dellesology
TS
dellesology
Kisah Pria Jepang yang Menjadi Diktator Di Negara Amerika Latin
Hello GanSis selamat akhir pekan.
GanSis kali ini kreator akan membagikan kisah mengenai salah satu kisah pemimpin diktator dari Amerika Latin yang bukan berasal dari warga negara asli setempat, melainkan sang presiden ini berasal dari Asia yang kemudian memimpin negara di Amerika Latin, bahkan sosok Presiden ini berubah menjadi diktator dari Asia di Negara Amerika Latin. Berikut ini ulasan tentang Alberto Fujimori, Presiden asal Jepang yang menjadi pemimpin diktator di Peru.


Sumber Gambar

Peru seperti negara Amerika Latin lainnya juga memiliki masalah klasik yang hampir sama di sebagian negara latin lainnya seperti narkoba, kekerasan antar geng serta pemerintahan diktator yang korup dan juga bersikap represif. Dalam satu dekade dari 1990 sampai 2000 Peru pernah dipimpin oleh satu-satunya orang Jepang yang menjadi Presiden (Karena Jepang dipimpin oleh Kaisar) dan sosok ini bertanggung jawab atas teror yang ia sebarkan di "Tanah Inca" ini serta menghilangkan uang negara sebesar $30 Juta dollar yang ia bawa kabur atau ia bagikan pada kroni-kroninya untuk menjalankan pekerjaan kotornya.

Alberto Kenya Fujimori lahir di Lima, Peru pada 28 Juli 1938. Kedua orangtuanya merupakan imigran asal Kumamoto, Jepang. Fujimori awalnya adalah seorang akademisi yang menjadi rektor di almamaternya, Universitas Agraria Nasional dan sebagai Ketua Komisi Nasional Rektor Se-Peru, sebelum dirinya memilih terjun ke dunia politik dengan mendirikan Partai Cambio 90 yang maju pada pemilu 1990. Fujimori yang masih istilahnya "bau kencur" dan menjadi kuda hitam secara tak terduga berhasil memenangkan pilpres 1990 karena pendekatannya terhadap kaum akar rumput dan latar belakangnya sebagai keturunan Jepang yang menarik para pemilih keturunan Asia. Fujimori menjadi orang Jepang pertama yang menjadi Presiden di negara Amerika Latin. Sebenarnya pada zaman dahulu banyak orang Jepang yang bermigrasi berawal dari negara Brazil yang bernama Burajiru-jin di thread kawan ane disini.


Sumber Gambar

Baru beberapa bulan menjabat Fujimori langsung menaikkan harga BBM sebesar 3000% untuk menekan inflasi parah yang menggerogoti Peru saat itu. Kebijakan yang disebut sebagai "Fujishock" ini memang sukses menekan inflasi namun menyebabkan kenaikkan angka PHK serta kemiskinan di negara Inca ini. Fujimori yang makin tidak populer karena kebijakannya, membuat dirinya mengadakan autogolpe atau kudeta pribadi seluruh parlemen pada tahun 1992 dan menaruh para pendukungnya di parlemen yang baru agar kebijakannya tidak ditentang lagi. Ia bahkan melakukan kebijakan Neo-Liberal dengan melakukan swastanisasi terhadap perusahaan BUMN terutama di sektor pertambangan sehingga banyak investor asing yang masuk terutama dari Jepang.


Sumber Gambar

Salah satu kebijakannya paling efektif di masa pemerintahan Fujimori adalah pemberantasan dua kelompok gerilyawan komunis yang meresahkan Peru yakni Shining path  danTupac Amaru. Ia juga mempersenjatai banyak pedesaan tempat para gerilyawan sering berkeliaran dengan membentuk rondas compesinas yang menyiksa banyak "terduga" gerilyawan. Tokoh kunci Shining Path yakni Abimael Guzman berhasil diciduk pada tahun 1992 sedangkan pada tahun 1997, Fujimori memerintahkan penyerangan besar-besaran ke Kelompok Tupac Amaru. Setelah mereka menyandera para diplomat dan Duta Besar Jepang yang sedang berpesta di kediaman sang dubes. Namun penumpasan komunisme, sang presiden juga menyisakan kepiluan karena pasukan Peru diduga melakukan kejahatan kemanusiaan dengan membakar desa-desa dan menghabisi para penduduk yang diduga melindungi para gerilyawan komunis.


Sumber Gambar

Semua ini tak lepas dari tangan kanan kepercayaan Fujimori yakni Vladimiro Montesinos yang merupakan kepala intelejen dan polisi rahasia Peru. Grupo Colina. Montesinos melakukan segala pekerjaan kotor, dimulai dari mengekang pers, melakukan penangkapan dan penyiksaan secara illegal, serta melakukan penyuapan terhadap oposisi dan KPU dari Peru untuk melanggengkan kekuasaan Presiden Fujimori, ia juga diduga membantu menyelewengkan seluruh dana pemerintahan dan bantuan asing. Secara curang lagi-lagi Fujimori menjadi presiden di tahun 2000 setelah ia membungkam dan membubarkan pengadilan tinggi yang menyatakan pencalonannya tidak konstitusional. Namun kemudian, muncul video yang memperlihatkan Montesinas sedang menyuap seorang anggota kongres sehingga kecurigaan bahwa Fujimori melakukan tindakan korupsi yang sangat parah. Menyadari dirinya diincar. Fujimori memilih mencari suaka ke tanah leluhurnya setelah menghadiri suatu konferensi di Brunei. Dari Jepang, Fujimori menyatakan pengunduran dirinya. Namun pemerintah Peru menolak pengunduran dirinya dan memilih memakzulkan serta mencopotnya secara konstitusi pada 22 November 2000 dan mengangkat Alejandro Toledo sebagai Presiden.

Karena orang tuanya mendaftarkan kelahirannya dengan koseki (form pendaftaran kelahiran resmi Jepang), Fujimori juga dianggap sebagai warga negara Jepang sehingga pemerintah Peru kesulitan untuk mengekstradisi dirinya. Hingga kemudian ia nekad mencalonkan diri sebagai Presiden Peru kembali untuk pemilu tahun 2006 dan terbang ke Chile pada tahun 2005. Namun pemerintah Chile yang menjalin kerjasama dengan pemerintah Peru, berhasil menangkap Fujimori ketika baru tiba di Chile. Fujimori dihadapkan dengan segala tindak pidana korupsi dan kejahatan kemanusiaan seperti kasus penculikan, penyiksaan dan pembunuhan 9 mahasiswa dan satu profesor yang dianggap sebagai anggota Shining Path di Universitas La Cantuta, Lima pada 18 Juli 1992. Pengadilan Peru kemudian menjatuhkan 4 vonis terhadap Fujimori dalam pengadilan yang dilakukan pada tahun 2007 hingga 2009. Yang terberat adalah Vonis 25 tahun penjara karena dianggap memerintahkan penculikan, penyiksaan dan pembunuhan pada terduga komunis yang dilakukan oleh pasukan anti-komunis bentukkannya yakni Grupo Colina. Vonis lainnya termasuk tindak pidana korupsi, suap dan penggeledahan ilegal pada lawan politiknya masing-masing enam tahun penjara. Ia juga sebenarnya mendapat grasi pada tahun 2017 namun dibatalkan akibat kritik keras dari publik Peru. Kabarnya pada Maret 2022 ia dikabarkan akan dibebaskan dengan alasan kesehatan.

Fakta lainnya sang Putri, Keiko Fujimori kini menjabat sebagai anggota Kongres dan Pernah maju dalam Pilpres Peru sebanya 3 kali yakni tahun 2011, 2016 dan 2021 dimana dirinya selalu kalah karena imbas dari kejahatan yang dibuat oleh sang ayah di masa lalu. Nah GanSis itu dia kisah menarik dan memilukan dari negeri Inca Peru yang dipimpin oleh Keturunan Jepang yang menjadi diktator yang cukup kejam dimasanya. Semoga ini tidak terjadi lagi dengan Peru dimasa mendatang. Sekian thread kreator semoga bisa menambah wawasan GanSis terutama TS Pribadi mengenai topik dari luar negeri terutama Amerika Latin sekian dan sampai jumpa di thread lainnya

Terimakasih....
emoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Hai

Spoiler for Sumber dan Referensi:



7apexemineminnasarjuu5
sarjuu5 dan 27 lainnya memberi reputasi
28
6.5K
70
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.