• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kegagalan Timnas U-17 Tampil Di Asia & Hikmah Pelatih Lokal Harus Banyak Belajar

revolusi2022Avatar border
TS
revolusi2022
Kegagalan Timnas U-17 Tampil Di Asia & Hikmah Pelatih Lokal Harus Banyak Belajar


Tim Nasional Indonesia U-17 kalah dari rivalnya Malaysia dengan skor telak 5-1. Kekalahan ini menyebabkan Indonesia tidak bisa lolos ke Piala Asia U-17.

Padahal Indonesia di 3 pertandingan sebelumnya bisa menang mudah dengan lawan-lawannya.

Seharusnya peluang Indonesia lolos masih ada sebagai runner-up terbaik namun sayang kebobolan 5 gol mengakibatkan selisih goal Indonesia menjadi minus 3.



Sangat disayangkan sekali Indonesia gagal lolos di Piala Asia U-17. Padahal baru saja Indonesia menjadi juara Piala AFF U-16. Seharusnya penurunan permaiman Indonesia bisa dilihat pada pertandingan lawan Palestina, meskipun menang 2-0 namun pertahanan Indonesia sering kecolongan.

Sebelum lawan palestina, stamina pemain Indonesia sudah terkuras sejak lawan Uni Emirat Arab, karena pada pertandingan ini pemain mati-matian untuk bisa memenangkan pertandingan, memang akhirnya bisa menang 3-2.

Kondisi semacam ini seharusnya bisa dibaca oleh Pelatih Bima Sakti. Dengan jadwal pertandingan yang padat seharusnya Bima Sakti bisa memanajemen stamina pemain Indonesia dengan melakukan rotasi pemain. Tapi hal itu tidak lakukan, karena terlihat bima sakti kurang percaya terhadap pemain lapis keduanya.



Seharusnya pada pertandingan lawan Guam dan Palestina Bima Sakti merotasi pemainnya namun tetap memaksakan memainkan full team, sehingga pemain andalannya banyak terlihat lelah dan tidak main maksimal melawan Malaysia.

Tanda kelelahan itu bisa terlihat banyaknya pelanggaran dan kesalahan sendiri yang dibuat oleh pemain-pemain Indonesia.

Hal semacam ini memang sudah terjadi, namun bisa menjadi pembelajaran bagi pelatih-pelatih lokal agar bisa membaca situasi dan banyak belajar aneka macam taktik, apabila dalam situasi mati kutu Pelatih mempunya alternatif atau cara lain untuk mengalahkan lawannya.



Apalagi jika persaingan itu dilakukan pada level asia pelatih harus memperkaya taktik dan pengalamannya dalam suatu pertandingan level tinggi.

Semoga kegagalan ini bisa menjadi pembelajaran bagi Bima Sakti, karena bisa dikatakan kualitas pelatih kita masih dibawah standart.

Dan jangan jumawa ketika sudah mendapatkan segelintir prestasi sehingga gengsi untuk belajar dengan pelatih yang berpengalaman dan berkualitas dan mengakui bahwa pelatih kita masih banyak kekurangan.

Diubah oleh revolusi2022 10-10-2022 04:54
0
822
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.