Sumber gambar: detik.com

Mendaki gunung adalah hobi yang menyenangkan sekaligus menyehatkan. Keindahan pemandangan alam seringkali membuat kita terpana dan terkagum-kagum. Tak sedikit orang mengeluarkan kamera mereka untuk mengabadikan momen tersebut.

Namun, perlu hati-hati dalam mengabadikan momen. Jangan sampai membahayakan diri sendiri. Seperti yang terjadi oleh orang Israel berpaspor Portugal ini.

Seorang bule yang memiliki kewarganegaraan Israel ini terjatuh saat tengah asik berfoto selfie di puncak gunung Rinjani. Kejadian tragis itu terjadi pada Jum'at, 19 Agustus 2022. Bule bernama Boaz Bar Anam itu jatuh ke kawah gunung Rinjani dekat danau segara anak.

Boaz jatuh dari ketinggian 150 meter. Badannya menghantam keras bebatuan dan tanah yang ada di kawah. Bule itu pun meninggal seketika (tanpa direncanakan). Belum ada kronologi lengkap mengenai tragedi ini.

Kepolisian setempat sekaligus pengurus Taman Nasional Gunung Rinjani pun membenarkan adanya tragedi memilukan ini. Pihaknya segera bergerak cepat dan mengevakuasi korban dari TKP.

Berita ini pun menyebar di internet dan sosial media. Mengundang banyak sekali komentar dari netizen Indonesia. Banyak yang mengucapkan duka cita serta doa, tapi tak banyak pula yang memberi respon negatif seperti di bawah ini.







Komentar Para Warganet +62

Dari berbagai komentar di sosial media, ada banyak komentar-komentar bernada negatif dalam menanggapi kejadian ini. Seperti yang terlihat di tangkapan layar yang saya bagikan di atas. Pantaskah sikap seperti itu kita keluarkan?

Setiap ada kata Israel dan Yahudi, selalu saja ada komentar negatif yang muncul. TS bisa mengerti ada ketidaksukaan warga kita terhadap negara tersebut. Tapi apakah itu berarti kita kehilangan kemanusiaan kita dalam menanggapi sebuah tragedi?

Apa iya semua orang Israel itu jahat dan buruk? Sebelum kita menilai mereka seperti itu, sudahkah kita berkaca? Kita bilang mereka tidak berkemanusiaan, tapi sikap sebagian netizen kita kali ini malah tidak jauh berbeda dari mereka.

Ibarat ada anjing menggonggong, lalu kita ikut menggonggong. Alhasil, anjingnya ada dua sekarang.


Ini bukan soal agama dan politik, tapi soal kemanusiaan, bagaimana menurut kalian?

Sumber:
Referensi
Sumber Gambar

Narasi:
Tulisan Pribadi