Thailand satu-satunya negara di kawasan asia tenggara yang tak pernah dijajah oleh asing. Bisa dibilang Thailand mendapatkan posisi penting terhadap negara penjajah baik Inggris maupun Belanda.

Apalagi Thailand memang mementingkan pendidikan masyarakatnya, agar bisa setara dengan negara eropa yang banyak melakukan kolonialisasi.



Namun ada pertanyaan ketika masyarakat Thailand berdemo besar-besaran, yang menyatakan reformasi monarki. Apa penyebabnya? Oke, di thread ini kita akan bahas.

Di Thailand itu partainya terbagi dua kalau berdasarkan warna, ada partai kuning yang isinya orang-orang kerajaan, militer, pemerintahan dan juga partai merah yang berisi rakyat jelata seperti pengusaha, dan orang-orang yang berpengaruh di masyarakat.



Nah sebelum Prayuth Chan-o-cha, Perdana Menteri Thailand itu bernama Thaksin Shinawatra, dia juga sempet jadi pemilik Manchester City waktu itu. Sebelum duit-duit Arab banyak bermain di liga Inggris.

Nah, Thaksin ini basicnya pengusaha bisa dibilang dia dari partai merah, gara-gara korupsi yang cukup besar dirinya dipaksa turun. Menggulingkan Thaksin ini mirip dengan penggulingan Suharto di 98, bukan dibela militer tapi Thaksin banyak dibela masyarakat sipil maka Thailand saat itu seperti zona perang.



Lalu datang satu pasukan yang sukses menggulingkan Thaksin salah satu komandannya ini adalah Prayuth, bisa dibilang terjadi kudeta militer di Thailand saat itu pada tahun 2006, yang di pimpin Jenderal Pem. Tinsulanonda.

Perdana Menteri yang baru Yingluck Shinawatra, akhirnya digulingkan oleh Prayuth di tahun 2014.

Akhirnya Prayuth Chan-o-cha, sukses menjadi Perdana Menteri yang baru, walau hanya sementara sebelum pemilu kembali dihadirkan.



Ketika sebelum pemilihan kembali Prayuth ini bikin peraturan kalau orang-orang dari partai merah ini dilarang buat ikut pemilu selama 10 tahun. Alasannya karena hukuman akibat kekacauan yang ditimbulkan Thaksin waktu itu.

Nah, karena hak berpolitik partai merah dicabut tinggal partai kuning yang mendukung Prayuth, maka dirinya kembali menjadi Perdana Menteri lagi.

Terlebih lagi sosok Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, tak sebaik bapaknya setelah naik tahta di tahun 2016. Sedikit kasus dari Raja Thailand ini adalah playboy hingga memiliki banyak selir, karena di Thailand poligami dilarang maka peraturan diubah poligami hanya boleh untuk Raja. Maka kompaklah ini Raja sama Prayuth.



Jadi Raja akan support Prayuth selama Prayuth patuh sama Raja, jadi walau Prayuth korupsi seberapa banyak pun tetap Raja akan support Prayuth.

Maka masyarakat Thailand semakin muak dengan rajanya, dan tak ada respect lagi dengan sang Raja. Hingga akhirnya terjadilah demo yang sangat besar menuntut reformasi kerajaan, serta menuntut Prayuth turun.

Mereka menuntut 3 hal, yaitu freedom, equality dan citizen yaitu kebebasan, kesetaraan dan masyarakat. 3 hal ini yang dilupakan Prayuth sekarang.



Herannya Thailand ini memang sering terjadi kudeta militer, jadi hal seperti ini bukan hanya terjadi sekali namun sudah berulang hingga banyak kerusuhan yang terjadi.

Akhirnya saat ini Prayuth Chan-ocha mengumumkan bahwa dirinya akan melanjutkan perannya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) Thailand setelah ditangguhkan dari tugasnya sebagai Perdana Menteri (PM) Thailand. Bahkan akan ada sidang pada 30 september 2022, di Mahkamah tentang jabatan PM Prayuth yang melebihi batas masa jabatan selama delapan tahun.

Yah inilah sejarah demo besar hingga berbulan-bulan yang terjadi di Thailand, kalau dilihat sangat kompleks sekali politik yang terjadi di Thailand.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2, 3, 4
Pic : google