evywahyuniAvatar border
TS
evywahyuni 
Ketika Waktu Tak Berpihak


Prosa Miris
emoticon-roseEvy Wahyuniemoticon-rose


Sudah beberapa hari serasa tak punya nyawa, entah lari ke mana rasa riang yang selalu menemaniku, melukis pagi mengukir hari dengan kalam semesta. Hanya termangu, mematung diri dalam gelapnya hati.

Waktu yang telah kukorbankan menjadi belenggu yang mengikat, menjadi tameng beratnya langkah memijak bumi. Membiarkan waktu terbuang percuma tanpa ada karya terekam.

Bukankah melerai rasa dari hati yang mengucap rindu adalah sebuah pengorbanan? Menepis galau, membuang harap. Biarkan segala bujuk rayu lepas mengambang hingga ke tepian dermaga. Bukankah itu kejam?
Derita adalah temanku kini, pucuk kasih telah pupus termakan janji, menguar seribu kata nan tiada arti. Kau membuat beku nalar yang merintih.

Jika memang tak dirindukan, haruskah perih mengoles luka yang kian menganga lebar karena terabaikan? Jika ada dia diantara kita, haruskah ada kata mengalah demi utuhnya sebuah persahabatan yang kian menjemukan? Ah ... kau bukan lagi sahabat, bukan lagi menjadi terminal akhir yang kuimpikan. Telah sirna semua harap, bersama rindu yang makin memudar di ambang fajar.

Wahai sekeping hati, tega nian dikau mentelantarkan rasa. Bak angin mendesah dedaunan, tetapi enggan untuk tinggal. Bak deburan ombak yang memecah pantai, tetapi ragu tuk menepi. Bak api yang kian menghangatkan, tetapi perlahan membakar tanpa dosa.

Haruskah? Haruskah kulepas satu-satunya harap yang kumiliki demi ego yang membuncah di bilik hatimu? Haruskah menjauh sejauh-sejauhnya demi menghapus derai air mata yang terurai tanpa isak, tanpa suara?

Beribu enggan memberi salam, tak ingin berpihak pada sebilah jiwa tanpa nyawa. Selaksa rindu menjadi renjana, merakit prosa ungu di batas senja nan kelabu. Aku terbiar, mengapung di udara tanpa kasih. Jari jemari tak lagi bertaut, aku lelah. Tanpamu apalah arti hidup, tanpamu biarlah kujelang mautku.

Jiwaku lepas melayang, melihat sembilu berkarat tertancap erat pada sepotong hati yang kupunya. Biarkan tangis reda memecah kedua bola mata. Aku telah tiada, mati sebelum waktunya tiba. Aku telah bebas, tanpa dipilih dan memilih rumah jiwa sejatiku. Semua karena waktu yang telah kukorbankan menjadikan aku korban yang sesungguhnya dan menjadikan dirimu bahagia di atas derai tangis dan pengorbananku yang sia-sia belaka.



emoticon-Mewekemoticon-Mewekemoticon-Mewekemoticon-Mewek


Keyakinan tak akan pernah berubah, kelak ... badai pasti akan berlalu. Segala resah derai tangis akan berganti senyum damai penuh canda tawa.

Hanya menjalani segala rupa kisah dalam babak per episode, ikut mewarnai suka duka perjalanan takdir yang telah digariskan. Biarkan seluruh panca warna menyatu erat di bilur luka nan indah.

Hanya yakin dan percaya, kelak Tuhanku akan beri segala kemudahan setelah segala kesukaran berhasil aku menangkan. Entah kapan ... yang pasti aku akan selalu berpegang pada sabda-Nya.

emoticon-terimakasihemoticon-terimakasihemoticon-terimakasih
Diubah oleh evywahyuni 12-06-2019 13:40
phyu.03
volcom77
terbitcomyt
terbitcomyt dan 18 lainnya memberi reputasi
19
5.3K
187
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to Heart
icon
21.6KThread27.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.