betiatinaAvatar border
TS
betiatina
Suami Takut Istri, Bolehkah Menjadi Label Bagi Suami yang Rajin Bantuin Istri?
Membentuk keluarga bahagia



Pernikahan bukan tentang siapa menang siapa kalah, siapa berkuasa siapa terjajah. Dikira di hutan apa? Hukum rimba dipakai untuk mencari siapa yang kuat maka dia yang menjadi pemimpin.

Suami dan istri, semua istimewa dengan peran masing-masing. Suami istimewa karena anugerah sebagai pemimpin yang harus mampu menjaga, melindungi dan mengayomi pasangan dan buah hatinya. Istri juga istimewa karena anugerah menjadi makmum dan seorang ibu yang harus bisa menjaga keutuhan keluarga, keharmonisan, hingga mendidik putra putri menjadi anak dampaan hati.

Karena peran istimewa dari masing-masing itu, lantas apakan mereka boleh membantu peran yang lainnya? Jawabannya tentu saja boleh.

Seorang suami yang sering membantu pekerjaan domestik rumah tangga, apakah bisa dikategorikan sebagai SSTI alias suami suami takut istri?

Berikut ini beberapa alasan kenapa suami tetap berwibawa dan tidak berkurang kegagahannya meskipun suka membantu pekerjaan domestik rumah tangga:

1. Bentuk tanggung jawab

Di masyarakat kita, bentuk tanggung jawab suami adalah bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Padahal, bentuk tanggung jawab itu sendiri sangat luas, termasuk bertanggung jawab atas kondisi tumah yang aman, nyaman dan enak untuk ditempati.

Apabila pasangan itu sudah punya anak, maka suami juga bertugas mendidik anak agar menjadi generasi yang lebih baik dan menjadi penyejuk hati bagi orang tuanya.

Jika ibu adalah madrasah pertama dan utama bagi anak, maka Ayah adalah kepala madrasahnya, ya kan? Jadi mendidik anak pun menjadi tanggung jawab suami.

2. Bentuk kasih sayang

Suami yang sering memegang alat perang dapur dan sumur, bukanlah pria lemah takut bini yang memalukan. Justru menjadi bentuk bahwa sang suami menyayangi istrinya. Suami ga mau istrinya terlalu lelah mengerjakan semua pekerjaan domestik rumah tangga sendirian.

Dengan berbagi tanggung jawab rumah tangga, menjadikan istri punya waktu lebih untuk bercengkerama dengan keluarga dan bermanja ria dengan pasangan.

3. Memuliakan pasangan

Disinilah pentingnya pendidikan keluarga, bahwa anak lelaki pun boleh mengerjakan tugas domestik rumah tangga. Bukan untuk merendahkan lelaki, tetapi sebagai bentuk kemandirian dan mampu dalam ketrampilan hidup. Toh, lelaki jika hidup sendiri juga harus mampu mengurus rumahnya sendiri, maka saat sudah berpasangan pun tetap boleh mengerjakannya.

Suami yang terampil menyapu, nyuci dan mengasuh anak adalah bentuk memuliakan pasangannya. Apalagi jika melakukannya dengan tuntas dan sukarela, wah dijamin si istri pasti makin cinta.🥰🥰🥰

Inilah beberapa alasan yang membuat suami ga perlu malu ikut nyapu rumah, ngepel, mencuci baju atau bahkan mengasuh anak. Karena sejatinya hal itu adalah bentuk saling menjaga dan mencintai. Dengan saling membantu juga, akan tercipta keharmonisan dan memupuk rasa cinta bagi keduanya.

Itu juga adalah tugas suami sebagai kepala rumah tangga, menyiapkan segala kebutuhan termasuk perawatannya.

Gimana nih para agan? Sudah siapkah membantu pekerjaan domestik rumah tangga? Yang sejatinya adalah tugas para agan.

Terimakasih sudah singgah di thread ane, semoga bermanfaat.

Belajar Bersama Bisa

Magelang, 13 Juni 2022

Sumber gambar: disini
Sumber tulisan: dokpri
Diubah oleh betiatina 13-06-2022 05:57
cheria021
ummuza
gustiarny
gustiarny dan 11 lainnya memberi reputasi
12
3.6K
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & Family
icon
8.8KThread•9.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.