Selama Tjahjo dirawat, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud Md ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjabat sebagai MenPAN-RB ad intern. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Staf khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Faldo Maldini, menyebut Presiden Jokowi belum membahas mengenai pengganti Tjahjo Kumolo. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Briokrasi (MenPAN-RB) itu wafat pada Jumat kemarin setelah dirawat intensif di rumah sakit sejak 21 Juni 2022.

"Tentunya kita ingin mencari pengganti secepat-cepatnya. Namun saat ini suasana masih dalam suasana duka dan tentunya butuh diskusi dan menyesuaikan dengan agenda-agenda Presiden lainnya. Kita tunggu saja keputusan Presiden seperti apa," ujar Faldo saat dihubungi, Sabtu 2 Juni 2022.

Faldo menjelaskan, Istana bakal mengupayakan fungsi dan tata kelola di KemenPAN-RB berjalan optimal walau belum ada pengganti Tjahjo sampai saat ini. Faldo berharap sosok yang nantinya menjadi MenPAN-RB merupakan orang yang tepat.

"Kami mengajak semuanya mendo'akan agar almarhum dimudahkan jalannya. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang ditinggalkan dalam beberapa waktu ke depan sudah didedikasikan dengan baik. Jadi, tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan," kata Faldo.

Tjahjo Kumolo wafat pada Jumat kemarin sekitar pukul 11.00 WIB. Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negata dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini menjelaskan Tjahjo sudah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Abdi Waluyo sejak 21 Juni 2022.

Politikus PDIP itu disebut mengalami infeksi paru-paru. Jenazahnya sempat disemayamkan di rumah dinas di kawasan Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, pada Jumat sore, 1 Juli 2022.

https://nasional.tempo.co/read/16079...-masih-berduka


kemungkinan PDIP lagi tapi Kabinet masih berduka
jarang-jarang jabatan menteri kosong karena wafat . Biasanya didepak atau diganti posisinnya. Contoh jabatan kosong kayak wafatnya Menteri Pendidikan Nugroho Notosusanto di Juni 1985 dan Soesilo Soedarman di Desember 1997