Bismillahirrahmanirrahiim


Hari raya aidil Adha baru saja berlalu. Berqurban atau merelakan dengan ikhlas harta kita di jalan Allah, berisi sedekah tapi berupa qurban hewan. Merupakan ibadah yang biasa dilakukan saat rukun Islam yang kelima yakni Haji dilakukan bagi yang mampu. Kisah Nabi Ibrahim Alaihi Salam dan anaknya Nabi Ismail Alaihi Salam, mengajarkan kita sebagaimana kita adalah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail diumpamakan harta kita yang diberikan dengan rela dan ikhlas di jalan Allah.


Berqurban mengajarkan kita makna rela dan ikhlas. Memahami kebersamaan dan rasa kemanusiaan, juga saat momen seperti inilah orang-orang yang biasanya sulit untuk membeli dan mengkonsumsi daging kerana harganya yang mahal. Akhirnya dapat menikmati dan merasakan enaknya makan daging.





Sapi atau kambing yang sudah disembelih biasanya akan digantung, untuk menghabiskan darah dengan dibiarkan mengalir hingga benar-benar tidak lagi menetes deras. Kemudian sisa darah dibersihkan, dipisahkan isi dalam perut dan dagingnya dan diletak dengan alas tidak terkena tanah. Kemudian panitia berganti lagi untuk bagian membagi-bagikan daging qurban.





Biasanya yang dibagikan adalah dagingnya, isi perutnya juga tulang rusuknya. Tulang rusuk bukan jodoh, ya. Tapi tulang rusuk si sapi atau kambing. Hehe. Daging qurban boleh dibagikan ke siapa saja tanpa melihat mereka orang yang mampu atau tidak. Akan tetapi lebih diutamakan dibagikan pada orang-orang yang kurang mampu, agar di hari raya yang bahgia dan penuh berkah ini, orang-orang yang tidak mampu bisa merasakan istimewanya aidil adha.





Berbagai cara dimudahkan bagi kita untuk bisa berqurban, bisa dengan cara menabungnya setiap bulannya hingga mencukupi seharga satu orang yang berqurban. Sekarang sudah banyak perkumpulan berupa kegiatan menabung untuk mampu berqurban tiap tahun. Namun jika memang tidak mampu, hal tersebut bukanlah sebuah paksaan.


Nah, kemarin ada viral seorang pemuda yang tampak diabaikan saat antri pembagian daging qurban. Panitia yang dinilai tidak sopan dan kurang etika, terlihat sengaja melewati si pemuda yang sudah berada di bagian depan. Tangannya beberapa kali ingin meraih bungkusan daging qurban namun tak kunjung diberikan juga. Entah kerana penampilan dirinya yang seperti vocalis band, atau terlihat bukan warga setempat kerana biasanya warga setempat lah yang didahulukan lebih dulu. Hanya Allah dan si Panitia yang tau.





Beberapa ribuan komentar mengecam sikap si panitia, yang dinilai tidak memiliki hati dan perasaan. Ya walaupun akhirnya si pemuda juga mendapatkan bagian dari daging qurban tapi kesannya seperti dipermainkan dengan sengaja. Padahal sedekah qurban diberikan oleh yang berqurban dengan ikhlas tanpa memandang status siapa dia. Malah panitia berlagak seolah paling hebat, begitulah beberapa komentar dari para netizen.


Tidak berapa lama setelah beredar Video viral si pemuda. Kembali lagi tersebar video dirinya yang terlihat diambil secara diam-diam. Dan para netizen kembali berkomentar merasakan iba, ternyata si pemuda adalah pekerja keras, orang kurang mampu dan beberapa do'a mengalir di kolom komentar.





Mungkin gaya dan penampilan si pemuda seperti itu, adalah bentuk dari rasa bahgia dan menghormati hari raya adil adha. Makanya dirinya berpenampilan rapi dan menarik sebaik mungkin. Tapi tidak sepantasnya lah si panitia bersikap seperti itu. Untuk kebenaran tentang apa yang terjadi di sana, saya juga kurang tau. Saya hanya melihat dan menilai dari apa yang terlihat dan dibagikan di media sosial. Semoga saja akan ada klarifikasi dari si panitia, sebab apa dirinya mengabaikan dan mengacuhkan si pemuda beberapa kali, saat membagikan daging qurban.


Saya pribadi kalau menilai sekilas, inilah yang namanya krisis akhlak. Panitia yang kurang sopan dan memiliki etika, padahal bukan dirinya yang berqurban, bukan dirinya yang berhak atas daging qurban tapi sombongnya udah selangit. Untuk kejelasan dari niatnya seperti apa berlaku seperti itu. Kembali lagi pada dirinya dan saya minta maaf kalau salah.


Menurut Manteman itu kenapa ya? Dan bagaimana kalian menilai video tersebut? Silahkan berdiskusi dengan santun dan santuy, ya. Terimakasih.


Sumber dan Gambar : Opri dan Dokpri.
Video : Facebook.