• Beranda
  • ...
  • Militer
  • Segera Dipasangi Mesin dan Radar Baru, B-52 Stratofortress Bisa Terbang Sampai 2050

si.matamalaikat
TS
si.matamalaikat
Segera Dipasangi Mesin dan Radar Baru, B-52 Stratofortress Bisa Terbang Sampai 2050
Quote:


Meski usianya sudah sepuh, tetapi pesawat pembom B-52 Stratofortress dikabarkan telah memilih mesin dan sistem avionik baru, untuk membuat pesawat terbang sampai 2050. Melalui program Commercial Engine Replacement Program (CERP), mesin Rolls-Royce F130 dipilih tahun lalu untuk menggantikan mesin Pratt & Whitney TF33- PW-103 yang digunakan sejak tahun 1960-an.

Pada 20 September 2022, Boeing merilis Video pendek yang menunjukkan model skala 4 persen dari B-52 yang dipasang di dalam Boeing Transonic Wind Tunnel. Di mana model skala tersebut telah menjalani pengujian pada kecepatan maksimum Mach 0,92. Teks yang menyertai tweet menjelaskan bahwa, model skala ini mirip dengan yang digunakan oleh para insinyur Boeing pada 1950-an, digunakan untuk membantu mengumpulkan data guna uji coba penerbangan di masa depan. 

Empat engine pod yang masing-masing terdiri dari dua nacelles, akan menampung delapan mesin Rolls-Royce F130 secara total dan dapat dilihat dengan jelas dalam rekaman. Mengutip artikel indomiliter.com, nacelles adalah tempat terpisah dari badan pesawat yang digunakan untuk menahan mesin, bahan bakar serta peralatan pesawat terbang lainnya. Nacelles baru terlihat jelas dalam video yang dirilis oleh Boeing. Bentuk keseluruhannya masih sama, tetapi nacelles baru lebih besar dari yang asli. Nacelles baru untuk pesawat B-52 akan dibuat oleh Spirit AeroSystems, yang mendapat kontrak dari Boeing awal tahun ini.

Quote:


Meski mesin Pratt & Whitney TF33 telah membantu B-52 mencapai 68 tahun layanannya, tapi kini mereka menjadi terlalu mahal untuk dirawat. Aturan Angkatan Udara AS mengharuskan perbaikan mesin TF33 setiap 6.000 jam terbang, yang menghabiskan biaya US$2 juta per mesin. Pada 2019, faktor-faktor ini yang dipasangkan dengan kebutuhan bahan bakar telah membuat B-52 menelan biaya US$70.000 per jam untuk terbang, membuat Stratofortress sebagai salah satu pesawat paling mahal yang dioperasikan Angkatan Udara AS.

Lantaran termasuk mesin tua, TF33 diprediksi tidak lagi dapat digunakan setelah tahun 2030, sehingga proyek Commercial Engine Replacement Programuntuk pesawat B-52 dimulai pada tahun 2018. Peserta tender mesin baru dalam proyek CERP waktu itu adalah untuk GE Aviation, Pratt & Whitney, dan Rolls-Royce.

Setelah hampir 3 tahun kompetisi, pada 2022 lalu pihak Rolls-Royce akhirnya dipilih dan dianugerahi kontrak US$500,8 juta; untuk memasok mesin baru B-52. Melalui kontrak itu, Rolls-Royce akan menyediakan Boeing 608 mesin komersial ditambah mesin cadangan, peralatan pendukung terkait, dan data teknik komersial untuk digunakan pada armada pembom B-52H. Rolls-Royce akan membangun mesin F130 di fasilitasnya di Indianapolis dan Boeing akan bertanggung jawab untuk integrasi mesin ke pesawat B-52H.

Quote:


Masing-masing mesin F130 yang akan dibuat di bawah kontrak akan menggantikan delapan mesin TF33 yang saat ini ada di masing-masing 76 unit B-52H Angkatan Udara AS. Rolls-Royce mengatakan jika mesin baru bisa menghemat bahan bakar hingga 30%, peningkatan jangkauan serta kinerja lapangan yang lebih baik. Mesin F130 buatan Rolls-Royce sebenarnya adalah varian militer dari mesin BR700 yang saat ini tidak hanya melengkapi jet bisnis Gulfstream GV/G550/G650 tetapi juga varian transportasi C-37 VIP Angkatan Udara AS dari GV/G550.

Selain nacelles dan mesin barunya, B-52H akan menjalani berbagai peningkatan dalam waktu dekat, salah satu yang paling menonjol adalah pemasangan radar AN/APG-79 active electronically scaned array (AESA); yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran situasional dan kapasitas penargetan pembom tetapi juga dapat digunakan untuk serangan elektronik dan komunikasi dari jarak jauh. Radar AESA khusus ini juga digunakan pada F/A-18E/F Super Hornet, pesawat yang sama sekali berbeda; yang berarti beberapa modifikasi akan diperlukan untuk menyesuaikannya dengan benar.

Jadwal pengujian untuk radar AN/APG-79 dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2025, dan kemampuan operasional awal diharapkan pada tahun 2027. Sementara pada Maret 2022, dua mesin uji F130 telah dibuat dan akan dievaluasi di fasilitas uji mesin Rolls-Royce di Pusat Antariksa John C. Stennis NASA di Mississippi. Pada akhir tahun 2025, Angkatan Udara AS mengharapkan bahwa, dua B-52H pertama akan dimodifikasi dan diintegrasikan dengan mesin F130 baru mereka untuk kemudian menjalani pengujian darat dan penerbangan.

Sementara itu Angkatan Udara AS berharap untuk menyelesaikan proses integrasi dan mengirimkan set pertama pesawat B-52 yang telah dimodifikasi dengan mesin baru akan beroperasi pada akhir tahun 2028, dan seluruh armada diproyeksikan telah memakai mesin baru pada tahun 2035. Dengan peningkatan terbaru ini, B-52 akan mengalami evolusi yang cukup besar selama beberapa tahun ke depan, yang berpotensi membuat pembom gaek ini tetap terbang selama satu abad penuh.

Quote:


Referensi Tulisan: TheDrive.com& indomiliter.com
Sumber Foto: USAF & Boeing
Diubah oleh si.matamalaikat 28-09-2022 16:14
gepyanbukan.bomatgabener.edan
gabener.edan dan 9 lainnya memberi reputasi
10
3.2K
21
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
Militer
icon
19.9KThread6.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.