image
Belakangan ini mungkin GanSis sering mendengar lagu dangdut yang dalam liriknya menyebut salah satu nama ulama besar dalam sejarah di nusantara, yakni Joko Tingkir.
Ane sendiri sering mendengar lagu yang dipopulerkan oleh pedangdut Denny Caknan tersebut dari sound-sound tetangga.
Kemudian ramai menjadi perbincangan dan protes terutama dari kalangan ulama yang menilai tidak etis menggunakan nama tokoh tersebut dalam sebuah lagu, apalagi dijadikan sebagai hiburan semata, yang jika disandingkan dalam barisan liriknya memang terkesan main-main.
Setelah mendapatkan banyak tuntutan, akhirnya pencipta lagu tersebut yakni Ronald Dwi Febrianzah (ayah dari Tama dan Halu) meminta maaf dan mengaku jika sebelumnya ia tidak berniat melecehkan sang tokoh. Permintaan maaf disampaikan melalui video yang diunggah di akun YouTube Tama Halu 008.
Selain meminta maaf, lirik dan judul pun diubah, dari yang awalnya: "Joko Tingkir ngombe dawet" menjadi "Mbah Amer ijik ngaret suket". Perubahan lirik tersebut juga sudah di-upload di channel YouTube Tama Halu 008, dan kembali dinyanyikan oleh Tama Halu yang diiringi petikan gitar sang ayah.
Di sinilah pentingnya mengenal tokoh sejarah sebelum mencomot namanya dalam sebuah karya. Jangan hanya asal menggunakan, tetapi kemudian menjadi kontroversi. Karena jika menyangkut nama, mesti ada potensi menyinggung atau tuduhan melecehkan.
Sekarang ini untuk mengenal lebih dekat tokoh sejarah menjadi lebih mudah berkat adanya internet, jadi tidak perlu takut membuka buku sejarah yang bagi sebagian orang memusingkan.
Hikmahnya, setelah peristiwa ini banyak orang yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu atau paling tidak mencari tahu siapa Joko Tingkir sebenarnya. Para pencipta lagu atau pencipta karya jenis lain juga bisa menjadi lebih berhati-hati lagi setelah kejadian ini, agar tidak terulang menciptakan lagu/karya yang akhirnya menjadi kontroversi di kemudian hari.
Jika diperhatikan, dari segi nama Joko Tingkir memang seperti nama khas Jawa biasa, tetapi sebenarnya Joko Tingkir merupakan ulama besar sekaligus tokoh penting dalam catatan sejarah.
Joko Tingkir memiliki nama Sultan Hadiwijaya, merupakan murid Sunan Kalijaga sekaligus raja dari Kesultanan Pajang. Dari Joko Tingkir lahirlah ulama-ulama besar seperti KH. Hasyim Asy'ari (pahlawan nasional dan pendiri NU), juga KH. Abdurrahman Wahid/Gus Dur (presiden RI ke-4).
