Lockdown666Avatar border
TS
Lockdown666
Proyek China Spionase Terselubung?



Jakarta, CNBC Indonesia - Persaingan ekonomi antara Amerika Serikat (AS) dan China telah sampai ke lahan pertanian. Kabar terbaru menyebutkan produsen makanan China Fufeng Group membeli 300 hektar lahan untuk pabrik penggilingan.
Menurut statistik yang dihimpun oleh lembaga riset American Enterprise Institute dan Heritage Foundation, investasi China dalam bidang pertanian di luar negeri telah meningkat menjadi sekitar US$ 95 miliar sejak 2010. Perusahaan swasta dan milik pemerintah China telah membeli sekitar 9 juta hektar lahan pertanian di negara-negara berkembang sampai 2012. Tapi belakangan ini, China mengalihkan perhatian ke Australia, Amerika, dan Eropa.
Lokasi lahan yang dibeli China berlokasi tak jauh dari pangkalan angkatan udara Grand Forks di Dakota Utara yang merupakan buah negara bagian yang terletak di Utara Amerika Serikat. Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran keamanan nasional Negeri Paman Sam.

Dikutip dari CNBC International ketua Partai Demokrat beserta anggota Partai Republik dari Komite Intelijen Senat AS tengah menentang proyek tersebut. Mereka sepakat bahwa pembangunan pabrik di lokasi tersebut berpotensi menjadi lokasi spionase internasional.
Fufeng Group merupakan sebuah perusahaan swasta milik China Fufeng Group yang memproduksi monosodium glutamat (penambah rasa) serta produsen permen karet xanthan terbesar kedua di Daratan China. Produknya antara lain penguat rasa, xanthan gum, pupuk, pati, dan pengganti gula. Kantor pusatnya berada di provinsi Shandong. CEO perusahaan saat ini adalah Li Xuechun.
Lalu mengapa Fufeng Grup ini dipermasalahkan?

AS dan China memang tegang dalam beberapa tahun terakhir. Pada era pemerintahan Presiden Donald Trump, kedua negara terlibat Perang Dagang dengan penerapan tarif ke barang impor satu sama lain.
Fufeng dilaporkan telah memiliki lahan sebesar 300 hektar dekat pangkalan Angkatan Udara Grand Forks. Pangkalan itu disebut menjadi pusat dari teknologi militer rahasia mengenai pesawat tanpa awak atau drone.
Pangkalan itu juga merupakan rumah dari pusat jaringan ruang angkasa baru, yang menurut seorang senator North Dakota menangani "tulang punggung semua komunikasi militer AS di seluruh dunia."

Sementara itu, Walikota Grand Folks, Brandon Bochenski mengatakan pihaknya hanya ingin agar ekonomi wilayah itu berputar dengan adanya Fufeng Group. Meski begitu ia juga mengetahui terkait ancaman keamanan yang ditimbulkan.
Craig Spicer, yang perusahaan truknya berbatasan dengan tanah yang dikuasai China, mengatakan dia curiga dengan niat perusahaan baru itu. "Itu membuat saya merasa gugup untuk cucu-cucu saya," katanya.
Perwira dari Angkatan Udara telah mengedarkan memo sejak April terkait proyek ini. Ia beranggapan ancaman keamanan nasional bagi AS dan menuduh bahwa itu sesuai dengan pola kampanye spionase China yang menggunakan proyek pembangunan ekonomi komersial.

Perdebatan mengenai proyek tersebut telah mengguncang komunitas kecil, dengan audiensi dewan kota yang emosional, politisi lokal yang berselisih satu sama lain, dan kelompok-kelompok lingkungan bersiap untuk memblokir proyek tersebut.
Gary Bridgeford, yang menjual sebidang tanah pertaniannya ke perusahaan China dengan harga sekitar US$ 2,6 juta pada 2022 ini. Pasca menjual lahan tersebut keadaan tak baik baik saja. Ia mengaku bahwa tetangganya melampiaskan kemarahan mereka dan memasang plang penolakan proyek di halaman rumahnya.
Namun Bridgeford memiliki opini pribadi di mana masalah keamanan nasional yang diangkat terlalu berlebihan. Orang lain setiap mendengar China selalu memiliki kekhawatiran.

Menurut perspektif Walikota Dakota Utara, Brandon Bochenski, mengungkapkan mereka hanya ingin berbisnis. Pabrik senilai US$ 700 juta yang usulkan akan mencuptakan lebih dari 200 pekerjaan langsung dan peluang bagi logistik serta pendukung lainnya. Namun, pemerintah menginginkan yang terbaik dan bisa mengendalikan mitranya.
Proyek ini rumit, dan kota Grand Forks diperkirakan tidak akan mulai membangun infrastruktur untuk itu sampai musim semi mendatang. Bochenski mengatakan dia bergerak maju dengan itikad baik tetapi siap untuk mengubah persneling jika informasi baru terungkap.
"Kami ingin melakukan yang terbaik untuk masyarakat, kami ingin melakukan yang terbaik untuk negara, ini adalah keseimbangan yang sulit saat ini," katanya.

Tindakan Proteksionisme AS Terhadap Investasi Asing


Kebangkitan Tiongkok dan kekuatan-kekuatan ekonomi baru lainnya telah menciptakan tantangan bagi ekonomi dan bisnis AS. Bahkan memunculkan keraguan akan daya saing bisnis AS, meski faktanya AS kini tetap menjadi kekuatan ekonomi penting.
Selepas Krisis Finansial 2008, pemerintah AS berupaya melakukan upaya penyelamatan sektor ekonomi domestik pada masa resesi ekonomi. Di sektor finansial, pemerintah Amerika Serikat meratifikasi berbagai kebijakan yang memungkinkan adanya bantuan finansial terhadap bank maupun lembaga keuangan yang terkena dampak krisis.
Berikut tindakan proteksionisme AS terhadap investasi strategis di negaranya

Pertama, perusahaan minyak dan gas milik negara China, China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) akan menghentikan operasinya di sejumlah negara Barat.

CNOOC sedang bersiap untuk keluar dari Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Kanada karena meningkatnya kekhawatiran tentang sanksi, peraturan, dan kenaikan biaya.

Hubungan antara China dan negara-negara Barat telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Hubungan Beijing dengan Washington hancur setelah mantan presiden AS Donald Trump meluncurkan perang dagang skala besar, memukul berbagai barang China dengan pungutan impor.
Ketegangan meningkat baru-baru ini setelah China menolak untuk mengutuk operasi militer Rusia di Ukraina.
"CNOOC, produsen minyak dan gas lepas pantai utama China, saat ini berusaha untuk meninggalkan Barat dengan menjual aset "marjinal dan sulit dikelola" di tiga negara," menurut sumber industri yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh Reuters.

Sumber, yang berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas masalah, mengatakan kepada agensi bahwa manajemen puncak perusahaan merasa "tidak nyaman" untuk mengelola aset Baratnya karena peraturan dan biaya operasional yang tinggi.
CNOOC, yang memasuki tiga negara dengan akuisisi senilai US$ 15 miliar dari perusahaan energi utama Kanada Nexen pada tahun 2013, telah dikeluarkan dari Bursa Efek New York setelah kampanye anti-China Trump diluncurkan.
Sanksi terbaru yang dijatuhkan oleh AS terhadap Rusia dapat mengenai aset CNOOC. Perusahaan yang bersiap untuk go public di bursa Shanghai pada April ini dikabarkan berencana membeli aset di Amerika Latin dan Afrika.

CNOOC dilaporkan akan memproduksi sekitar 1,57 juta barel setara minyak per hari pada 2021, di mana 62.000 berasal dari lokasi di Kanada dan 80.000 dari lokasi lain di Amerika Utara.
Secara keseluruhan, menurut perhitungan Reuters, aset CNOCC di AS, Inggris, dan Kanada menghasilkan hampir 220.000 barel setara minyak per hari.
Kedua, Arab Saudi telah membeli saham minoritas di perusahaan-perusahaan besar AS termasuk Boeing, Facebook dan Citigroup. Portofolio Arab Saudi hampir US$ 10 miliar di saham yang terdaftar di AS.
Gubernur Dana Investasi Publik, dana kekayaan negara Kerajaan Arab Saudi, Yasir Al- Rumayyan mengatakan bahwa saat ini, PIF sedang mencari setiap peluang yang muncul dari puing-puing krisis ekonomi.

Pada sebuah acara virtual April lalu. Dia mengatakan bahwa dana tersebut diharapkan untuk melihat banyak peluang. Di mana, dia memperkirakan pada saat itu ada pada perusahaan penerbangan, energi dan hiburan sebagai contohnya.

Mandat PIF diperluas pada tahun 2015 oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk memasukkan investasi internasional demi mendukung diversifikasi ekonomi.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...-terselubung/1
maryannalexis
maryannalexis memberi reputasi
0
1.6K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar Negeri
icon
78.8KThread10.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.