapkali orang yang terkena jamur dapat menyebarkannya ke orang lain via perantara handuk maupun sentuhan sehabis menggaruk. Adabaiknya jangan pernah gansis garuk ketika terinfeksi jamur pada selangkangan.

Jadi jamur ini akan mudah sekali berkembang biak dan menginfeksi orang lainnya sehingga masalah ini menjadi serius dan kerapkali hanya dapat ditangani oleh rumah sakit. Namun sebenarnya jamur ini hanya resistant ke antibiotik sintesis. Rupanya bahan-bahan alami yang mudah kita temui di pasaran justru dapat mematikan jamur ini dengan mudah karena antijamur alami tidak menimbulkan efek resistensi karena mekanisme penghambatan jamur yang berbeda dan tidak memungkinkan jamur untuk beradaptasi. Berikut ini adalah salah satu antijamur alami yang sangat kuat.

Itu dia solusi untuk mengalami resistensi jamur yang membuat infeksi tak kunjung sembuh. Jadi keempat bahan alami di atas memiliki mekanisme penghambatan jamur yang berbeda bila dibandingkan dengan antibiotik yang ada di pasaran sehingga bahan-bahan alami tersebut tidak menimbulkan resistensi antijamur.

Ts sendiri sudah pernah terinfeksi jamur selangkangan yang sungguh resisten. Berbagai produk anti jamur yang ts gunakan dan kontrol dokter tak kunjung menyembuhkannya. Akhirnya Ts mencoba bawang putih dan rupanya sembuh seketika. Namun rasa sakitnya harus menjadi pertimbangan bila gansis ingin mencobanya.