• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Bahaya Budaya Pamer Aib, Jangan Dilakukan karena Ini yang Akan Didapati

masnukho
TS
masnukho 
Bahaya Budaya Pamer Aib, Jangan Dilakukan karena Ini yang Akan Didapati
Budaya pamer aib, menjadi kebiasaan yang harus dihindari karena memiliki banyak dampak kerugian bagi diri sendiri


Era media sosial, merupakan masa dimana semua orang membagikan segala macam aktivitas, kebiasaan, kepunyaan, bahkan juga dengan masalah atau aib yang mereka alami dan rasakan.

Tidak ubahnya buku diary atau buku catatan harian, media sosial menjadi tempat menceritakan segala keluh kesah dan permasalahan hidup yang sedang dialami.

Berbeda dengan kodrat dari buku catatan harian zaman dulu dimana buku tersebut disimpan sedemikian rupa agar aman dan tidak terbaca oleh orang lain, curhatan dalam bentuk status atau story di media sosial dibuat memang ditujukan agar semua orang tahu dan mengerti terhadap apa yang sedang dirasakan atau ditanggung oleh si pengunggah tanpa si pengunggah sendiri tahu atau peduli apa respon orang lain terhadap curahan hati mereka.

Dapat dikatakan kebiasaan yang dimiliki oleh banyak orang di era media sosial ini sebagai budaya pamer aib, karena memang saat ini jarang sekali ada orang yang bisa memfilter apa yang seharusnya dipublish dan semua orang tahu dan mana yang seharusnya menjadi sebuah privasi karena bersifat rahasia atau aib.

Apa yang akan terjadi jika budaya pamer aib ini dijadikan sebagai kebiasaan?
Berikut ini beberapa yang akan terjadi jika Agan Sista menjadi salah satu orang yang ikut budaya pamer aib.




1. Jadi Bahan Gunjingan

Niat hati pamer aib sendiri di media sosial berujung mendapatkan gunjingan dari orang sekitar tentu kondisi ini tidak dapat terelakkan GanSis.

Mungkin Agan Sista berpikir orang lain akan peduli atau empati jika kalian membagikan aib-aib kalian, ini tentu salah besar karena setiap orang memiliki masalah dan aib sehingga meraka tidak peduli terhadap aib kalian ataupun jika mereka peduli itu hanya peduli untuk menggunjingkan atau membicarakan aib kalian kepada orang sekitarnya.

2. Dimanfaatkan

Apakah saat kalian pamer aib atau masalah lantas Agan Sista anggap itu bukan peluang?
Iya, itu adalah peluang bagi orang-orang yang memiliki pemikiran jahat dan tidak baik untuk memanfaatkan masalah dan keburukan kalian untuk mendapatkan keuntungan.

Semisal Sista hamil tanpa pasangan atau sudah tidak lagi perawan tetapi belum menikah lantas status tersebut dibagikan di media sosial. Maka bersiaplah kalian akan didekati oleh para laki-laki hidung belang yang memiliki tujuan tidak baik terhadap diri kalian.

3. Dipandang Sebelah Mata

Hidup dengan menjaga aib-aib yang pernah dibuat saja masih sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari orang sekitar seperti dipandang sebelah mata dan disepelekan, maka sudah dapat dipastikan orang yang suka dan hobi membuka aibnya sendiri maka mereka akan dipandang hina oleh orang sekitar.

Dipandang sebelah mata tentu saja ini bukan hal yang menyenangkan GanSis, karena memang sekilas bentuk dari tidak dihargainya seseorang.



Berikut tadi GanSis sekilas tentang dampak buruk budaya pamer aib yang saat ini mulai marak dilakukan oleh banyak orang di media sosial.

Aib yang dulu memiliki artian sebuah rahasia yang dijaga baik-baik karena berkaitan dengan harga diri saat ini mulai mengalami pergeseran makna dan nilai karena hilangnya karakter-karakter luhur seperti rasa malu dan juga tata krama.

Mudah-mudahan kedepannya tidak lebih parah lagi dan banyak orang mulai paham tentang dampak dan resiko apa yang akan mereka dapatkan jika menggenggam prinsip hidup budaya pamer aib.




Penulis: @masnukho©2022
Narasi: Ulasan pribadi
Sumber gambar
1, 2, 3, 4
skydavee
skydavee memberi reputasi
23
12.8K
107
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.