INDOZONE.ID - Muhammad Ishak tak menyangka dirinya akan mengalami kejadian memilukan dalam hidupnya. Ia adalah salah satu korban selamat dari Tragedi Kanjuruhan, Sabtu, 1 Oktober 2022 kemarin.

Saat kejadian warga Gang 7, RT. 08, RW. 07, Kota Malang ini menyaksikan dengan nyata kerusuhan tersebut dari awal hingga akhir. Pasalnya, ia menonton dari tribun VIP.

“Berawal dari salah satu supporter turun dari tribun ke lapangan, kemudian supporter lainnya ikut turun beramai-ramai,” ujar Muhammad Ishak kepada Z Creators, Muhammad Olifiansyah.

Menurutnya, ketika kerusuhan terjadi petugas polisi langsung menembakkan gas air mata ke penonton yang ternyata bukan ke arah udara ataupun lapangan.

“Jadi polisi menembakkan gas air mata ke tribun penonton langsung,” imbuhnya.

Ditambah akibat kerusuhan tersebut, pintu keluar tribun tertutup. Imbasnya mengakibatkan dirinya dan penonton lain tidak bisa menghindari gas air mata itu.

Kondisi tersebut membuat seluruh supporter binggung untuk berlari atau bersembunyi, karena jalan paling aman ialah menuju ke tengah lapangan.

“Di lapangan itu seluruh petugas kepolisian melepaskan seluruh anjing,” tambahnya.

Banyaknya korban jiwa setelah laga Arema FC vs Persebaya dikarenakan berdesakan mencari pintu keluar. Ratusan orang tewas dalam tragedi tersebut.

Kerusuhan ini diawali saat setelah wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan. Persebaya menang 3-2 atas Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kepanjeng, Malang. Tak terima jagoannya kalah, Aremania turun ke lapangan dan terjadi keos dengan petugas keamanan.

https://www.indozone.id/amp/6gspE5k/...edi-kanjuruhan

Versi dr tribun vip kayaknya lebih valid, dan ternyata emg gas air mata langsung ditembak kearah tribun penonton. Yo wes..habislah.