
Iwan Boedi Meregang Nyawa, Dibunuh Karena Jadi Saksi Kasus Korupsi


Jejak hilangnya seorang PNS yang menjadi misteri dalam beberapa hari di Semarang mulai menemui titik terang. Sebelumnya diketahui Paulus Iwan Boedi Prasetyoadalah seorang pegawai negeri Bapenda Kota Semarang yang dikabarkan tidak diketahui keberadaannya seusai berangkat bekerja dari rumahnya, Rabu 24 Agustus 2022.
Selanjutnya pada Kamis 8 September 2022, diduga Bapak 4 anak ini ditemukan tewas mengenaskan di lahan kosong dekat kawasan pantai Marina Semarang.
Selanjutnya pada Kamis 8 September 2022, diduga Bapak 4 anak ini ditemukan tewas mengenaskan di lahan kosong dekat kawasan pantai Marina Semarang.
Quote:
Quote:
Siapakah Iwan Boedi?
Pria yang lahir di Klaten pada tanggal 2 April 1971 ini mempunyai nama lengkap Paulus Iwan Boedi Prasetyo, S.E. Sehari-hari Iwan Boedi bekerja di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Jawa Tengah.
Menurut data kepegawaian dinas terkait, Iwan Boedi pernah menjabat sebagai Ka. Sub Bid Dafda Pada Bidang Pajak Daerah I dengan golongan III/D. Memiliki 13 anak buah langsung di bawahnya, Ia merupakan pejabat Eselon IV.
Sebelum tewas, Iwan Boedi merupakan saksi klarifikasi atas dugaan kasus korupsi hibah tanah di kecamatan Mijen, Kota Semarang. Diketahui ada 8 bidang tanah yang diberikan kepada Pemkot Semarang dari PT KDAL. Terkait dengan hibah tanah tersebut juga adanya dugaan penyalahgunaan aset di BPKAD. Dan adanya dugaan korupsi ini diterima oleh Polda Jateng atas laporan masyarakat.
Menurut data kepegawaian dinas terkait, Iwan Boedi pernah menjabat sebagai Ka. Sub Bid Dafda Pada Bidang Pajak Daerah I dengan golongan III/D. Memiliki 13 anak buah langsung di bawahnya, Ia merupakan pejabat Eselon IV.
Sebelum tewas, Iwan Boedi merupakan saksi klarifikasi atas dugaan kasus korupsi hibah tanah di kecamatan Mijen, Kota Semarang. Diketahui ada 8 bidang tanah yang diberikan kepada Pemkot Semarang dari PT KDAL. Terkait dengan hibah tanah tersebut juga adanya dugaan penyalahgunaan aset di BPKAD. Dan adanya dugaan korupsi ini diterima oleh Polda Jateng atas laporan masyarakat.
Quote:
Quote:
Kronologi Kematian Korban
Hari Rabu pagi, tanggal 24 Agustus 2022, Iwan Boedi berangkat dari rumah dengan jadwal kerja menjadi narasumber di salah satu hotel di Semarang. Iwan berangkat dengan mengendari sepeda motor matic dengan plat merah nopol H 9799 RA. Akan tetapi Iwan tidak hadir di acara tersebut. Sehari kemudian, pihak keluarga menyatakan Iwan hilang dan melapor ke polisi setempat.
Diketahui pada tanggal 25 Agustus 2022, Iwan Boedi seharusnya menghadiri pertemuan dengan Distremkrimsus Polda Jateng sebagai saksi dugaan korupsi.
Tanggal 27 Agustus 2022, polisi menemukan informasi bahwa Iwan Boedi berada di Balai Kota Semarang. Akan tetapi polisi kehilangan jejaknya setelah tidak terdeteksi karena ponselnya sudah tidak aktif lagi.
Pencarian Iwan terus dilakukan oleh jajaran Polda Jateng, sampai akhirnya pada Kamis 8 September 2022 seorang operator alat berat yang sedang memotong rumput menemukan sebuah motor terbakar.
Selanjutnya melalui pengembangan lebih lanjut ditemukan juga sesosok jasad tanpa kepala yang sudah hangus akibat terbakar yang tidak jauh dari kendaraan motor tersebut. Kondisinya luka bakar 100 persen. Tidak hanya dimutilasi kepala saja, juga kedua telapak tangan dan salah satu kakinya hilang tak tahu keberadaannya.
Diketahui pada tanggal 25 Agustus 2022, Iwan Boedi seharusnya menghadiri pertemuan dengan Distremkrimsus Polda Jateng sebagai saksi dugaan korupsi.
Tanggal 27 Agustus 2022, polisi menemukan informasi bahwa Iwan Boedi berada di Balai Kota Semarang. Akan tetapi polisi kehilangan jejaknya setelah tidak terdeteksi karena ponselnya sudah tidak aktif lagi.
Pencarian Iwan terus dilakukan oleh jajaran Polda Jateng, sampai akhirnya pada Kamis 8 September 2022 seorang operator alat berat yang sedang memotong rumput menemukan sebuah motor terbakar.
Selanjutnya melalui pengembangan lebih lanjut ditemukan juga sesosok jasad tanpa kepala yang sudah hangus akibat terbakar yang tidak jauh dari kendaraan motor tersebut. Kondisinya luka bakar 100 persen. Tidak hanya dimutilasi kepala saja, juga kedua telapak tangan dan salah satu kakinya hilang tak tahu keberadaannya.


Quote:
Quote:


Iwan Boedi mengendarai sepeda motor bewarna merah. Terekam CCTV sekitar jam 07:00 WIB di dekat pertigaan AKPOL.
Quote:

Bangkai sepeda motor yang habis terbakar, tidak jauh dengan penemuan mayat

Tempat di mana mayat ditemukan

Penemuan plat nomor kendaraan yang sama dipakai terakhir kalinya oleh Iwan Boedi
Penemuan sepeda motor dan mayat yang sudah terbakar

Bangkai sepeda motor yang habis terbakar, tidak jauh dengan penemuan mayat

Tempat di mana mayat ditemukan

Penemuan plat nomor kendaraan yang sama dipakai terakhir kalinya oleh Iwan Boedi
Quote:


Identifikasi olah TKP oleh Kepolisian


Dugaan korban tak bernyawa tersebut menjurus ke Iwan Boedi yang sudah hilang beberapa hari sebelumnya. Dari olah TKP yang dilakukan polisi juga ditemukan kesamaan barang-barang yang dipakai Iwan Boedi seperti nopol kendaraan, jenis kendaraan dan rangka mesin. Semakin kuat juga dugaan dengan ditemukan name tagyang bertuliskan Iwan Budi P.
Walaupun perkiraan ini sudah hampir memastikan korban adalah Iwan Boedi, namun polisi masih terus mendalami hasil temuan ini melalui tes DNA yang sudah diambil sampelnya dari anak Iwan Boedi. Sampai artikel ini dimuat, kecocokan dari tes DNA tersebut masih menunggu informasinya.
Walaupun perkiraan ini sudah hampir memastikan korban adalah Iwan Boedi, namun polisi masih terus mendalami hasil temuan ini melalui tes DNA yang sudah diambil sampelnya dari anak Iwan Boedi. Sampai artikel ini dimuat, kecocokan dari tes DNA tersebut masih menunggu informasinya.
*****
Opini TS
Dari kasus di atas TS mencoba mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan pengetahuan pribadi terkait dengan adanya kasus korupsi yang melatarbelakangi tewasnya Iwan Boedi.
Iwan Boedi yang bekerja di Bapenda sebagai Kepala Sub Bidang Dafda bertanggungjawab untuk pelaksanaan berupa pendaftaran, pendataan, pengolah data, dan dokumentasi wajib pajak daerah yang kaitannya dalam hal ini adalah data pemberian hibah tanah dari PT KDAL ke BPKAD.
PT KDAL merupakan singkatan dari PT Karya Deka Alam Lestari, perusahaan pengembang proyek BSB City di Mijen, Semarang. Sedangkan BPKAD adalah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
Selanjutnya tugas Bapenda secara umum adalah menghitung besaran pajak daerah yang diterima PT KDAL dan BPKAD. Untuk PT KDAL pajak yang diterima disebut PPh, sementara BPKAD disebut BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan).
Menelisik dengan kasus serupa juga pernah terjadi di daerah Batu Malang baru-baru ini. Bahwa ditemukan praktek korupsi dengan kerugian negara sebanyak 1 Milyar rupiah yang dilakukan oleh Staf Bapenda bersama makelar dengan cara memanipulasi perhitungan BPHTB. (sumber)
Dari analisis TS tersebut bisa ditemukan suatu celah untuk melakukan tindakan korupsi atas kaitannya dengan penerimaan aset negara berupa hibah tanah ini.
*****
Well, kasus di instansi negeri bertambah lagi, tersangka belum ditemukan, motif juga dipastikan belum ada.
Semoga keluarga korban tetap tabah, sabar, dan ikhlas bilamana jasad tanpa kepala tersebut benar-benar Iwan Boedi.
Demikian thread sederhana dari saya.
Terima kasih
Iwan Boedi yang bekerja di Bapenda sebagai Kepala Sub Bidang Dafda bertanggungjawab untuk pelaksanaan berupa pendaftaran, pendataan, pengolah data, dan dokumentasi wajib pajak daerah yang kaitannya dalam hal ini adalah data pemberian hibah tanah dari PT KDAL ke BPKAD.
PT KDAL merupakan singkatan dari PT Karya Deka Alam Lestari, perusahaan pengembang proyek BSB City di Mijen, Semarang. Sedangkan BPKAD adalah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
Selanjutnya tugas Bapenda secara umum adalah menghitung besaran pajak daerah yang diterima PT KDAL dan BPKAD. Untuk PT KDAL pajak yang diterima disebut PPh, sementara BPKAD disebut BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan).
Menelisik dengan kasus serupa juga pernah terjadi di daerah Batu Malang baru-baru ini. Bahwa ditemukan praktek korupsi dengan kerugian negara sebanyak 1 Milyar rupiah yang dilakukan oleh Staf Bapenda bersama makelar dengan cara memanipulasi perhitungan BPHTB. (sumber)
Dari analisis TS tersebut bisa ditemukan suatu celah untuk melakukan tindakan korupsi atas kaitannya dengan penerimaan aset negara berupa hibah tanah ini.
*****
Well, kasus di instansi negeri bertambah lagi, tersangka belum ditemukan, motif juga dipastikan belum ada.
Semoga keluarga korban tetap tabah, sabar, dan ikhlas bilamana jasad tanpa kepala tersebut benar-benar Iwan Boedi.
Demikian thread sederhana dari saya.
Terima kasih

Sumber
Tulisan: detik.com, regional.kompas.com, jateng.tribunnews.com, halosemarang.id, solopos.com, jateng.jpnn.com, Data Pegawai Bapenda Semarang
Foto: Thumbnail editor Amarsuki | 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7