Tangan - tangan yang kau kutuk
Mengukir pinta di antara tarian abjad
Rasa sakit yang terlampau menjepit
Merakit harap setiap saat
Bibirnya telah kau bungkam
Dengan pasak jarum umpatan kejam
Kau tidak hanya menusuk raga
Mentalnya pun kau tenggelamkan
Dia tidak ingin kau dengan mudah menerima hukuman
Kekelaman harus terpahat perlahan
Menyurat busuk perilaku culas
Hingga pandu yang akan mengikat bebas
Tangan - tangan yang menjelmakan kisah
Pantang tercuci dengan air dosa
Meski semesta merestui
Dia enggan bermandikan kesumat
Sang Pemilik Nasib tidak pernah tidur
Biarlah hikayat menguak tabir
Melibas reridu kecewa
Menganyam bahagia, kelas
Biarlah sementara waktu
Tangan - tangan ini bermain elegan di atas semua kartu
Kebumen, 1 September 2022