pilotugal2an541Avatar border
TS
pilotugal2an541
PDIP: Penghargaan untuk DKI Tak Guna, Warga Masih Kebanjiran


Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menganggap penghargaan level internasional yang diterima Pemprov DKI tak berguna. Pasalnya, warga masih kebanjiran.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta baru saja didapuk sebagai juara pertama di ajang IDC Smart City Asia/Pacific Awards 2022 terkait deteksi pengendalian banjir

"Saya katakan tidak ada guna bagi warga, walaupun gubernur menerima penghargaan," kata Gembong kepada wartawan, Jumat (10/6).

Gembong mengaku tidak mempertanyakan penilaian juri hingga menetapkan DKI Jakarta sebagai juara dalam sistem pengendalian banjir. Dia lebih menyoroti manfaat yang belum dirasakan masyarakat.

Menurut dia, sejumlah penghargaan atau keberhasilan menjuarai sebuah kompetisi tidak ada gunanya apabila tidak ada dampaknya bagi masyarakat.

"Pertanyaan saya, penghargaan itu dirasakan oleh warga Jakarta tidak? Kan tidak juga, faktanya rakyat Jakarta masih kebanjiran," kata Gembong.

"Kalau deteksinya bagus, maka secara otomatis warga tidak akan kebanjiran, penilaian deteksinya bagus, tapi faktanya rakyat masih kebanjiran," ujarnya menambahkan.

DKI Terima Penghargaan

Sebelumnya, inovasi sistem pengendalian banjir dalam aplikasi Jakarta Smart City berhasil menang dalam ajang internasional IDC Smart City Asia/Pacific Awards 2022.

Ini merupakan kedua kalinya sistem pengendalian banjir Jakarta menjadi juara setelah sebelumnya menjuarai ajang The 2022 World Summit on The Information Society (WSIS) Prizes.

"Jakarta Smart City yang berada di bawah naungan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta berhasil mengatasi persaingan sengit dalam kategori Public Safety - Next-Generation Emergency Services. Flood Control System mengungguli inovasi dari negara-negara lain," kata Kepala BLUD Jakarta Smart City Yudhistira Nugraha dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/6).

Yudhistira mengatakan sistem pengendalian banjir dikembangkan setelah terjadi bencana banjir besar yang terjadi pada awal tahun 2020. Sistem ini dibangun untuk perbaikan sistem pengendalian banjir yang sebelumnya manual menjadi berbasis manajemen ilmu pengetahuan.

Sistem ini mengumpulkan data dan pengetahuan historis, serta melakukan analisis prediktif untuk membantu meningkatkan kemampuan pemerintah dalam mendeteksi bencana, mempercepat waktu tanggap melalui penggunaan sistem tersebut, serta pengawasan secara real-time.

"Sistem ini menggunakan kemampuan kecerdasan buatan yang terdapat pada perangkat IoT (Internet of Things) untuk menarik dan memproses data dalam jumlah besar serta machine learning untuk meningkatkan akurasi pada model," kata Yudhistira.

Sistem turut dilengkapi dengan sensor-sensor di 178 titik lokasi serta data cuaca untuk mendapatkan gambaran situasi dan kondisi secara real-time untuk memprediksi di mana banjir akan terjadi.

Sistem juga dapat memberikan masukan untuk tanda bahaya, peringatan, dan rekomendasi dalam pengambilan keputusan.

cnnindonesia

Ini adalah tekhnik yg selalu dipakai oleh kubu gabener "mengulang2 suatu kebohongan hingga dipercaya menjadi suatu kebenaran
Diubah oleh pilotugal2an541 11-06-2022 03:42
xneakerz
asurizal
jiresh
jiresh dan 7 lainnya memberi reputasi
8
920
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.