Marvel Cinematic Universe (MCU) rasanya memang sudah berakhir saja setelah perilisan Avengers: Endgame dan Spider-Man: Far From Home pada 2019 yang lalu. Tapi ternyata MCU terus berlanjut sampai sekarang, bahkan dalam satu tahun biss merilis lebih banyak film dan series.

Sayangnya, tidak ada lagi film-film MCU yang spesial seperti dalam filmnya Infinity Saga. Setelah Infinity Saga hanya Spider-Man: No Way Home yang benar-benar memberikan kesan bagi para penonton bahkan yang lainnya terasa biasa-biasa saja.

Di phase 4 semuanya terasa berubah, nantinya dalam satu tahun akan ada dua film Avengers tepatnya pada 2025. Kini, MCU seperti mulai ditinggalkan oleh para penggemarnya.

Lalu, kenapa sih MCU setelah phase 4 malah jadi jelek.

1. Tanpa Adanya Stan Lee

Yang pertama adalah tidak adanya Stan Lee sang kreator banyak karakter Marvel dan merupakan sosok yang menjadi supervisor dalam film-film MCU. Memang sih, Kevin Feigie merupakan otak di balik MCU tapi Stan Lee juga turut "merancang" bagaimana MCU ketika di awal-awal. Stan Lee meninggal pada 12 November 2018 yang lalu.

2. Terlalu Banyak Judul yang dirilis


Ketika Infinity Saga, dalam satu tahun hanya dirilis dua sampai tiga film sehingga fans mudah untuk mengikuti. Kalau sekarang ditambah lagi dengan aneka series yang tidak penting dan terkesan murahan seperti Ms Marvel dan She-Hulk yang dibuat untuk kepentingan SJW.

Fans yang baru semakin sulit untuk mengikuti. Hanya si paling Marvel lah yang mampu mengikuti. Bayangkan harus rewatch berapa film dan episode series sebelum saat akan muncul film baru?

3. Konsep Multiverse yang Bertele-tele

Setelah Infinity Saga, muncul Multiverse Saga yang kita kenal sekarang. Sayangnya, multiverse MCU terkesan terlalu bertele-tele dan membuat sebagian fans kesal karena hal tersebut.

Multiverse sudah ada sejak Endgame ketika para Avengers melakukan perjalanan waktu namun sampai sekarang multiverse di MCU tidak digunakan secara maksimal kecuali pada No Way Home dan itu pun adalah filmnya Sony.

4. Post Infinty Saga Adalah SJW

Ini sudah banyak disinggung di media sosial dan forum-forum luar negeri tentang phase 4 MCU yang hanya jadi pemuas birahi SJW terutama para feminis. Kita lihat para hero MCU mulai digantikan dengan perempuan seperti HawkEye oleh Kate Bishop, Thor oleh Jane Foster, Loki oleh Sylvie. Bahkan kalau dilihat-lihat akan lebih banyak karakter sentral perempuan daripada laki-laki di MCU. Captain Marvel, Wanda, Jane Foster, Kate Bishop, America Chavez, Ms Marvel, She-Hulk, dan masih banyak lagi.

Tingkah laku toxic SJW lainnya adalah memasukan unsur LGBT ke dalamnya, bukan tidak mungkin nantinya akan ada film MCU yang diboykot seperti Lightyear dan akhirnya merugi kalau misalkan Marvel Studios berpikir tidak waras dengan menuruti keinginan orang-orang berhaluan terlalu ke kiri ini.


5. X-Men dan Fantastic Four bisa Jadi Bumerang


Sejauh ini X-Men dan Fantastic Four belum dimunculkan. Dua franchise itu bisa jadi penyelamat MCU karena akan membuat warna baru.

Tapi, bisa juga akan jadi bumerang dan malah semakin membuat MCU berantakan. Kalau Marvel Studios mengambil langkah yang salah seperti memilih cast yang tidak tepat atau membuat X-Men dan Fantastic Four menjadi feminazi dan LGBT. Contohnya pemeran Wolverine yang jadi black wasing. Jean Gray jadi lesbian, Charles Xavier yang jadi perempuan transgender, atau Susan Storm yang jadi wanita judes kekar pembenci laki-laki. Wah, hancur lah semua kalau itu terjadi.

Nah, kalau menurut kalian bagaimana nih kenapa MCU tidak sebagus dulu lagi? Memang phase 4 ini bisa dibilang jadi phase terburuk dalam MCU.

Referensi