Quote:
Thread "diduga" mengandung kekerasan.
Thread hanya diperuntukkan bagi para user penikmat kasus-kasus misteri dan kriminal, serta bagi para user yang memang memiliki niat dan minat untuk membacanya.
Thread tidak disarankan untuk dibaca oleh hater, reader dengan riwayat gangguan kesehatan mental, dan reader di bawah umur 18 tahun dengan kelabilan tingkat dewa.
TS dan pihak Kaskus tidak bertanggung jawab terhadap apapun yang terjadi kepada reader dikemudian hari setelah membaca thread di bawah ini.
*No Insult
*No Flamming
*No Porn
*No SARA
*No Promosi
Bagi yang melanggar akan dilaporkan.

Thread "diduga" mengandung kekerasan.
Thread hanya diperuntukkan bagi para user penikmat kasus-kasus misteri dan kriminal, serta bagi para user yang memang memiliki niat dan minat untuk membacanya.
Thread tidak disarankan untuk dibaca oleh hater, reader dengan riwayat gangguan kesehatan mental, dan reader di bawah umur 18 tahun dengan kelabilan tingkat dewa.
TS dan pihak Kaskus tidak bertanggung jawab terhadap apapun yang terjadi kepada reader dikemudian hari setelah membaca thread di bawah ini.
*No Insult
*No Flamming
*No Porn
*No SARA
*No Promosi
Bagi yang melanggar akan dilaporkan.

Pada hari selasa tanggal 7 Juli 2020, jam 2.21 siang. Yodi Prabowo mendatangi sebuah toko perkakas yang bernama Ace Hardware, yang terletak di kawasan Rempoa, Tangerang Selatan, untuk membeli sebilah pisau. Setelahnya, Yodi menuju ke tempat dia bekerja, karena hari itu dia kebagian shiftsiang yang dimulai dari jam 3 sore hingga jam 10.30 malam.
Dan hari itu, adalah hari terakhir Yodi bekerja.
Keesokan harinya pada jam dua dini hari, motor milik Yodi ditemukan di jalan tol JORR Pesanggrahan, Jakarta Selatan, oleh para warga yang sedang melakukan ronda malam. Karena tidak diketahui pemiliknya, motor milik Yodi tersebut digelandang ke kantor polisi terdekat.
Dua hari kemudian pada tanggal 10 Juli 2020, jam 11 siang. Tiga orang anak kecil yang sedang bermain layangan, menemukan sesosok mayat dengan posisi tertelungkup di pinggir jalan tol JORR Pesanggrahan, Jakarta Selatan, tidak jauh dari tempat motor milik Yodi ditemukan. Sekitar sepuluh menit kemudian, polisi tiba di TKP dan mengidentifikasi mayat tersebut sebagai Yodi Prabowo, News Video Editor MetroTV.

Mayat korban kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk menjalani proses otopsi. Dari proses otopsi tersebut diketahui bahwa korban diperkirakan meninggal antara jam 12 malam hingga jam dua dini hari. Korban mengalami lima luka tusukan, satu luka tusukan di bagian leher, dan empat luka tusukan di bagian dada sebelah kiri. Tiga luka tusukan yang terdapat di bagian dada sebelah kiri hanya sedalam sekitar 2 cm, dan satu tusukan sedalam 12 cm. Namun, luka di bagian leherlah yang menyebabkan korban meninggal. Selain itu, korban juga mengalami luka lebam di bagian tengkuk sebelah kiri. Dan dokter Spesialis Forensik yang bernama Arif Wahyono mengatakan bahwa korban ternyata mengkonsumsi narkoba berjenis Amphetamine.

Pihak kepolisian sendiri kemudian melakukan penyelidikan di TKP. Mereka menemukan barang-barang milik korban seperti satu unit motor dengan nomor polisi B 6750 WHC, hape, tas, dompet, uang senilai 40 ribu rupiah, KTP, NPWP, ATM, tiga lembar STNK, helm, serta jaket. Dan dengan melibatkan anjing pelacak, sebilah pisau yang diduga digunakan untuk menghabisi nyawa korban, ditemukan di balik tubuhnya. Pihak kepolisian juga memeriksa rekaman CCTV yang terdapat di jalan tol JORR, namun sayangnya kualitas rekaman tersebut tidak terlalu bagus dan cenderung buram, karena diambil pada malam hari dan terlalu jauh dari TKP.
Selain itu, pihak kepolisian meminta keterangan dari 34 orang saksi yang terdiri dari keluarga korban, kekasih korban, teman-teman dekat korban, rekan kerja korban, dan bahkan warga yang tinggal di sekitar tempat mayat korban ditemukan. Salah seorang saksi mengatakan bahwa korban sempat berhalusinasi melihat makhluk halus. Dan salah seorang saksi lainnya mengaku bahwa dia mengetahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan terhadap korban, walaupun masih sebatas asumsi.

Dan setelah mayat korban menjalani proses otopsi, keesokan harinya pada tanggal 11 Juli 2020, jenazah Yodi Prabowo dimakamkan di TPU Sandratex, Ciputat.
Kekasih korban mengaku bahwa korban sering memberikan pertanyaan kepadanya,
Pertanyaan tersebut mengindikasikan dua hal. Korban memang berniat untuk melakukan bunuh diri, atau korban seakan-akan sudah bisa memprediksi bahwa akan ada sesuatu hal yang buruk yang akan menimpanya, dibunuh oleh seseorang misalnya.

Pihak kepolisian mengambil kesimpulan bahwa korban melakukan bunuh diri, mengingat adanya barang bukti sebilah pisau yang ditemukan di dekat korban yang diduga digunakan untuk melakukan bunuh diri, dan barang bukti sebuah rekaman CCTV yang memperlihatkan bahwa korban diketahui membeli sebilah pisau disalah satu toko perkakas.
Namun, kedua barang bukti tersebut tidak serta-merta menjadi bukti yang menyatakan bahwa korban memang melakukan bunuh diri. Karena terdapat beberapa kejanggalan yang sepertinya patut untuk dipertanyakan.

Pihak kepolisian kemudian mengubah dugaan awal mereka dan menyimpulkan bahwa korban dibunuh oleh seseorang. Lantas, hal apa yang menunjukkan indikasi bahwa Yodi Prabowo adalah korban pembunuhan?
Pembunuhan yang terjadi pada korban tentu saja bukan bermotif perampokan, karena barang-barang milik korban masih utuh, dan tetap pada tempatnya. Dari semua sumber yang digunakan, pihak kepolisian tidak menyebutkan tentang motif tertentu yang membuat korban kehilangan nyawanya. Namun, kita akan mencoba untuk sedikit mengulasnya disini.

Jika pihak kepolisian menyimpulkan bahwa korban melakukan bunuh diri karena mengalami depresi, dan berdasarkan hasil otopsi bahwa korban diketahui mengkonsumsi narkoba berjenis Amphetamine, seorang Psikolog Forensik yang bernama Reza Indragiri Amriel mengatakan bahwa korban kemungkinan mengalami potensi komorbiditas. Dimana kondisi korban yang saat itu sedang mengalami depresi, kemudian mengkonsumsi Amphetamine, maka saat itu korban bisa saja memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan bunuh diri.
Amphetamine merupakan obat stimulan sistem saraf pusat yang digunakan untuk menangani Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan narkolepsi. Amphetamine akan membuat penggunanya untuk bisa lebih fokus dalam melakukan aktifitasnya. Namun, dari berbagai efek samping yang akan muncul dalam penggunaan Amphetamine dan perlu untuk digarisbawahi adalah, Amphetamine bisa menyebabkan penggunanya merasa gugup, gelisah, mengalami perubahan suasana perasaan, halusinasi, dan muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri, atau bunuh diri.
Dari salah satu sumber dikatakan bahwa korban menjalani beberapa tes yang dilakukan atas keinginannya sendiri, dan salah satunya adalah tes HIV. Dari hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan bahwa dalam tes HIV korban dinyatakan negatif, sedangkan dalam tes lainnya korban dinyatakan positif. Jika dikaitkan dengan Amphetamine yang dikonsumsi oleh korban sebelum dia meninggal, maka bisa saja korban menderita sebuah gangguan sistem saraf yang mengharuskannya untuk mengkonsumsi Amphetamine secara rutin, dan penggunaannya harus berdasarkan resep dokter dan tidak boleh sembarangan. Ini berarti, korban tidak mendapatkan narkoba berjenis Amphetamine tersebut secara ilegal.
Dari sini bisa diambil kesimpulan bahwa, ketika Amphetamin sedang bekerja dengan baik, maka korban bisa melakukan segala aktifitasnya juga dengan baik, termasuk mengedit empat program MetroTV seperti yang sudah disebutkan di atas sebelumnya. Namun, ketika efek samping dari penggunaan Amphetamine muncul, maka adalah hal yang masuk akal jika korban benar-benar melakukan bunuh diri.

Jika pada kenyataannya korban dibunuh oleh seseorang, maka hal yang mendasari pelaku untuk membunuh korban adalah pelaku kemungkinan memiliki dendam terhadap korban, atau pelaku merasa sakit hati dengan sikap dan/atau perkataan korban.
Beberapa rekan kerja korban mengakui bahwa korban memiliki kinerja yang baik, cekatan, kalem, tidak banyak bicara, baik, humble, ramah, produktif, memiliki semangat dalam bekerja. Kita akan bisa berpikir bahwa rasanya tidak mungkin jika korban yang memiliki pembawaan seperti itu, akan memiliki musuh. Tapi kita tetap tidak akan mengetahui seperti apa social circle yang dimiliki oleh korban sebenarnya, secara luas dan menyeluruh. Apalagi kekasih korban mengatakan bahwa korban sempat ingin meminta waktu untuk bercerita tentang masalah yang dihadapinya. Kita tidak akan tahu masalah apa yang sedang dihadapi oleh korban, namun hal tersebut bisa jadi merupakan masalah yang berasal dari social circle yang korban miliki.
Salah satunya, dan jika berdasarkan pemberitaan media tentang korban yang sering menyebutkan keberadaan dua orang wanita, yaitu seorang rekan korban berinisial "L" yang diketahui memiliki perasaan terhadap korban, dan kekasih korban itu sendiri. Maka, kita bisa mengambil sedikit kesimpulan bahwa salah satu dari kedua wanita tersebut bisa saja ada yang merasa sakit hati dengan korban. Wanita lain yang mungkin merasa sakit hati karena ditolak oleh korban, atau kekasih korban sendiri yang mungkin merasa sakit hati karena ada wanita lain selain dirinya yang mencintai korban.
bersambung ke #2....
Sekian, dan terimakasih.
*
*
*
*
*
sumber 1, sumber 2, sumber 3, sumber 4, sumber 5, sumber 6, sumber 6, sumber 7, sumber 8, sumber 9, sumber 10, sumber 11, sumber 12, sumber 13, sumber 14, sumber 15
Dan hari itu, adalah hari terakhir Yodi bekerja.
Keesokan harinya pada jam dua dini hari, motor milik Yodi ditemukan di jalan tol JORR Pesanggrahan, Jakarta Selatan, oleh para warga yang sedang melakukan ronda malam. Karena tidak diketahui pemiliknya, motor milik Yodi tersebut digelandang ke kantor polisi terdekat.
Dua hari kemudian pada tanggal 10 Juli 2020, jam 11 siang. Tiga orang anak kecil yang sedang bermain layangan, menemukan sesosok mayat dengan posisi tertelungkup di pinggir jalan tol JORR Pesanggrahan, Jakarta Selatan, tidak jauh dari tempat motor milik Yodi ditemukan. Sekitar sepuluh menit kemudian, polisi tiba di TKP dan mengidentifikasi mayat tersebut sebagai Yodi Prabowo, News Video Editor MetroTV.

Mayat korban kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk menjalani proses otopsi. Dari proses otopsi tersebut diketahui bahwa korban diperkirakan meninggal antara jam 12 malam hingga jam dua dini hari. Korban mengalami lima luka tusukan, satu luka tusukan di bagian leher, dan empat luka tusukan di bagian dada sebelah kiri. Tiga luka tusukan yang terdapat di bagian dada sebelah kiri hanya sedalam sekitar 2 cm, dan satu tusukan sedalam 12 cm. Namun, luka di bagian leherlah yang menyebabkan korban meninggal. Selain itu, korban juga mengalami luka lebam di bagian tengkuk sebelah kiri. Dan dokter Spesialis Forensik yang bernama Arif Wahyono mengatakan bahwa korban ternyata mengkonsumsi narkoba berjenis Amphetamine.

Pihak kepolisian sendiri kemudian melakukan penyelidikan di TKP. Mereka menemukan barang-barang milik korban seperti satu unit motor dengan nomor polisi B 6750 WHC, hape, tas, dompet, uang senilai 40 ribu rupiah, KTP, NPWP, ATM, tiga lembar STNK, helm, serta jaket. Dan dengan melibatkan anjing pelacak, sebilah pisau yang diduga digunakan untuk menghabisi nyawa korban, ditemukan di balik tubuhnya. Pihak kepolisian juga memeriksa rekaman CCTV yang terdapat di jalan tol JORR, namun sayangnya kualitas rekaman tersebut tidak terlalu bagus dan cenderung buram, karena diambil pada malam hari dan terlalu jauh dari TKP.
Selain itu, pihak kepolisian meminta keterangan dari 34 orang saksi yang terdiri dari keluarga korban, kekasih korban, teman-teman dekat korban, rekan kerja korban, dan bahkan warga yang tinggal di sekitar tempat mayat korban ditemukan. Salah seorang saksi mengatakan bahwa korban sempat berhalusinasi melihat makhluk halus. Dan salah seorang saksi lainnya mengaku bahwa dia mengetahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan terhadap korban, walaupun masih sebatas asumsi.

Dan setelah mayat korban menjalani proses otopsi, keesokan harinya pada tanggal 11 Juli 2020, jenazah Yodi Prabowo dimakamkan di TPU Sandratex, Ciputat.

Quote:
"Kalau saya tidak ada bagaimana?"
Pertanyaan tersebut mengindikasikan dua hal. Korban memang berniat untuk melakukan bunuh diri, atau korban seakan-akan sudah bisa memprediksi bahwa akan ada sesuatu hal yang buruk yang akan menimpanya, dibunuh oleh seseorang misalnya.

Pihak kepolisian mengambil kesimpulan bahwa korban melakukan bunuh diri, mengingat adanya barang bukti sebilah pisau yang ditemukan di dekat korban yang diduga digunakan untuk melakukan bunuh diri, dan barang bukti sebuah rekaman CCTV yang memperlihatkan bahwa korban diketahui membeli sebilah pisau disalah satu toko perkakas.
Namun, kedua barang bukti tersebut tidak serta-merta menjadi bukti yang menyatakan bahwa korban memang melakukan bunuh diri. Karena terdapat beberapa kejanggalan yang sepertinya patut untuk dipertanyakan.
Quote:
Kejanggalan PERTAMA
----------------------------------------
Jika korban melakukan bunuh diri, mengapa dia memilih pinggir jalan sebagai tempat untuk melakukan bunuh diri? Bagaimana jika seseorang yang sedang melintasi jalan tersebut melihatnya akan ataupun sedang melakukan bunuh diri? Dan mengapa dia harus repot-repot terlebih dahulu memasang helm dan sepatu, serta membawa tas selempang?
Secara logika, seseorang yang akan melakukan bunuh diri tidak akan merepotkan dirinya dengan melakukan hal-hal yang tidak penting. Karena yang paling penting dari urusan melakukan bunuh diri adalah prosesnya yang mudah, suasananya yang hening tanpa adanya keramaian, dan tanpa bisa diketahui oleh orang lain.
Kejanggalan PERTAMA
----------------------------------------
Jika korban melakukan bunuh diri, mengapa dia memilih pinggir jalan sebagai tempat untuk melakukan bunuh diri? Bagaimana jika seseorang yang sedang melintasi jalan tersebut melihatnya akan ataupun sedang melakukan bunuh diri? Dan mengapa dia harus repot-repot terlebih dahulu memasang helm dan sepatu, serta membawa tas selempang?
Secara logika, seseorang yang akan melakukan bunuh diri tidak akan merepotkan dirinya dengan melakukan hal-hal yang tidak penting. Karena yang paling penting dari urusan melakukan bunuh diri adalah prosesnya yang mudah, suasananya yang hening tanpa adanya keramaian, dan tanpa bisa diketahui oleh orang lain.
Quote:
Kejanggalan KEDUA
----------------------------------------
Jika korban melakukan bunuh diri, mengapa dia menusuk dirinya sebanyak empat kali di bagian dada sebelah kiri dan satu kali di bagian leher? Apakah korban memiliki ilmu kekebalan tubuh yang tidak akan mempan jika tubuhnya hanya ditusuk sebanyak satu kali? Apakah satu luka tusukan tidak membuatnya merasa kesakitan sehingga dia harus menusuk bagian tubuh lainnya beberapa kali?
Secara logika, seseorang yang akan melakukan bunuh diri, cenderung akan melukai bagian tubuh yang diperkirakan bisa mempercepat proses kematiannya agar dia cukup melukai bagian tubuhnya tersebut sebanyak satu kali, karena satu kali tusukan pun akan terasa menyakitkan. Seseorang yang akan melakukan bunuh diri biasanya akan menusuk bagian perut atau jantungnya, atau menyayat urat nadi yang terletak di bagian pergelangan tangannya.
Kejanggalan KEDUA
----------------------------------------
Jika korban melakukan bunuh diri, mengapa dia menusuk dirinya sebanyak empat kali di bagian dada sebelah kiri dan satu kali di bagian leher? Apakah korban memiliki ilmu kekebalan tubuh yang tidak akan mempan jika tubuhnya hanya ditusuk sebanyak satu kali? Apakah satu luka tusukan tidak membuatnya merasa kesakitan sehingga dia harus menusuk bagian tubuh lainnya beberapa kali?
Secara logika, seseorang yang akan melakukan bunuh diri, cenderung akan melukai bagian tubuh yang diperkirakan bisa mempercepat proses kematiannya agar dia cukup melukai bagian tubuhnya tersebut sebanyak satu kali, karena satu kali tusukan pun akan terasa menyakitkan. Seseorang yang akan melakukan bunuh diri biasanya akan menusuk bagian perut atau jantungnya, atau menyayat urat nadi yang terletak di bagian pergelangan tangannya.
Quote:
Kejanggalan KETIGA
----------------------------------------
Jika korban melakukan bunuh diri dan melukai tubuhnya hingga berkali-kali, mengapa pakaian yang dikenakan oleh korban, serta helm dan masker yang dipasangnya cenderung hanya terkena sedikit darah?
Hal tersebut dituturkan oleh ayah korban yang datang ke TKP untuk melihat kondisi korban. Secara logika, jika korban menderita banyak luka, maka tubuh bagian depan khususnya, pakaian yang dikenakannya, serta helm dan masker yang dipasangnya akan dipenuhi dengan darah. Pihak kepolisian sempat memberikan pernyataan bahwa darah korban bisa saja sudah meresap ke dalam tanah. Sebelum darah korban meresap ke dalam tanah pun, darah korban akan mengalir membasahi tubuh korban bagian depan, pakaian yang dikenakannya, serta helm dan masker yang dipasangnya. Dan beberapa jam kemudian, darah korban akan menyerap ke dalam tanah dan mengering.
Atau, apakah darah korban cukup memiliki kesadaran diri untuk tidak mengotori pakaian, helm, serta masker korban, dengan mengalir melewati ketiga hal tersebut, dan langsung meresap ke dalam tanah?
Kejanggalan KETIGA
----------------------------------------
Jika korban melakukan bunuh diri dan melukai tubuhnya hingga berkali-kali, mengapa pakaian yang dikenakan oleh korban, serta helm dan masker yang dipasangnya cenderung hanya terkena sedikit darah?
Hal tersebut dituturkan oleh ayah korban yang datang ke TKP untuk melihat kondisi korban. Secara logika, jika korban menderita banyak luka, maka tubuh bagian depan khususnya, pakaian yang dikenakannya, serta helm dan masker yang dipasangnya akan dipenuhi dengan darah. Pihak kepolisian sempat memberikan pernyataan bahwa darah korban bisa saja sudah meresap ke dalam tanah. Sebelum darah korban meresap ke dalam tanah pun, darah korban akan mengalir membasahi tubuh korban bagian depan, pakaian yang dikenakannya, serta helm dan masker yang dipasangnya. Dan beberapa jam kemudian, darah korban akan menyerap ke dalam tanah dan mengering.
Atau, apakah darah korban cukup memiliki kesadaran diri untuk tidak mengotori pakaian, helm, serta masker korban, dengan mengalir melewati ketiga hal tersebut, dan langsung meresap ke dalam tanah?
Quote:
Kejanggalan KEEMPAT
----------------------------------------
Jika korban melakukan bunuh diri karena diduga mengalami depresi, mengapa dia melakukan bunuh diri sebelum menerima hasil konsultasi dengan seorang dokter yang dia lakukan beberapa hari sebelumnya?
Adalah hal yang masuk akal jika dia melakukan bunuh diri setelah menerima hasil konsultasi dengan seorang dokter, dan dia dinyatakan menderita penyakit tertentu. Dan berdasarkan informasi yang ayah korban berikan melalui media elektronik, sebelum kematiannya, korban sedang sibuk mengedit empat program di MetroTV, yaitu Prime Time News, berita tentang Joko Tjandra, Top News, dan Metro Sport.
Apakah seseorang yang sedang mengalami depresi bisa melakukan pekerjaan sebanyak itu?
Kejanggalan KEEMPAT
----------------------------------------
Jika korban melakukan bunuh diri karena diduga mengalami depresi, mengapa dia melakukan bunuh diri sebelum menerima hasil konsultasi dengan seorang dokter yang dia lakukan beberapa hari sebelumnya?
Adalah hal yang masuk akal jika dia melakukan bunuh diri setelah menerima hasil konsultasi dengan seorang dokter, dan dia dinyatakan menderita penyakit tertentu. Dan berdasarkan informasi yang ayah korban berikan melalui media elektronik, sebelum kematiannya, korban sedang sibuk mengedit empat program di MetroTV, yaitu Prime Time News, berita tentang Joko Tjandra, Top News, dan Metro Sport.
Apakah seseorang yang sedang mengalami depresi bisa melakukan pekerjaan sebanyak itu?

Pihak kepolisian kemudian mengubah dugaan awal mereka dan menyimpulkan bahwa korban dibunuh oleh seseorang. Lantas, hal apa yang menunjukkan indikasi bahwa Yodi Prabowo adalah korban pembunuhan?
Quote:
Hal PERTAMA
----------------------------------------
Kita akan bicara tentang tempat dimana korban ditemukan, serta kondisi pakaian yang dikenakan oleh korban, helm, dan masker milik korban yang tidak dipenuhi begitu banyak darah.
Dalam hal ini bisa diambil dua kesimpulan.
Kesimpulan PERTAMA
----------------------------------------
Jika dikaitkan dengan keterangan yang didapatkan dari dua orang saksi yang bernama Syahrul dan Elvin, yang mengatakan bahwa pada jam dua dini hari, mereka sempat melihat dua orang pria yang sedang berjalan kaki bertepatan dengan penemuan motor milik korban. Maka bisa diambil kesimpulan bahwa bisa saja kedua pria tersebut adalah pelaku pembunuh korban dan membunuh korban di tempat lain. Kemudian dengan mengendarai motor milik korban, kedua pelaku membawa korban ke tempat dimana dia ditemukan. Salah satu pelaku memegang tubuh korban yang berada di tengah dan diapit oleh kedua pelaku, dan pelaku lainnya mengendarai motor milik korban. Setelah korban dibuang dengan cara ditelungkupkan menghadap ke tembok dan motornya digeletakkan di pinggir jalan, kedua pelaku kembali ke tempat mereka dengan berjalan kaki.
Kesimpulan KEDUA
----------------------------------------
Kita tidak akan tahu apakah korban mengenakan pakaian yang sama sebelum dan setelah dia dibunuh? Atau justru berbeda? Jika dikaitkan dengan penuturan ayah korban tentang pakaian yang dikenakan oleh korban, serta helm dan masker yang dipasangnya, yang cenderung hanya terkena sedikit darah. Maka bisa diambil kesimpulan bahwa pakaian korban kemungkinan sempat diganti oleh pelaku. Alasannya, mungkin karena korban terlalu banyak mengeluarkan darah, dan agar darah korban tidak banyak menetes ketika akan dibawa ke tempat dimana dia ditemukan. Jika pakaian korban sempat diganti oleh pelaku, perihal lubang bekas luka tusukan bisa saja dibuat secara mendadak oleh pelaku sebelum pakaian tersebut dikenakan pada tubuh korban.
Hal PERTAMA
----------------------------------------
Kita akan bicara tentang tempat dimana korban ditemukan, serta kondisi pakaian yang dikenakan oleh korban, helm, dan masker milik korban yang tidak dipenuhi begitu banyak darah.
Dalam hal ini bisa diambil dua kesimpulan.
Kesimpulan PERTAMA
----------------------------------------
Jika dikaitkan dengan keterangan yang didapatkan dari dua orang saksi yang bernama Syahrul dan Elvin, yang mengatakan bahwa pada jam dua dini hari, mereka sempat melihat dua orang pria yang sedang berjalan kaki bertepatan dengan penemuan motor milik korban. Maka bisa diambil kesimpulan bahwa bisa saja kedua pria tersebut adalah pelaku pembunuh korban dan membunuh korban di tempat lain. Kemudian dengan mengendarai motor milik korban, kedua pelaku membawa korban ke tempat dimana dia ditemukan. Salah satu pelaku memegang tubuh korban yang berada di tengah dan diapit oleh kedua pelaku, dan pelaku lainnya mengendarai motor milik korban. Setelah korban dibuang dengan cara ditelungkupkan menghadap ke tembok dan motornya digeletakkan di pinggir jalan, kedua pelaku kembali ke tempat mereka dengan berjalan kaki.
Kesimpulan KEDUA
----------------------------------------
Kita tidak akan tahu apakah korban mengenakan pakaian yang sama sebelum dan setelah dia dibunuh? Atau justru berbeda? Jika dikaitkan dengan penuturan ayah korban tentang pakaian yang dikenakan oleh korban, serta helm dan masker yang dipasangnya, yang cenderung hanya terkena sedikit darah. Maka bisa diambil kesimpulan bahwa pakaian korban kemungkinan sempat diganti oleh pelaku. Alasannya, mungkin karena korban terlalu banyak mengeluarkan darah, dan agar darah korban tidak banyak menetes ketika akan dibawa ke tempat dimana dia ditemukan. Jika pakaian korban sempat diganti oleh pelaku, perihal lubang bekas luka tusukan bisa saja dibuat secara mendadak oleh pelaku sebelum pakaian tersebut dikenakan pada tubuh korban.
Quote:
Hal KEDUA
----------------------------------------
Kita akan bicara tentang barang bukti sebilah pisau. Kita sebagai penonton kasus ini tidak akan mengetahui apakah pisau yang dibeli oleh korban, merupakan pisau yang sama dengan pisau yang digunakan untuk menusuk tubuh korban? Atau justru cenderung berbeda?
Dalam hal ini muncul dua kemungkinan.
Kemungkinan PERTAMA
----------------------------------------
Pelaku menusuk korban dengan menggunakan pisau yang sudah mereka persiapkan. Setelah korban ditusuk, pisau yang sudah dibeli oleh korban terjatuh. Oleh karena itu, pelaku memutuskan untuk melumuri pisau yang dibeli oleh korban dengan darahnya dan membuat tangan korban menggenggam pisau tersebut seolah-olah korban melakukan bunuh diri.
Kemungkinan KEDUA
----------------------------------------
Pada awalnya pelaku hanya berniat untuk memukul korban dengan menggunakan senjata yang tumpul, terbukti dengan adanya luka lebam di bagian tengkuk sebelah kiri korban. Kemudian korban terjatuh, begitupun dengan pisau yang dibeli oleh korban. Dari situ, pelaku berpikir untuk membunuh korban dengan menggunakan pisau yang korban miliki, melumuri pisau tersebut dengan darah korban, dan membuat tangan korban menggenggam pisau tersebut seolah-olah korban melakukan bunuh diri.
Hal KEDUA
----------------------------------------
Kita akan bicara tentang barang bukti sebilah pisau. Kita sebagai penonton kasus ini tidak akan mengetahui apakah pisau yang dibeli oleh korban, merupakan pisau yang sama dengan pisau yang digunakan untuk menusuk tubuh korban? Atau justru cenderung berbeda?
Dalam hal ini muncul dua kemungkinan.
Kemungkinan PERTAMA
----------------------------------------
Pelaku menusuk korban dengan menggunakan pisau yang sudah mereka persiapkan. Setelah korban ditusuk, pisau yang sudah dibeli oleh korban terjatuh. Oleh karena itu, pelaku memutuskan untuk melumuri pisau yang dibeli oleh korban dengan darahnya dan membuat tangan korban menggenggam pisau tersebut seolah-olah korban melakukan bunuh diri.
Kemungkinan KEDUA
----------------------------------------
Pada awalnya pelaku hanya berniat untuk memukul korban dengan menggunakan senjata yang tumpul, terbukti dengan adanya luka lebam di bagian tengkuk sebelah kiri korban. Kemudian korban terjatuh, begitupun dengan pisau yang dibeli oleh korban. Dari situ, pelaku berpikir untuk membunuh korban dengan menggunakan pisau yang korban miliki, melumuri pisau tersebut dengan darah korban, dan membuat tangan korban menggenggam pisau tersebut seolah-olah korban melakukan bunuh diri.


Jika pihak kepolisian menyimpulkan bahwa korban melakukan bunuh diri karena mengalami depresi, dan berdasarkan hasil otopsi bahwa korban diketahui mengkonsumsi narkoba berjenis Amphetamine, seorang Psikolog Forensik yang bernama Reza Indragiri Amriel mengatakan bahwa korban kemungkinan mengalami potensi komorbiditas. Dimana kondisi korban yang saat itu sedang mengalami depresi, kemudian mengkonsumsi Amphetamine, maka saat itu korban bisa saja memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan bunuh diri.
Amphetamine merupakan obat stimulan sistem saraf pusat yang digunakan untuk menangani Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan narkolepsi. Amphetamine akan membuat penggunanya untuk bisa lebih fokus dalam melakukan aktifitasnya. Namun, dari berbagai efek samping yang akan muncul dalam penggunaan Amphetamine dan perlu untuk digarisbawahi adalah, Amphetamine bisa menyebabkan penggunanya merasa gugup, gelisah, mengalami perubahan suasana perasaan, halusinasi, dan muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri, atau bunuh diri.
Dari salah satu sumber dikatakan bahwa korban menjalani beberapa tes yang dilakukan atas keinginannya sendiri, dan salah satunya adalah tes HIV. Dari hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan bahwa dalam tes HIV korban dinyatakan negatif, sedangkan dalam tes lainnya korban dinyatakan positif. Jika dikaitkan dengan Amphetamine yang dikonsumsi oleh korban sebelum dia meninggal, maka bisa saja korban menderita sebuah gangguan sistem saraf yang mengharuskannya untuk mengkonsumsi Amphetamine secara rutin, dan penggunaannya harus berdasarkan resep dokter dan tidak boleh sembarangan. Ini berarti, korban tidak mendapatkan narkoba berjenis Amphetamine tersebut secara ilegal.
Dari sini bisa diambil kesimpulan bahwa, ketika Amphetamin sedang bekerja dengan baik, maka korban bisa melakukan segala aktifitasnya juga dengan baik, termasuk mengedit empat program MetroTV seperti yang sudah disebutkan di atas sebelumnya. Namun, ketika efek samping dari penggunaan Amphetamine muncul, maka adalah hal yang masuk akal jika korban benar-benar melakukan bunuh diri.

Jika pada kenyataannya korban dibunuh oleh seseorang, maka hal yang mendasari pelaku untuk membunuh korban adalah pelaku kemungkinan memiliki dendam terhadap korban, atau pelaku merasa sakit hati dengan sikap dan/atau perkataan korban.
Beberapa rekan kerja korban mengakui bahwa korban memiliki kinerja yang baik, cekatan, kalem, tidak banyak bicara, baik, humble, ramah, produktif, memiliki semangat dalam bekerja. Kita akan bisa berpikir bahwa rasanya tidak mungkin jika korban yang memiliki pembawaan seperti itu, akan memiliki musuh. Tapi kita tetap tidak akan mengetahui seperti apa social circle yang dimiliki oleh korban sebenarnya, secara luas dan menyeluruh. Apalagi kekasih korban mengatakan bahwa korban sempat ingin meminta waktu untuk bercerita tentang masalah yang dihadapinya. Kita tidak akan tahu masalah apa yang sedang dihadapi oleh korban, namun hal tersebut bisa jadi merupakan masalah yang berasal dari social circle yang korban miliki.
Salah satunya, dan jika berdasarkan pemberitaan media tentang korban yang sering menyebutkan keberadaan dua orang wanita, yaitu seorang rekan korban berinisial "L" yang diketahui memiliki perasaan terhadap korban, dan kekasih korban itu sendiri. Maka, kita bisa mengambil sedikit kesimpulan bahwa salah satu dari kedua wanita tersebut bisa saja ada yang merasa sakit hati dengan korban. Wanita lain yang mungkin merasa sakit hati karena ditolak oleh korban, atau kekasih korban sendiri yang mungkin merasa sakit hati karena ada wanita lain selain dirinya yang mencintai korban.
bersambung ke #2....

*
*
*
*
*
sumber 1, sumber 2, sumber 3, sumber 4, sumber 5, sumber 6, sumber 6, sumber 7, sumber 8, sumber 9, sumber 10, sumber 11, sumber 12, sumber 13, sumber 14, sumber 15