Tabrakan Maut, Supirnya Usia Lanjut, Bukti Pentingnya Update Point SIM Baru?

Beranda

...

The Lounge
Tabrakan Maut, Supirnya Usia Lanjut, Bukti Pentingnya Update Point SIM Baru?

iskrim

23-09-2022 01:30

Tabrakan Maut, Supirnya Usia Lanjut, Bukti Pentingnya Update Point SIM Baru?

Tabrakan maut terjadi Jalan RA Kosasih, Kecamatan Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat pada 22 September 2022. Pelaku yang ternyata dikemudikan oleh EH seorang wanita usia lanjut 71 tahun hingga menyebabkan 3 orang tewas yaitu supir angkot, penumpang angkot dan seorang pedagang cakue.

Menurut sumber yang saya baca dan terekam dalam kamera CCTV mobil minibus Expander berplat polisi F 1349 OJ itu melaju dengan kecepatan tinggi dimana setelah keluar dari pintu gerbang Perumahan Pesona Cibeureum, dipertigaan jalan langsung menghantam mobil angkot yang sedang melintas pelan.

Saking kencangnya tabrakan itu membuat mobil angkot terpental kemudian menabrak warung pinggir jalan didekatnya termasuk gerobak cakue. Mobil angkot terguling rusak parah, warung hancur dan gerobak cakue rusak hingga dagangannya tumpah berceceran.

Membaca berita ini saya jadi kefikiran ternyata ada benarnya kalau Surat Izin Mengemudi itu memang perlu ada peremajaan atau perpanjangan SIM sebagai syarat pemilik SIM masih layak membawa kendaraan sesuai kategori kendaraannya.

Tapi mungkin yang harus menjadi perhatian disini menurut saya tentang pembatasan usia pengemudi harus dipertanyaan dan dipertimbangkan kembali, sebab faktor usia rentan menjadi salah satu penyebab kecelakaan seperti berita diatas.

Kondisi angkot, remuk

Ya, meski usia berapapun tidak menjamin tetap aman karena faktor kesiapan dan kejiwaan sangat berpengaruh saat membawa kendaraan tapi usia diatas 60 tahun harus mendapat perhatian khusus dalam Undang-Undang Lalulintas. Setidaknya; misal dicantumkan point bagi pengemudi usia lanjut harus ada pendamping disampingnya yang juga pengalaman berkendara.

Kasus pengemudi usia lanjut diatas bisa jadi karena faktor kesehatan, faktor kejiwaan, emosi atau masalah yang tidak kuat dihadapinya tapi si pengemudi tetap memaksakan diri untuk mengendarai sebuah mobil.

Kondisi expander tidak berbentuk

Untuk aman mengemudi tentu faktor mental dan fisik harus benar-benar sehat dan kuat. Akan sangat berbahaya jika usia lanjut dibiarkan membawa kendaraan tanpa didampingi orang berpengalaman. Ibarat seperti anak kecil berusia 3 tahun dibolehkan membawa kendaraan roda empat, akibatnya tentu sangat berbahaya bisa saja lepas kontrol dan menyebabkan kerugian nyawa dan harta.

Pelajaran dari kasus diatas untuk saya, kamu dan kita sudah sewajibnya mendampingi atau minimal mengingatkan ke pengemudi berusia lanjut apakah benar masih sanggup membawa kendaraan dan dalam kondisi sehat?

Jika kita melihat kondisinya cukup meragukan atau kurang meyakinkan sebaiknya kita menawarkan diri untuk menyopirinya saja atau meminta orang lain yang usianya lebih muda dan pengalaman karena pasti keamanan dan keselamatan hingga sampai tujuan bisa terjaga.

Saya sendiri sewaktu membawa motor pernah nyaris disenggol oleh mobil yang ternyata disupiri oleh seorang bapak tua yang mobilnya berjalan lambat lalu mendadak bermanuver tanpa memberi tanda lampu sein menyala. Untung saya sigap dan reflek mengerem disisi kiri mobilnya.

Saya, antara kesal dan kasihan mencoba berfikir positif, karena saat itu terlihat didalam mobil hanya sibapak mungkin dalam keadaan terdesak sampai dia harus memaksakan diri membawa kendaraan itu, dan beliau pergi begitu saja, jangankan memberi tanda membuka jendela pun tidak, apalagi turun melihat keadaan. Cuek bebek.

Semoga kita selalu mendapat Perlindungan dari Tuhan YME dimanapun kita berada. Dan jangan lupa untuk selalu berdoa sebelum menghidupkan mesin kendaraan.