Sebelum menulis opini di mari, izinin ane ketawa ngakak dulu.

HAHAHAHAHAH!

Kurang panjang sebetulnya, tapi udahlah. Soalnya gak akan cukup kapasitas kata threadini untuk menulis kalimat tertawaan guna menertawakan 'kepintaran' Kominfo.

Jadi ane baru saja menonton dan membaca opini Kominfo terkait alasan mereka candu jadi kang blokir belakangan ini. Ya, kita udah taulah, ya, jawabannya, yakni karena aplikasi-aplikasi yang diblokir tidak terdaftar di PSE (Penyelenggara Sistem Elektronik). Karenanya, beberapa aplikasi besar seperti Paypal dan beberapa game resmi semacam Dota, Epic Games, Origin, Steam, dan Counter Strike harus dihapus peredarannya di Indonesia.

Hal itu tentu aja bikin banyak pihak kecewa, seperti para pelaku e-sport, serta freelancer dan influencer yang menggunakan PayPal untuk transaksi mereka. Banyak yang mengaku uang mereka 'tenggelam' di PayPal karena sudah tidak bisa diakses. Namun, ya, guna menindaklanjutinya itu, Kominfo kabarnya udah buka blokiran PayPal selama 5 hari, dan meminta para user PayPal memigrasikan dana mereka ke aplikasi lain yang terdaftar di PSE.

Nah, puncak komedinya adalah, game resmi yang taat pajak ditutup karena PSE, tetapi game online berbasis perjudian malah selamat, padahal judi itu sendiri dilarang oleh undangan-undang, yakni UURI No. 7 tahun 1975 tentang Penertiban Perjudian. Di sana dijelaskan bahwa ".... Segala bentuk perjudian adalah kejahatan ...." yang dalam hal ini berarti judi online pun termasuk tindak kejahatan.



Namun, tahukah kalian kenapa Kominfo tetap mempertahankan aplikasi judi online tersebut, Gansis? Ternyata menurut mereka, aplikasi judi online yang terdaftar di PSE saat ini bukanlah sebuah aplikasi judi, melainkan game biasa yang bisa dimainkan tanpa uang. Menurut mereka, apk ini seperti orang yang bermain gaple di warung, tetapi versi online-nya.

"Domino QiuQiu itu permainan dan bukan judi. Silakan di-downloaddan nanti bisa terlihat kalau itu bisa dimainkan tanpa menggunakan uang kalau kita piawai menggunakannya," ujar Semuel melalui konferensi pers virtual Kominfo soal PSE, Minggu (31/7).

Ya ampun, nggak tau aja si Bapak, kalau piawai, aplikasi tersebut bisa ngasilin banyak uang. Cuma, ya, beliau gak tau dan malah menyuruh kita untuk download. Jadi kepada siapa pun, tolong kasih tahu Kominfo cara mengaplikasikan situs domino qiu qiu dengan baik dan optimal.

Hal ini tentu membuktikan bahwa Kominfo masih kurang paham dengan fungsi asli dari sebuah layanan di aplikasi. Seperti aplikasi dating yang digunakan untuk open BO aja masih jaya abadi sampai hari ini.

Menurut ane, sebelum fokus membabat habis aplikasi-aplikasi penting yang tak terdaftar PSE dan melegalkan aplikasi judi dan pendukung prostitusi serta perzinahan, Kominfo hendaknya belajar lagi mengenai daya guna dan manfaat sebuah aplikasi. Tak hanya itu, mereka hendaknya mensupport (dana) kepada anak bangsa biar bisa menciptakan aplikasi serupa sebagai alternatif lain dari aplikasi yang diblokir. Bukannya cuma diblokir tanpa ada ganti yang sepadan.


Keberadaan UU ITE pun belum mampu melindungi masyarakat dari DC yang begini. Sc: google.

Lagi pula, ada tugas penting lainnya yang belum terselesaikan oleh tim Kominfo sampai hari ini, seperti optimalisasi e-KTP, pemberantasan aplikasi pinjol ilegal yang meresahkan masyarakat, menerima pengaduan masyarakat terkait DC pinjol yang suka berkata kasar, belum lagi kasus penipuan online serta SMS-SMS asing yang kerap 'nyampah' di ponsel masyarakat. Padahal sudah sering diadukan, tapi tetap tidak ada perubahan.

Jadi, ya, Pak Presiden kalau mau angkat mentri Kominfo, angkatlah orang yang beneran paham sama teknologinya, bukan yang gaptek.

Di sini ane juga gak mempermasalahkan aplikasi yang diblokir atau engga oleh Kominfo, karena ane bukan pengguna aktif aplikasi-aplikasi tersebut. Cuma ane mau menyoroti betapa 'pintarnya' cara pikir Kominfo yang selama ini menaungi kita dalam berkomunikasi dan memberi informasi di media.

Udah, gitu aja sih. Plis santai aja, Gansis. Ini cuma opini pribadi yang gak semua orang harus setuju. Heheh.

Intinya apa? Yuk, Bapak-Bapak Kominfo kita main Domino Qiu-Qiu!