• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Pemkot Jaksel Usul Adakan Festival Tawuran Buat Cegah Bentrokan, Ide Brilian?

hvzalfAvatar border
TS
hvzalf 
Pemkot Jaksel Usul Adakan Festival Tawuran Buat Cegah Bentrokan, Ide Brilian?


sumber

Aksi tawuran yang kerap terjadi kawasan Manggarai, Jakarta Selatan cukup meresahkan masyarakat sekitar. Daerah satu ini memang menjadi salah satu lokasi di DKI Jakarta yang sering terjadinya bentrok antar warga kampung.

Dalam catatannya setidaknya sepanjang tahun 2022, polisi sudah enam kali mendapatkan laporan tawuran dengan skala besar di kawasan Manggarai.

Tentu data yang didapatkan oleh pihak kepolisian tersebut menjadi acuan bahwa betapa daerah Manggarai ini memang bisa disebut sarang dari tawuran di ibu kota.



Melihat fenomena di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan yang sulit sekali ditangani maka muncul sebuah ide dari pemerintah kota setempat yakni dengan mengadakan festival tawuran.

Dalam konsep yang berkembang, jika tawuran yang dilakukan selama ini seringkali menjadikan batu sebagai alat bentrokan, maka nantinya dalam festival tersebut batu diganti menjadi roti atau tomat.

Para peserta yang mengikuti festival itu akan diberikan roti atau tomat lalu mereka akan saling melempar satu sama lain.



Apakah ide tersebut dianggap brilian? Jika benar terjadi maka festival tawuran ini bisa saja akan menjadi kegiatan pertama kali yang ada di Indonesia dengan konsep tawuran.

Jika boleh kita berandai-andai festival tawuran itu benar-benar dibuat dan tidak hanya sekedar ide, maka hal ini akan menjadi menarik sebagai tontonan. Tidak hanya orang dewasa saja yang bisa ikut, anak kecil hingga orangtua pun mampu berpartisipi.

Sebaiknya pemkot Jaksel lebih baik mencari ide serta pendekatan yang lain saja ketimbang harus merealisasikan festival tawuran tersebut. Meski berpotensi mengurangi angka tawuran serta korbannya namun festival semacam ini juga memiliki dampak negatifnya.



Berikut beberapa hal dampak dari festival tawuran :

1. Mubazir dengan terbuangnya tomat atau roti

Jika festival tawuran direalisasikan, maka setidaknya lebih dari ratusan tomat dan roti terbuang begitu saja tanpa bisa lagi dimakan.

Di tengah sulitnya keadaan ekonomi, membuang tomat dan roti dalam jumlah banyak hanya untuk sekedar sebagai alat sebuah festival tawuran tidak bisa dibenarkan. Karena kedua benda tersebut adalah bagian dari makanan yang semestinya bisa dimanfaatkan.



2. Sampah setelah festival tawuran

Aksi lempar-melempar tomat atau roti akan membuat sampah berserakan di mana-mana sehingga lingkungan sekitar menjadi kotor. Apalagi jika festival itu dilakukan di jalan, macet yang berasal dari kendaran tidak skan terelakkan.

Sejatinya tawuran itu terjadi karena dua kubu bersitegang oleh sebuah permasalahan yang tidak mampu diselesaikan dengan cara bermusyawarah.

Selain itu, sifat warganya yang terlalu sensitif hingga gampang tersulut amarah dan emosi. Lalu tawuran dianggap jalan terakhir untuk meluapkan segalanya.

Sumber :

Opini pribadi

1
bang.toyip
screamo37
MUF0REVER
MUF0REVER dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2.4K
68
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.