LaditachudaAvatar border
TS
Laditachuda
Pasangan Sama-sama Egois? Waspada, Pernikahan Bisa Berhenti di Tengah Jalan


Siapa sih yang mau pernikahannya bermasalah? Pastinya tidak ada. Setiap orang, baik wanita atau pria pasti mengharapkan pernikahannya lancar, mulai dari ijab kabul hingga ke masa menjalankan rumah tangga. Sayangnya, semua impian itu tidak terwujud sama di kehidupan tiap pasangan. Banyak sekali pernikahan yang kandas setelah bertahun-tahun dibina. Bahkan ada juga yang baru seumur jagung harus menerima kenyataan hancur dan berpisah. Padahal, baik si pria maupun si wanitanya pasti memiliki mimpi yang sama, ingin bahagia hingga maut memisahkan.


Apa Yang Menyebabkan Hubungan Suami Istri Kandas di Tengah Jalan?

Ketika di awal pernikahan, tiap pasangan sebenarnya memiliki mimpi dan tujuan yang sama. Baik si wanita maupun si pria ingin perjalanan rumah tangganya lancar. Yang wanita ingin dicukupi, dihargai, sekaligus juga dilindungi. Sedangkan yang pria ingin ada yang mengurusi, memperhatikan, dan menghadiahinya keturunan. Kedua pasangan ingin saling menyayangi dan melengkapi.

Sayangnya, menjalani pernikahan tidak semudah itu. Mungkin di dua tahun pertama terasa masih indah, tapi setelah itu akan mulai terasa berbagai kendala yang menjadi kerikil dalam perjalanannya. Kandasnya sebuah pernikahan biasanya diawali kenyataan yang bertolak belakang dengan harapan. Ketika harapan-harapan tidak berjalan sesuai yang diinginkan kecewa pun berdatangan. Kecewa ini yang akhirnya menumpuk hingga berbalik jadi saling menuntut dan menyalahkan.

5 Masalah Umum Yang Bisa Jadi Penyebab Kandasnya Pernikahan

Masalah ekonomi, yang satu ini tidak bisa disangkal jadi salah satu penyebab hancurnya rumah tangga. Kekurangan uang, kehilangan pekerjaan biasanya jadi pemicu pertengkaran antara pasangan. Lebih buruknya lagi bisa menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga.

Kurangnya waktu untuk berduaan, jangan meremehkan hal ini, waktu berduaan sangat penting untuk menjalin kehangatan antara pasangan. Kurangnya waktu berduaan bisa menyebabkan hubungan jadi dingin, dan akhirnya menyebabkan perpecahan.

Jarang komunikasi, karena terbiasa melihat pasangan hilir mudik di sekitar kita, seringkali kita malah jadi mengabaikannya. Berpapasan saja tidak saling sapa atau melempar senyum, hal ini sangat buruk sekali. Padahal komunikasi sangat penting untuk menciptakan kedekatan dan menghilangkan kesalahpahaman.

Bosan pada pasangan, rasa bosan timbul karena terbiasa melihat pasangan setiap hari. Ditambah lagi dengan komunikasi yang kurang hingga sering menimbulkan pertengkaran. Dan kurangnya waktu berduaan.

Tuntutan berlebih pada pasangan, karena berbagai masalah di atas yang makin menumpuk akhirnya tuntutan demi tuntutan pada pasangan pun berdatangan. Istri akan melihat suaminya kurang terus di matanya, demikian juga suami yang tidak akan pernah puas dengan apa yang dilakukan oleh istri.

 

Masalah-masalah tersebut akan sangat riskan apabila dibiarkan begitu saja. Hubungan suami istri akan jadi renggang dan mudah terprovokasi dengan hal sekecil apapun. Apalagi kalau sampai ada pengaruh dari pihak ketiga yang kebetulan tahu titik permasalahannya. Pihak ketiga di sini bukan hanya pelakor atau pebinor, tapi termasuk orang terdekat seperti keluarga dan teman. Berikut beberapa kemungkinan yang terjadi apabila hubungan suami istri tidak dirawat dan sama-sama egois.

·        Timbul saling menyalahkan akibat berbagai permasalahan dalam rumah tangga. Sama-sama merasa paling benar

·        Pertengkaran tiap hari yang makin membuat renggang

·        Sama-sama tinggi emosi

·        Masalah kecil jadi besar karena saling menyalahkan

·        Tidak ada titik temu di tiap masalah karena masing-masing tidak ada yang mau mengalah

Kesalahpahaman yang dipelihara tidak dicarikan jalan keluarnya kelak bisa menjadi sumber keributan. Seperti halnya pertengkaran kecil gara-gara hal sepele bisa jadi besar dan menimbulkan kesalahpahaman berkelanjutan. Pasangan yang tidak merawat hubungannya sangat rawan berpisah. Apalagi keduanya sama-sama merasa paling benar dan tidak mau mengalah.

Masalah memang selalu ada, tapi bukan berarti harus dipelihara dan tidak dicarikan jalan keluarnya. Apabila sering terjadi perselisihan dan saling menyalahkan, berhentilah. Ambil jeda sesaat, luangkan waktu untuk berpikir sendirian. Setelah tenang, mulailah belajar untuk mendengarkan. Suami istri yang sama-sama bicara hanya akan memperpanjang masalah. Jadi belajarlah untuk berhenti, diam, dan mendengarkan. 

Belajar mendengarkan itu tidak sulit, hanya cukup diam, berhenti beragumen, dan berhenti bicara. Saling mendengarkan adalah proses awal saling mengalah. Apabila kebiasaan ini dipupuk terus menerus, egois pun akan turun, dan hubungan yang tegang jadi mendingin. Dengan mendengarkan berarti kita menunjukkan penghargaan pada pasangan. Hubungan yang didasari dari saling menghargai akan berbunga dan berbuah keharmonisan.

Sumber : foto Pixabay

 

Diubah oleh Laditachuda 24-06-2022 00:39
evywahyuni
Qhitink87
Qhitink87 dan evywahyuni memberi reputasi
4
2.5K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & Family
icon
8.8KThread9.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.