• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Murid Dibully Hingga Meninggal Tapi Kasusnya Ditutupi, Masuk Akalkah?

ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Murid Dibully Hingga Meninggal Tapi Kasusnya Ditutupi, Masuk Akalkah?


Belum lama ini saya membaca kembali kasus tidak manusiawi yang dialami oleh Furuta Junko 33 tahun yang lalu. Kisah itu amat menggemparkan sampai-sampai diangkat ke film, manga, maupun anime dan jika saya melihat kembali beberapa berita sebulan ini, saya tahu kalau apa yang dialami Junko hanya satu dari sekian banyak kisah di Bumi ini.

Tentunya Anda belum lupa dengan anak Sd yang dipaksa menyetubuhi kucing kan? Setelah itu ada siswa MTS yang dibully sampai mati oleh teman-temannya, dan setelahnya ada siswa ponpes yang kematiannya bahkan ditutup-tutupi oleh pihak sekolah itu sendiri. Well, di tengah negara dengan penduduk 273 juta, tentunya hal-hal seperti ini bisa terjadi di mana saja.



Kasus-kasus semacam ini bisa terjadi di mana saja dan tampaknya di masa depan pun perubahan tidak akan terjadi. Meski demikian ada satu hal yang saya tak habis pikir, itu adalah fakta bahwa sekolah cenderung menutup-nutupi perilaku bully yang terjadi.

Hal ini sering terjadi sampai-sampai sering dijadikan meme oleh para netizen. Ada guru yang bilang itu cuma bercanda, ada yang bilang itu tidak sengaja, ada juga yang mencari alasan bahwa murid meninggal karena penyakit. Intinya, pihak sekolah seolah tak ingin mengakui ada tindak kekerasan terjadi di dalam pengawasan mereka.



Coba pikirkan dari sudut pandang pihak sekolah atau lebih tepatnya kepala sekolah. Jika publik sampai tahu ada hal semacam ini terjadi dan dia mengakui hal tersebut maka reputasinya jelas akan memburuk. Bukan tidak mungkin dia akan dipecat atau diasingkan ke daerah terpencil. Karena itulah sebisa mungkin pihak sekolah akan menutupi kejadian dengan cara damai atau mencari kambing hitam untuk disalahkan nantinya.

Namun bagaimana dengan pihak keluarga siswa yang dibully? Apalagi jika korban sampai meninggal. Jika sampai ketahuan dan tidak bisa diselesaikan diam-diam maka berita semacam ini pasti akan viral dan bangkai yang telah disembunyikan akhirnya akan terkuak juga. Situasi seperti ini akan berakibat jauh lebih buruk bagi pihak sekolah karena sudah menyembunyikan fakta.



Pada akhirnya pihak sekolah akan tetap mendapat reputasi buruk. Satu-satunya cara untuk menghindari kemungkinan tersebut adalah dengan memastikan hal itu tidak terjadi. Bagaimana caranya? Entahlah. Bagaimana caranya guru-guru bisa terus memonitor siswa?

Masalah pembullyan bukanlah salah pihak sekolah, itu sepenuhnya merupakan kesadaran pelaku. Jika dari awal seseorang sudah memiliki niat untuk berbuat jahat maka pembullyan akan terjadi tanpa bisa dicegah. Dari sinilah tindakan baru bisa diambil. Para guru harus bisa memperhatikan murid mana yang kira-kira bertingkah aneh dan tak berani menatap murid tertentu.



Dan tentunya murid yang dibully juga harus berani untuk melapor. Memberanikan diri untuk mengakui kelemahan memang tidaklah mudah, tapi itu merupakan satu langkah pengembangan diri. Jika Anda tidak berani melapor (setidaknya pada orangtua) maka hanya akan ada masa depan mengerikan menanti Anda.

Dan setelahnya kembali lagi apakah Anda ingin menyelesaikannya secara kekeluargaan atau tidak. Menyelesaikan masalah secara damai akan lebih menguntungkan semua pihak, karenanya jangan biarkan masalah menjadi terlalu besar.

Keberanian, cuma itu yang kita butuhkan.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumursumur
babyabs
pilot2isekai078
knightadde
knightadde dan 23 lainnya memberi reputasi
24
6.4K
115
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.