Isolasi internasional yang diterapkan ke Myanmar telah mendorong negara tersebut kini lebih dekat dengan China, setelah kekuasaan direbut oleh Junta Militer; kini negara tersebut perlahan-lahan mulai merancang alutsista baru dengan bantuan China. Menurut analis pertahanan H I Sutton, kapal frigat tersebut saat ini diidentifikasi sebagai FF-135. Dari gambar yang ditampilkan Google Earth, di galangan kapal Thilawa sedang dilakukan pembangunan sebuah kapal. Yang kuat dugannya adalah FF-135.

Desain kapal ini kemungkinan akan lebih besar dan lebih banyak dilengkapi senjata dibandingkan frigat Kelas Kyan Sittha. FF-135 akan memiliki panjang 135 m dengan bobot 4.000 ton. Salah satu persenjataan yang mencolok adalah sistem peluncur vertikal (VLS) dengan 16 tabung peluncur rudal. Belum diketahui sistem VLS tipe apa yang dipakai, akan tetapi kemumgkinan yang dipakai adalah HHQ-16 buatan China yang didasarkan pada
SA-17 Buk (GRIZZLY).





Rincian dari kapal ini memang masih terbatas, tetapi dari foto yang tampak blur; H I Suttonmengatakan jika kapal akan memilki tipe radar pertahanan udara yang baru dan modern. Selain itu bagian belakang kapal yang dibuat lebih besar diduga digunakan untuk akomodasi sistem propulsi yang baru.

Dilihat dari ilustrasi yang ada kapal juga akan dilengkapi hanggar untuk helikopter, selain itu ada opsi untuk prnggunaan drone pada kapal ini. Entah konfigurasi mana yang nanti akan dipilih. Untuk rudal anti kapal memakai C-802; sama seperti yang digunakan oleh frigat Kyan Shitta saat ini serta meriam utama kaliber 76 mm. Jika dilihat spesifikasi kapal ini condong ke heavy frigat, sebagai tambahan informasi; saat ini tidak diketahui berapa jumlah kapal yang akan dibangun oleh Myanmar.

Untuk urusan kapal perang jenis frigat, Myanmar memang tidak punya banyak; tidak seperti tetangga kepulauan mereka yang punya banyak jenis kapal frigat. Salah satu kapal frigat terbaik Myanmar saat ini adalah Kyan Shitta Class. Kapal ini dibangun di dalam negeri dengan memadukan teknologi dari China, Rusia dan India dalam sebuah kapal.

Frigat pertama UMS Kyan Sittha (F12) ditugaskan pada 31 Maret 2014, dua hari setelah peluncuran frigat kedua UMS Sinphyushin (F14). Dibangun oleh Myanmar Naval Dockyard, Kyan Sittha Class mengusung beragam persenjataan sebagai berikut: 1x OTO Melara 76 mm naval gun, 3x NG-18(H/PJ-13) 6-barrel 30 mm CIWS, 2x 14,5 mm Gatling Guns, 8x rudal anti kapal C-802, 6x turret-mounted Igla-S(SA-24) SAM (reloadable), 2x triple torpedo launchers for Shyena torpedoes, 2x RBU-1200 anti-submarine rocket launchers (total of 36 rockets in storage), 2x Large Depth Charge (LDC) throwers.

Kyan Sittha Class punya panjang 108 meter dan lebar 13,5 meter dan ditenagai propulsi CODAD (Combined diesel and diesel) dengan 4 × Pielstick 16PA6STC at 5.1 MW (6.800 hp). Dengan mesin ini kapal sanggup digeber sampai kecepatan maksimal 30 knots, kapal punya jarak jelajah 7.400 km pada kecepatan kelajah 18 knots.

Dengan pamjang kapal frigat saat ini hanya 108 meter, kapal baru Myanmar akan terlahir sebagai heavy frigat. Dengan dukungan penuh dari China, bisa jadi kelak kapal ini akan menjadi salah satu kapal dengan kemampuan terbaik di kawasan Asia Tenggara.




Referensi Tulisan: hisutton.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas