Seiring berkembangnya teknologi, para pelaku penipuan juga semakin merajalela dan mulai mengincar para awam teknologi dengan tipu muslihat yang dilakukan via aplikasi. Dalam beberapa kasus biasanya penipu bertindak dalam kegiatan jual beli online lalu meminta transfer di awal namun setelahnya kabur dan memblokir kontak korban. Namun kejadian seperti itu sudah sangat sering terjadi sehingga tingkat kewaspadaan masyarakat sudah berkembang dan sudah mengenali modus penipuan seperti itu.

Baru-baru ini masyarakat dikejutkan dengan fenomena penipuan baru yang mengandalkan pemanfaatan phishing link. Link tersebut akan memanfaatkan id dan password korban untuk menggunakannya dalam aplikasi m-banking seperti pada kejadian berikut. Berbagai macam orang melaporkan adanya percobaan penipuan memanfaatkan informasi palsu berupa kenaikan tarif transfer antar bank. Sehingga membuat yakin para calon korban untuk memasukan id dan password ke link abal-abal buatan mereka. Lalu bagaimana bentuk penipuan tersebut, yuk cermati thread berikut!

Para penipu mengandalkan surat edaran palsu yang diedarkan ke berbagai kontak seseorang. Entah bagaimana mereka mendapatkan kontak dari para calon korban, nampaknya pengiriman informasi surat edaran palsu tersebut mereka lakukan secara brute-force tanpa mengetahui identitas calon korban terlebih dahulu. Jadi kelompok penipu tersebut rupanya mengirimkan hoax ini secara membabi buta ke berbagai nomor telepon yang didapatkannya mengharapkan ada beberapa orang awam yang tertipu muslihatnya untuk mempercayai informasi hoax tersebut.

Bahkan saking membabi butanya mereka dalam mengebom seluruh nomor ponsel yang mereka dapatkan, orang-orang yang tidak memiliki rekening BRI pun ikut terkena imbasnya, sebagai contoh Ts yang tak memiliki rekening BRI sama sekali pun dikirimi informasi palsu tersebut. Jadi kegiatan penipuan tersebut memang dilakukan alakadarnya mengharapkan ada segelintir orang awam pengguna rekening BRI yang menjadi korban.



Jadi saat mengirim surat edaran palsu, para penipu kelas teri tersebut sambil menjelaskan bagaimana situasinya seperti gambar di atas. Dia berusaha agar para orang awam mengisi id password m-banking BRI pada website abal-abal buatan mereka. Mengharapkan ada bapak-bapak atau ibu-ibu awam yang terpedaya tipuan tersebut. Mungkin buat para kaskuser disini hal tersebut cukup sepele dan tak mungkin gansis percaya begitu saja. Namun apajadinya bagi para orang-orang awam teknologi misalnya. Bisa saja mereka mengisi id password untuk konfirmasi tidak setuju terhadap kenaikan biaya transfer antarbank Rp150.000,- perbulannya.



Kemudian setelah mengklik tautan yang diberikan komplotan penipu tersebut, gansis akan di arahkan ke website bodong yang seolah-olah mirip sekali dengan halaman login pada aplikasi m-banking bank BRI. Orang-orang awam mungkin dapat tertipu bila tak menyadari bahwa linknya berbeda sekali dan beralamat tak jelas. Bagi para kaskuser di sini mungkin mudah sekali mengetahui bahwa website tersebut jelas-jelas palsu karena alamat website yang alakadarnya seperti gambar dibawah ini.



Jadi penipuan ini rupanya memang terlihat lucu dan berantakan sekali di mata kita sebagai pengguna aktif sosial media. Namun di luar sana kita tidak tahu berapa banyak masyarakat awam yang terpedaya hoax surat edaran palsu ini. Syukur-syukur jika mereka konfirmasi terlebih dahulu kepada para keluarga dan menanyakan kepada ahlinya.

—oOo—

Itu dia hoax surat edaran palsu Bank BRI dengan modus kenaikan tarif transfer antar bank yang dibuat oleh para komplotan penipu untuk mengincar orang-orang awam. Jika penipuan jual-beli online sudah biasa sekali dan makin sedikit yang bisa mereka tipu, kini mereka berekspansi ke divisi perbankan untuk mencari korban-korban baru.