c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Demo Impor Pangan! Saya Bilang Itu Hal Yang Salah, Loh Kenapa?




Kalau mau pemilu biasanya sering terjadi kasus-kasus demo impor pangan, baik beras, kedelai, hingga produk pangan yang lain terutama yang berasal dari hasil ladang.

Terkadang akan banyak demo-demo yang berkaitan dengan hasil pangan, lalu banyak yang bertanya "Indonesia negara subur, tapi hasil pangan kok impor?"



Pertanyaan ini selalu berulang dan menyalahkan pemerintah yang masih saja impor, karena selain merugikan petani juga dinilai tidak memanfaatkan tanah yang subur untuk berladang.

Pada dasarnya buat saya sih tak masalah kalau impor tanpa embel-embel dapat komisi dari praktek impor tadi, hingga jatuhnya uang tips itu sebagai bagian dari pungli.



Loh, jadi TS setuju dengan impor pangan?

Iya, setuju karena kalau memberdayakan hasil ladang di Indonesia otomatis akan membuka lahan baru, maka hasilnya akan merusak habitat hutan.

Bayangkan di Indonesia demi ambisi menjadi pengusaha pangan dunia menjadikan hutan sebagai lahan pertanian, dan yang paling besar dan luas ladang yang digunakan adalah untuk menanam kelapa sawit.



Entah sudah berapa ribu hektar hutan yang beralih fungsi, menjadi ladang pertanian. Tentu efeknya bukan sekarang tapi nanti dimasa depan.

Saat ini hasil hutan masih banyak digunakan oleh masyarakat, dari membangun rumah hingga untuk keperluan lainnya. Namun kalau perluasan lahan terus terjadi, hasilnya kita tahu akan banyak hutan yang kehilangan fungsinya.



Ditambah lagi pertambahan jumlah populasi, tentu hal ini semakin membuat hilangnya hutan yang semakin hari semakin berkurang.

Coba, kalau kita impor pangan otomatis hutan masih bisa dijaga habitatnya. Tapi, walau begitu banyak hutan yang tetap dibabat habis untuk pertambangan dan juga karena ulah iseng seseorang seperti hutan dibakar, ilegal logging.



Kalau pertambangan mungkin tidak banyak membuka lahan baru, tapi kalau sudah bicara perkebunan? Berapa banyak hutan sudah beralih fungsi menjadi ladang di Indonesia? Terutama kebun sawit?

Lantas ada yang mengatakan bahwa hal ino untuk ketahanan pangan nasional? Seharusnya, kalau untuk pangan nasional sudah banyak teknologi berkebun yang tidak harus merusak hutan.





Seperti yang dilakukan Israel, mereka menjadi eksportir hasil perkebunan yang berkualitas. Bayangkan, hasil buah yang paling besar diekspor Israel yaitu alpukat, kurma, dan mangga. Ekspor buah itu mencapai 84 persen dari total ekspor.

Dengan lahan tandus dan terbatas, mereka bisa menciptakan teknik pertanian hemat air dengan sistem tetes. Tidak hanya itu, sistem irigasi juga terkomputerisasi hasilnya pertanian Israel di tanah yang tandus bisa lebih subur dan menghasilkan.



Di Indonesia? Berladang itu harus buka lahan besar, boros air, hingga merambah ke hutan-hutan. Kalau terus dibiarkan maka bisa saja udara bersih akan sulit dimasa depan. Banjir juga akan sulit untuk diatasi.

Jadi, itu pendapat saya. Bagaimana pendapat kalian?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2, 3, 4, 5
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star









dhickkrist
nowbitool
emineminna
emineminna dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.5K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.