Setiap produk minuman kaleng di jepang di wajibkan menyisipkan kode braille agar seorang tuna netra bisa melihat keterangan serta tanggal kadaluarsa minuman. Berbeda di negara lainnya, kita pasti jarang atau bahkan tidak pernah mendapati minuman yang disisipkan kode braille karena biasanya perusahaan menganggap hal tersebut sebagai pemborosan biaya manufaktur. Padahal hal tersebut penting dan mulia karena menolong tunanetra.

Daripada menciptakan wastafel yg memiliki saluran pembuangan air berbeda dengan toilet mengapa tidak menggabungkannya saja supaya bisa menghemat air secara signifikan. Model-model wastafel di jepang sudah banyak yang menyatu dengan toilet sehingga konsumsi air untuk rest room berkurang signifikan. Air yang telah digunakan untuk bercuci tangan akan masuk kedalam tadah toilet yang kemudian akan digunakan untuk flush toilet. Lalu bagaimana bila air pada tadah toilet kelebihan, tenang saja ada saluran khusus yang langsung membuang air berlebih.

Penutup selokan atau penutup sistem drainase dijepang tidak monoton dan diberi art indah. Ada yang bergambar pohon, bunga, burung hantu, dll. Penambahan art ini bukan tanpa tujuan, melainkan sengaja dibuat agar tidak merusak pemandangan di kota. Bayangkan saja bila setiap beberapa meter kita harus bertemu dengan tutup drainase yang monoton atau memiliki penampakan yang sama. Akan sangat membosankan bagi seorang pejalan kaki bukan.

Masyarakat jepang memiliki budaya tidak mengambil kepunyaan orang yang ditemukan di jalan. Bila ada orang tidak sengaja menjatuhkan barangnya dan hilang maka mudah sekali mencarinya yaitu di posisi terakhir barang tersebut hilang. Ada beberapa kejadian turis luar yang mengunggah pengalaman kehilangan barangnya di Youtube yang ternyata langsung ditemukan di pos keamanan terdekat. Orang-orang di sana yang menemukannya akan langsung meletakannya pada pos keamanan atau bila tidak ada pos terdekat maka barang tersebut tidak akan disentuh dan dibiarkan di posisi semula supaya pemilik barang bisa menemukannya. Walaupun demikian, bukan berarti agan bebas meninggalkan barang atau sengaja menghilangkan barang agan di sembarang tempat di sana.

Percaya tidak percaya, saluran drainase jepang 100 langkah lebih maju dibanding Indonesia. Saluran selokan di permukaan digunakan untuk menampung dan mengalirkan air hujan dari hulu ke hilir sedangkan saluran pembuangan rumah tangga diletakan dibawah tanah dan terintegrasi dengan saluran pembuangan yang besar. Sehingga saluran drainase di permukaan bisa digunakan sebagai habitat ikan koi.

Karena jepang merupakan negara dengan sejuta inovasi teknologi, sampai-sampai ada yang memikirkan untuk menciptakan teknologi peredam suara pada kamar toilet. Dengan teknologi ini, suara kita ketika sedang buang air besar atau kecil tidak akan terdengar di luar sehingga kita tidak begitu malu dengan orang yang sedang menunggu giliran di luar.

Jepang mengalami 4 musim mau tidak mau penggunaan payung menjadi lebih sering sehingga di negara tersebut disediakan rak payung sebagai tempat kita meletakan payung. Namun karena kebudayaan tidak mengambil barang seseorang telah melekat pada masyarakat di sana, payung-payung yang diletakan di rak payung tidak akan hilang. Bahkan rak-rak payung di sana ada yang dilengkapi kunci pengaman juga bila agan mau meninggalkan payung tersebut dalam jangka waktu yang lama seperti 1 hari, 3 hari, 1 minggu, dst. seperti pada foto di atas. Kalau di Indonesia pasti jika ditinggal sebentar langsung hilang payungnya. Kalaupun dikunci pasti akan dibobol secara paksa

Pada suatu kertas survei di tempat wisata, bisa dilihat bagaimana masyarakat jepang mengimplemen- tasikan budaya rapih saat mengantri dibandingkan berbagai negara lainnya. Hal-hal beginipun sampai diperhatikan dengan baik oleh masyarakat Jepang. Bayangkan kalau dikertas survei tersebut ada kolom untuk negara Indonesia, udah kebayang bagaimana asal-asalannya warga Indonesia mengisi. Mungkin bakal mirip kapal pecah kolom survei tersebut jadinya.

Toilet darurat ini bisa digunakan dalam keadaan darurat bila kondisi lift tiba-tiba mati dan ada orang yang terjebak di dalamnya. Bayangkan saja bila ada orang yang terjebak di lift berjam-jam dan ingin buang air. Dengan disediakannya fasilitas darurat ini, korban lift tidak khawatir lagi dan bisa menunggu pertolongan lebih lama.

Menu-menu di buku menu restaurant biasanya tidak menggambarkan bentuk dan porsi asli makanan tersebut karena memang dibuat lebih indah dan lebih besar agar menarik minat pelanggan. Berbeda di jepang, kebanyakan restaurant justru menampilkan dummy model dari menu hidangan yang tersedia di sana sehingga pembeli bisa memperkirakan sebanyak apa porsinya. Dengan cara seperti ini, pelanggan tidak lagi merasa di bohongi oleh tampilan menu yang terlalu menarik dari hidangan aslinya. Di Indonesia paling sering nih, menu di bukunya porsinya gede pas nyampe ternyata kecil.

Tiap-tiap masyarakat jepang memiliki kebudayaan menyediakan sandal yang berbeda untuk digunakan di kamar mandi. Sehingga kamar mandi menjadi bersih dan tidak kotor akibat penggunaan sandal dari luar. Sandal-sandal tersebut juga biasanya dicuci dan dibersihkan secara berkala. Jangan kaget bila agan menemukan ada sandal yang disediakan khusus untuk kamar mandi di suatu hotel di Jepang.

Penerapan teknologi vending machine sudah menjadi tradisi dan ikon dari negara Jepang. Penggunaan vending machine sendiri tidak terlepas hanya pada produk makanan dan minuman siap saji, tetapi produk-produk kebutuhan rumah tangga pun telah disisipkan di vending machine juga. Tentu teknologi seperti ini bisa sukses diterapkan di jepang karena minimnya perilaku anarkis dan vandalisme dari warga di sana. Vending machine di sana bahkan tidak terbatas hanya di tempat-tempat ramai saja, tempat sepi pun juga telah menjamur. Buat agan yang bertanya bagaimana nanti bawa telurnya kalau begitu? Tenang saja mesin itu diprogram sekaligus membungkus telur yang agan beli