• Beranda
  • ...
  • Militer
  • Iran Tertangkap Basah Hendak Mencuri Drone Amerika di Teluk Arab

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Iran Tertangkap Basah Hendak Mencuri Drone Amerika di Teluk Arab
Quote:


Mengutip artikel TheDrive.com, pada hari Senin (29/08/2022) kapal milik Iran's Islamic Revolutionary Guard Corps Navy (IRGCN) telah tertangkap basah mencuri Saildrone; yang merupakan kapal permukaan tak berawak yang dioperasikan Armada ke-5 US Navy.

Menurut pernyataan resmi Angkatan Laut AS tentang masalah ini, insiden itu terjadi sekitar pukul 23:00 waktu setempat pada tanggal 29 Agustus 2022, ketika Armada ke-5 sedang transit di perairan internasional dan sedang mengamati pergerakan kapal pendukung IRGCN bernama Shahid Baziar.Kapal milik Iran tersebut terlihat menarik kapal permukaan tak berawak Saildrone Explorer.

Sebagai tanggapan, kapal patroli pantai USS Thunderbolt (PC-12) ditugaskan untuk mendekati kapal Iran tersebut, sementara Helicopter Sea Combat Squadron meluncurkan sebuah MH-60S Sea Hawk dari lokasi yang dirahasiakan untuk dukungan lebih lanjut dalam mengatasi situasi tersebut. Baik Armada ke-5 dan Helicopter Sea Combat Squadron bermarkas di Bahrain dan beroperasi di luar Teluk Arab. Setelah melakukan komunikasi selama kurang lebih empat jam, kapal IRGCN memutuskan tali penarik Saildrone dan meninggalkan daerah tersebut.

Quote:


“Tindakan IRGCN mencolok, tidak beralasan, dan tidak konsisten dengan perilaku kekuatan maritim profesional,”kata Wakil Laksamana Brad Cooper, komandan Komando Pusat Angkatan Laut AS dan Armada ke-5 AS (Armada NAVCENT/5), yang memimpin Gabungan Pasukan Maritim di wilayah tersebut.

Cooper menambahkan jika insiden baru-baru ini menunjukkan tingkat kesiapam dan kewaspadaan personel US Navy, ia mengatakan jika US Navy akan beroperasi di wilayah mana pun yang diizinkan hukum internasional, sambil mempromosikan ketertiban internasional berbasis aturan di seluruh kawasan.

Penting juga untuk disebutkan bahwa dalam pengumumannya, Angkatan Laut AS mengatakan bahwa Saildrone adalah milik pemerintah AS yang dilengkapi dengan sensor, radar, dan kamera. USV ini dilengkapi teknologi yang tersedia secara komersial untuk navigasi dan pengumpulan data. Karena itu, Saildrone untungnya tidak menyimpan informasi atau sistem yang sangat sensitif pada saat percobaan pencurian. 

Quote:


Saildrone Explorer adalah drone kapal permukaan (USV) bertenaga surya, merupakan salah satu dari banyak sistem tak berawak yang dioperasikan Armada ke-5 Angkatan Laut AS. Saildrone ditugaskan pada misi pertamanya di Teluk Aqaba di ujung utara Laut Merah pada tahun 2021. Sebagai bagian dari latihan demonstrasi bertajuk Digital Horizon, misi tersebut diawasi oleh personel US Navy yang ditugaskan di Gugus Tugas 59 , yang merupakan salah satu dari sembilan gugus tugas yang saat ini beroperasi di bawah Armada ke-5 US Navy.

Gugus Tugas 59 secara khusus berfokus pada pengoperasian sistem tak berawak untuk membantu membangun kesadaran domain maritim yang lebih baik dengan menyatukan sensor dan teknologi tak berawak untuk kemampuan pengumpulan intelijen yang lebih kuat.

Quote:


Di sisi lain kurangnya kehadiran manusia di atas kapal tak berawak, secara signifikan juga telah meningkatkan tindakan penangkapan atau tindakan lain apa pun yang dapat menciptakan insiden internasional yang jauh lebih berbahaya. Upaya yang sama juga dilakukan China pada 15 Desember tahun 2016, insiden itu terjadi sekitar 80 km sebelah barat Filipina, tepatnya masuk kawasan Laut China Selatan.

Pada waktu itu,  awak dari kapal Nan-Jiu yang merupakan jenis kapal penyelamat Kelas Dalang III mengerahkan perahu kecil dan mengambil salah satu dari dua drone glider bawah air AS yang memiliki daya apung rendah, yang sedang dalam proses mensurvei daerah Laut China Selatan. Personel kapal China kemudian membawa drone ke kapal untuk diperiksa. Sementara kapal survei Kelas Pathfinder USNS Bowditch (T-AGS-62) berada tepat di dekatnya dalam proses pemulihan drone dan menyaksikan seluruh situasi tersebut.

Segera setelah itu, China merilis pernyataan yang menjelaskan bahwa penyitaan itu dimaksudkan agar drone tidak menimbulkan bahaya bagi navigasi dari kapal dan personel yang lewat, dan pada akhirnya China kembali menyerahkan dua drone tangkapan mereka kembali ke Angkatan Laut AS.

Quote:


Meskipun glider bawah air serta Saildrone yang digunakan pemerintah AS atau US Navy digunakan untuk penelitian kelautan dan bukan merupakan teknologi rahasia, situasi di lapangan sekali lagi membuktikan betapa mudahnya bagi negara-negara yang dianggap musuh untuk mencegat, mencuri, atau bahkan menetralisir sistem tak berawak jika terpaksa melakukannya.

Upaya pengambilan Saildrone oleh Iran juga menggarisbawahi betapa rawannya sistem permukaan kapal tak berawak ini jadi sasaran empuk untuk diambil. Sementara itu, Iran rupanya juga mencoba peruntungan mereka dengan berupaya membuat drone kapal sendiri dari basis teknologi AS, tapi rupanya upaya mereka kali ini untuk membawa pulang Saildrone masih belum berhasil.

Quote:


Referensi Tulisan: TheDrive.com& dvidshub.net
Sumber Foto: US Navy
Diubah oleh si.matamalaikat 01-09-2022 05:30
jlamp
jagotorpedo
black.robo
black.robo dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.8K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
Militer
icon
19.9KThread6.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.