• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Dikira Pengangguran Oleh Tetangga, Ternyata Ahli IT Kelola Puluhan Server Luar Negeri

hvzalfAvatar border
TS
hvzalf 
Dikira Pengangguran Oleh Tetangga, Ternyata Ahli IT Kelola Puluhan Server Luar Negeri


Di zaman yang sudah serba online begini tak sedikit orang yang bekerja di rumah saja. Tekhnologi memang memberikan ruang waktu yang tiada batas. Kapan pun dan di mana pun semuanya bisa dijangkau. Bahkan lewat tekhnologi segala informasi mudah sekali didaptakan.

Semenjak pandemi melanda laju perkembangan dunia tekhnologi semakin maju saja, dituntutnya work from home atau bekerja dari rumah membuat sejumlah pelayanan di berbagai sektor usaha harus melakukan terobosan.

Tentu bagi mereka yang memiliki keahlian di bidang tekhnologi ini beberapa di antaranya ada yang cukup bekerja dari rumah sehingga sering kali dianggap pengangguran oleh tetangga dekat. Karena memang kesehariannya selalu saja di rumah. Ya negeri ini memang masih menganggap bahwa orang bekerja adalah mereka yang keluar rumah sejak pagi dan pulang pada sore hari.



Seorang pria berasal dari Kulon Progo, Yogyakarta disangka menjadi pengangguran oleh tetangganya karena kerap terlihat selalu berada di rumah. Tak hanya dianggap menganggur saja, kadang ia disangka sebagai pribadi yang anti sosial bahkan sedang menganut ilmu hitam yakni pesugihan.

Namun, siapa sangka di balik tuduhan para tetangganya tersebut ternyata sosok pria itu merupakan ahli IT yang menangani puluhan server. Diketahui bahwa lelaki bernama Nurohman itu, bekerja sebagai teknisi infrastruktur perusahaan berkutat di bidang internet of rings yang pusatnya berada di Singapura.

Pria berusia 33 tahun tersebut memiliki klien dari luar negeri tidak hanya satu namun sekitar 70 negara yang tersebar di seluruh penjuru dunia di antaranya Malaysia, Uni Emirat Arab, Jerman hingga Amerika dan beberapa negara lainnya.



Hanya di dalam sebuah kamar seluas 3x3 meter, Nurohman bekerja setiap harinya. Keahlian pria Yogyakarta itu tidak pernah dilirik oleh perusahaan dalam negeri. Hal itu dikarenakan dirinya yang hanya lulusan SMK. Beruntung perusahaan luar negeri tak melihat ijazah namun keterampilan dari Nurohman sehingga ia bisa diterima bekerja di perusahaan asing.

Karena keahliannya itu, Nurohman mampu membiayai kebutuhan keluarga dan memberikan pelayanan internet gratis di lingkungan sekitarnya.



Berkaca dari kisah Nurohman ini kita bisa mengambil beberapa pelajaran, yakni :

1. Jangan jadi tetangga julid

Jadilah tetangga yang baik dan tak pernah mencampuri urusan rumah tangga orang lain. Sebab isi rumah seseorang tidak ada yang tahu, dan jangan pernah melihat seseorang dari bungkusnya saja.

2. Bekerja tak hanya pergi pagi pulang malam



Zaman sudah maju, maka ada beberapa orang yang bekerja tak lagi seperti Bang Toyyib yang tak pernah pulang-pulang atau pergi pagi kembali ke rumah malam.

Kini, apapun pekerjaan bisa dilakukan dari rumah selama sistemnya masih mendukung. Dan jangan heran jika ada beberapa lelaki yang bekerja dari rumah.

3. Ijazah bukanlah segalanya bagi perusahaan luar negeri

Jika kita tak pernah memiliki ijazah, maka jangan khawatir selama masih memiliki skill dan kemampuan. Mungkin di dalam negeri potensimu tak dilirik namun di luar negeri hal itu rasanya tak berlaku. Sebab mereka hanya melihat kemampuan bukan ijazah.

Sumber :

Opini Pribadi

1
the.destroyer
jiresh
arafiq.tekaje
arafiq.tekaje dan 51 lainnya memberi reputasi
50
11.6K
348
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.