203
Close the Door adalah sebuah acara podcast dari seorang mentalist, pesulap, presenter tidak lain Deddy Corbuzier. Ia mengundang banyak bintang tamu untuk berbincang banyak hal, dari hal yang tabu sampai yang suci, bintang tamunya juga macam-macam, pelawak, jurnalis, musisi, model, atlet, atau mungkin orang yang sedang bermasalah di dunia maya akibat sesuatu alias viral.

Ingat bintang tamunya bisa banyak macam modelnya, salah satunya adalah politisi dan para pejabat. Terkadang para pejabat atau politisi yang hadir di Close the Door adalah orang yang bungkam loh alias jarang sekali terlihat di acara wawancara atau ogah diwawancarai jurnalis tertentu. Apa lagi kalau ada sebuah masalah yang sedang viral, beuh, larinya mungkin ke close the door dulu, baru heboh di dunia maya.

Ada Opini yang beranggapan bahwa larinya para pejabat dan politisi ke close the door karena beberapa faktor. di antara lain:

Bebas berbicara
tidak seperti di media konvensional lainnya, narasumber di close the door diberikan ruang lebih bebas untuk berbicara tanpa halangan atau hambatan. Kalau di media lain kan kadang penjelasan belum selesai, eh dihentikan dulu kita rehat sejenak, lalu iklan.

Pertanyaan yang aman
Deddy Corbuzier sebagai seorang pewawancara tidak dapat menjangkau pertanyaan-pertanyaan yang sangat sensitif atau tidak bisa mengkorek pertanyaan yang sangat dalam. Kalau diingat-ingat pertanyaannya emang dibuat aman yah biar para close the door laku. TS juga lupa sih kalau sebenarnya dia kan bukan jurnalis tapi sekedar pewawancara, jadi tugasnya bukan mencari kebenaran tapi sekedar ngobrol aja di medianya.

Bisa diedit
Percaya deh gan bahwa pas mewawancara politisi atau pejabat tertentu kadang ada video yang dipotong, disilent, alias diedit, itu bukanlah keinginan si Deddy melainkan merupakan permintaan dari narasumber. Jadi kalau misal salah ngomong atau ada info yang kecolongan, enak tinggal request tolong part itu dibuang yah mas Deddy.

Hal-hal di atas yang membuat kadang hadirnya beberapa pejabat atau politisi di Close the door tidak menjawab apa-apa dan tidak membuat sebuah perkara menjadi lebih terang. Malah tempat tersebut menjadi tempat klarifikasi cuci tangan saja. Jadi sebenarnya masih benar gak sih para politisi dan para pejabat datang ke Close the Door kalau isinya kadang buram?

Pendapat gansis dong? TS mungkin saja bisa salah dalam hal ini