Indonesia sering kali disebut sebagai negara yang miskin literasi, rakyatnya malas membaca dan netizennya suka membaca berita dari judulnya saja. Apakah benar? Jawabannya memang mungkin saja benar karena literasi masyarakat Indonesia memang rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Indonesia juga bukanlah negara yang rakyatnya doyan baca buku.

Tapi tunggu dulu, bukankah orang Indonesia suka baca novel? Lihat saja Wattpad atau aplikasi novel online lainnya. Selalu penuh dan banyak pembacanya. Ya, orang Indonesia suka baca buku tapi jenis dan pilihan bacanya berbeda dengan pembaca dari negera-negara maju. Tema isi bacaan dari mayoritas rakyat plus enam dua adalah cerita tentang rumah tangga, perselingkuhan, cerita wanita kismin yang tiba-tiba dapat suami kaya, tentang CEO kaya dan lain sebagainya, bukan buku yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan dan juga ilmu pengetahuan.

Di luar suka baca Wattpad dan baca-baca postingan media sosial, orang Indonesia memang malas membaca.

Ketersediaan Waktu


Orang Indonesia yang bekerja, seringkali disibukan oleh aktivitas sehari-hari yang membuatnya tak sempat membaca buku. Orang Indonesia lebih sering menghabiskan waktu luang untuk nongkrong, nonton tv ataupun nonton film di aplikasi streaming.

Orang Indonesia lebih memprioritaskan yang lain ketimbang membaca buku ketika ada waktu luang.

Kekurangan Rasa Ingin Tahu

Orang Indonesia menurut ane kebanyakan kurang rasa ingin tahu dan hal inilah yang membuatnya menjadi malas membaca. Google kita tahu bisa jadi sumber informasi yang nyaris tidak terbatas namun kebanyakan orang Indonesia mencari informasi di Google ya kalau ada perlunya saja. Anak-anak sekolah searching ilmu pengetahuan di Google ketika disuruh ada tugas saja, makanya banyak suggestion di Google yang kalimatnya panjang-panjang, itu adalah pertanyaan yang diketik langsung dari buku LKS para siswa, mereka menulis pertanyaan plek ketiplek dengan soal yang ada di buku. Bukan karena murni ingin tahu atas kemauan sendiri. Sejak dini orang Indonesia harus disuapi daripada cari sendiri.

Pilihan Jenis Bacaan

Seperti yang sudah disebutkan di atas, orang Indonesia sebenarnya sebagian hobi membaca namun membaca yang itu-itu saja. Membaca gosip artis, membaca cerita rumah tangga, membaca cerita imajinasi untuk memuaskan hasrat pribadi seperti cerita wanita biasa bertemu CEO kaya lalu menikah, bukan bahan bacaan yang dapat meningkatkan kualitas diri dan memperbanyak literasi agar tidak bodoh.

Parahnya lagi, buku yang mereka baca banyak yang bajakan dan merugikan penulis.

Harga Buku yang Mahal

Bahan bacaan tidak hanya pada buku saja namun informasi yang bermanfaat di internet juga banyak. Namun tetap saja bahan bacaam terbaik sampai saat ini adalah buku cetak atau setidaknya ebook. Sayangnya, harga buku terbilang tinggi bagi sebagian orang Indonesia. Hanya orang yang benar-benar gemar membaca yang rela merogoh kocek demi buku berkualitas. Sebagian yang lain malah membeli buku bajakan.

Untuk ebook sebenarnya harga yang ditawarkan lebih murah namun tetap saja terasa mahal dan orang Indonesia malas membelinya. Lihat saja di Google Play Book, sedikit orang-orang Indonesia membeli buku di sana, buku yang laris hanya itu-itu saja seperti novelnya Dilan.

Tidak Suka ke Perpustakaan

Tidak salah lagi kalau orang Indonesia memang bukanlah tipe yang suka ke perpustakaan. Para pelajar hanya ke perpustakaan kalau disuruh saja atau ketika ada pelajaran yang menuntutnya untuk mencari sebuah buku tertentu. Sedikit orang yang punya keinginan dan inisiatif murni untuk ke perpustakaan dan membaca buku di sana. Menurut salah satu survey, Indonesia adalah negara yang paling malas ke perpustakaan. Urutan 61 dari 62 negara.

Mungkin karena perpustakaan bukanlah tempat yang asyik dan bukan tempat untuk mengobrol cerewet, seperti yang diketahui sebagian orang Indonesia lebih senang ngobrol dan cerewet daripada membaca.

Nah, silahkan komentarnya gan.

Referensi