• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Ketimbang Mandi Kembang, Para Korbannya Malah Dimandikan Cairan Asam #KamisKriminal

marywiguna13
TS
marywiguna13 
Ketimbang Mandi Kembang, Para Korbannya Malah Dimandikan Cairan Asam #KamisKriminal
Quote:




John George Haigh lahir pada tanggal 24 Juli 1909 di Stamford, Lincolnshire, Inggris. Namun, dia tumbuh di desa Outwood, West Riding of Yorkshire. Kedua orangtuanya yang bernama John Robert dan Emily adalah dua orang insinyur. Dan mereka berdua merupakan anggota Plymouth Brethren, yang merupakan sebuah sekte konservatif Protestan.

John George Haigh

Pada masa kecilnya, Haigh mengaku dia sempat menderita karena mimpi buruk spiritual yang muncul secara berulang-ulang. Meskipun dengan keterbatasan tersebut, Haigh mampu mengembangkan keahlian dalam bermain piano yang dia pelajari di rumah. Dia juga sangat menyukai musik klasik dan sering menghadiri konser yang menampilkan pertunjukkan musik dari Felix Mendelssohn, Johann Sebastian Bach, Antonio Vivaldi, Tchaikovsky, dan banyak lagi.

Haigh sempat menerima beasiswa dari Queen Elizabeth Grammar School, Wakefield. Kemudian dia menerima beasiswa lainnya dari Wakefield Cathedral dimana dia menjadi seorang choirboy. Setelah menamatkan sekolahnya, Haigh menjadi karyawan magang disebuah perusahaan teknik motor. Namun, setahun kemudian dia meninggalkan pekerjaan tersebut dan bekerja di perusahaan asuransi dan periklanan. Pada umur 21 tahun, dia diberhentikan dari perusahaan tersebut karena dicurigai mencuri dari kotak uang.

Pada tanggal 6 Juli 1934 ketika dia berumur 25 tahun, Haigh menikahi seorang wanita yang umurnya dua tahun lebih muda bernama Beatrice Hamer. Ditahun yang sama dimana Haigh dipenjara karena kasus penipuan, Beatrice melahirkan seorang bayi perempuan. Namun, karena Haigh sedang dipenjara, Beatrice menyerahkan bayinya untuk diadopsi, kemudian meninggalkan Haigh begitu saja. Dan sejak saat itu, Haigh dikucilkan oleh keluarganya yang konservatif.

William McSwan

Dua tahun kemudian yaitu pada tahun 1936, Haigh pindah ke London dan menjadi seorang supir bagi William McSwan, seorang pemilik taman hiburan yang kaya. Dia juga menjadi tukang rawat mesin-mesin yang berada di taman hiburan tersebut.

Kemudian Haigh berpura-pura menjadi seorang pengacara yang bernama William Cato Adamson dan mempunyai kantor di daerah Chancery Lane, London; daerah Guildford, Surrey; dan daerah Hastings, Sussex. Dia menjual saham palsu dibawah harga pasar, yang konon berasal dari perumahan yang dimiliki kliennya yang sudah meninggal.

Penipuan yang dia lakukan akhirnya terbongkar ketika seseorang menyadari bahwa Haigh melakukan kesalahan dalam pengejaan nama Guildford menjadi "Guilford" yang tertera dalam kop surat yang dikirimkannya. Kesalahan yang sangat tidak mungkin dilakukan oleh seorang pengacara yang berpendidikan. Untuk penipuan tersebut, Haigh dipenjara selama empat tahun, dan dibebaskan pada masa awal Perang Dunia kedua. Dia terus menerus menjadi seorang penipu, dan dijatuhi hukuman penjara lebih lanjut.

Haigh menyadari bahwa penahanan yang dia alami berulang-ulang dikarenakan dia meninggalkan korbannya hidup-hidup dan mereka pun melaporkan kejahatannya. Dia menjadi tertarik dengan kejahatan yang dilakukan oleh seorang pembunuh Prancis yang bernama Georges-Alexandre Sarret, yang pada tahun 1925 melenyapkan tubuh korbannya dengan menggunakan asam sulfur.

Ketika masih dipenjara, Haigh merancang metode penghancuran tubuh dari korban pembunuhan dengan cara melarutkannya di dalam cairan asam. Dia sempat melakukan percobaan dengan seekor tikus sawah dan dia melihat bahwa hanya butuh waktu selama 30 menit bagi tubuh tikus sawah sawah tersebut untuk larut.

Haigh dibebaskan dari penjara pada tahun 1943 dan bekerja sebagai seorang akuntan disebuah perusahaan teknik. Suatu hari secara kebetulan dia berpapasan dengan mantan bosnya yang bernama William McSwan di Goat Pub di daerah Kensington. McSwan kemudian memperkenalkan Haigh pada kedua orangtuanya yang bernama Donald dan Amy. McSwan bekerja untuk mereka dengan mengumpulkan uang sewa yang didapat dari properti yang mereka miliki di London. Hal ini sempat membuat Haigh iri.

Pada tanggal 6 September 1944, McSwan menghilang. Haigh memukulnya setelah membujuknya untuk masuk ke sebuah basement di 79 Gloucester Road, London SW7. Dia kemudian memasukkan tubuh McSwan kedalam drum dan menuangkan asam sulfur kedalamnya. Dua hari kemudian Haigh kembali untuk melihat tubuh McSwan yang sudah berubah menjadi lumpur, dan Haigh membuangnya disebuah lubang saluran got.

Haigh kemudian memberitahu orangtua McSwan bahwa anaknya pergi bersembunyi ke Skotlandia untuk menghindari panggilan wajib militer. Sejak saat itu, Haigh mengambil alih rumah milik McSwan dan mulai mengumpulkan uang sewa untuk orangtua McSwan. Namun, rupanya Haigh juga menginginkan uang tersebut.

Amy McSwan

Orangtua McSwan mulai menaruh curiga mengapa anak mereka masih juga belum kembali, padahal perang sudah akan berakhir. Pada tanggal 2 Juli 1945, Haigh membujuk mereka untuk pergi menuju Gloucester Road karena McSwan sudah kembali dari Skotlandia dan ingin memberikan kejutan pada mereka. Haigh membunuh mereka disebuah basement dengan memberi pukulan di bagian kepala dan membuang mereka kedalam cairan asam.

Setelah itu, Haigh mencuri cek pensiun milik McSwan dan menjual properti mereka seharga 8000 Pound. Dia kemudian pindah ke Onslow Court Hotel di Kensington.

Haigh sempat menjadi seorang penjudi dan kehabisan banyak uang ketika musim panas tahun 1947. Untuk menyelesaikan kesulitan keuangannya, dia menemukan pasangan lain untuk dibunuh dan dirampok. Pasangan tersebut bernama Dr. Archibald Henderson dan istrinya yang bernama Rose. Mereka berdua dibunuh setelah Haigh berpura-pura tertarik pada rumah yang akan mereka jual.

Archibald dan Rose Henderson

Rose juga mengundang Haigh untuk datang ke apartemen mereka untuk bermain piano setelah mereka menempati rumah baru. Sementara berada disana, Haigh juga sempat mengambil revolver milik Archibald dan berencana untuk menggunakannya dikejahatan yang selanjutnya.

Haigh kemudian menyewa sebuah bengkel di 2 Leopold Road daerah Crawley, Sussex, dan memindahkan cairan asam dan drum yang sebelumnya berada di Gloucester Road. Haigh juga pernah beberapa kali menginap di Crawley's George Hotel untuk urusan tertentu.

Pada tanggal 12 Februari 1948, Haigh mengajak Archibald ke Crawley's George Hotel dengan dalih bahwa dia bermaksud untuk menunjukkan sebuah penemuan pada Archibald. Ketika mereka sampai, Haigh menembak kepala Archibald dengan revolver yang dicurinya. Kemudian dia mengajak Rose menuju bengkelnya dan mengaku bahwa Archibald sedang sakit. Namun, Haigh justru menembaknya.

Setelah membuang tubuh Archibald dan Rose kedalam drum minyak yang dipenuhi oleh cairan asam, Haigh kemudian meniru salah satu surat mereka dan menjual semua barang yang mereka miliki seharga 8000 Pound. Dia juga menyimpan anjing peliharaan dan mobil mereka.

Olive Durand-Deacon

Korban Haigh berikutnya dan yang terakhir adalah Olive Durand-Deacon yang berumur 69 tahun. Olive merupakan janda kaya dari seorang pengacara yang bernama John Durand-Deacon dan merupakan sesama penghuni di Onslow Court Hotel. Saat itu, Haigh mengaku sebagai insinyur dan Olive menyebutkan sebuah gagasan padanya bahwa dia memiliki kuku buatan.

Pada tanggal 18 Februari 1949, Haigh mengundang Olive untuk datang ke bengkelnya di Leopold Road. Begitu di dalam, Haigh menembak Olive dengan 38 Calibre Webley revolver, melucuti barang berharga miliknya termasuk mentel bulu domba Persia, dan memasukkan tubuhnya kedalam cairan asam. Dua hari kemudian, teman dari Olive yang bernama Constance Lane melaporkan bahwa Olive hilang.

Detektif kemudian menemukan catatan tentang pencurian dan penipuan yang dilakukan Haigh dan mencari bengkelnya. Disana, polisi menemukan tas attaché yang berisi kwitansi untuk jasa dry cleaner mantel milik Olive, dan beberapa dokumen yang menunjuk nama Archibald dan McSwan.

Bengkel yang terletak di Sussex tersebut tidak memiliki saluran pembuangan di lantai, tidak seperti bengkel yang disewa di Gloucester Road di London. Oleh karena itu, Haigh membuang sisa-sisa dari tubuh korbannya dengan menuangkan kontainer ke tumpukan puing-puing yang berada di bagian belakang bengkelnya.



Investigasi yang dilakukan oleh seorang pathologist yang bernama Keith Simpson menemukan sebanyak 28 pon lemak tubuh manusia, bagian dari kaki manusia, batu empedu manusia, dan sebuah gigi palsu yang diidentifikasi sebagai milik Olive Durand-Deacon.

Pada akhirnya Haigh mengakui bahwa dialah yang membunuh William McSwan, Donald McSwan, Amy McSwan, Archibald Henderson, Rose Henderson, dan Olive Durand-Deacon. Haigh juga mengaku bahwa dia membunuh tiga orang lainnya, seorang remaja bernama Max, seorang gadis yang berasal dari Eastbourne, dan seorang wanita yang berasal dari Hammersmith. Namun, ketiga korban terakhir tidak dapat dibuktikan.



Setelah ditangkap, Haigh ditahan di sel 2 Horsham Police Station di Barttelot Road. Kemudian oleh pengadilan, Haigh didakwa atas pembunuhan dan dinyatakan memiliki penyakit jiwa karena dia mengklaim telah meminum darah para korbannya.

Haigh juga mengaku bahwa mimpi yang dialaminya ketika dia masih kecil, dipenuhi dengan darah. Dan ketikan dia mengalami kecelakaan mobil pada bulan Maret 1944, mimpi tersebut muncul kembali. Dan dia mengatakan,

Quote:


Sir Hartley Shawcross yang merupakan seorang Jaksa Penuntut Umum yang memimpin sidang pembacaan tuntutan di Lewes Assizes, mendesak para juri untuk menolak pembelaan penyakit jiwa yang dimiliki oleh Haigh, karena dia sudah bertindak dengan malice aforethougt , yaitu sebuah premeditasi atau predeterminasi yang diperlukan sebagai elemen dari beberapa kejahatan dibeberapa yurisdiksi dan merupakan sebuah elemen unik untuk pembunuhan tingkat pertama atau pembunuhan yang diperburuk.

Sedangkan Sir David Maxwell Fyfe yang merupakan pengacara pembela, memanggil beberapa saksi untuk membuktikan kondisi kejiwaan yang dimiliki Haigh, termasuk Dr. Henry Yellowlees yang mengaku bahwa Haigh memiliki paranoid constitution. Dia juga menambahkan,

Quote:


Hanya memerlukan waktu beberapa detik bagi juri untuk memutuskan bahwa Haigh bersalah, dan hakim menjatuhkan hukuman mati padanya. Haigh kemudian dibawa ke tiang gantungan dan digantung oleh algojo yang bernama Albert Pierrepoint pada tanggal 10 Agustus 1949.


Sekian, dan terima kasih.

*
*
*
*
*

sumber 1, sumber 2, sumber 3
cungkringokeamelladyscreamo37
screamo37 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
6K
75
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.