Hai, GanSist





Hubungan yang harmonis merupakan impian dari semua pasangan di dunia. Memiliki pasangan yang menyayangi kita, setia, menemani kita dalam keadaan suka dan duka tentu menjadi dambaan bagi semua orang, baik laki-laki maupun perempuan.

Namun, bagaimana jika pasangan kita berselingkuh? Apa yang harus dilakukan? Memaafkannya atau meninggalkan?

Selingkuh atau perselingkuhan merupakan momok dalam sebuah hubungan yang kerap ditakuti oleh banyak orang. Ketika mengetahui bahwa pasangan berselingkuh, maka berbagai perasaan pun akan timbul dan mempengaruhi emosi kita. Marah, sedih, kecewa, merasa dibohongi dan merasa bodoh. Perasaan-perasaan itu akan menjadi beban pikiran dan membuat aktivitas menjadi terganggu.

Memaafkan seseorang yang sudah berkhianat bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi dalam hubungan percintaan. Kepercayaan pada pasangan pun akan sirna seketika saat tahu kenyataan yang menyakitkan tersebut. Di satu sisi GanSist merasa sangat kecewa dan sakit hati. Namun, di sisi lain hati kecil GanSist ternyata masih sayang.

Saat orang lain yang berada di posisi tersebut, kita biasanya dengan sangat enteng akan berkata, "Kalau aku jadi kamu, udah aku tinggalin manusia kayak gitu!"
Namun, bagaimana jika itu (naudzubillah) terjadi pada diri GanSist sendiri? Masih bisakan berkata demikian?

Lantas, apa yang harus GanSist lakukan? Memaafkan dan melanjutkan kembali hubungan yang sudah terjalin atau justru meninggalkannya? Ada baiknya GanSist menanyakan dulu pada diri sendiri bagaimana baiknya. Apa saja pertanyaannya? Yuk, kita bahas bersama.






1. Bisakah GanSist Kembali Percaya Setelah Dikhianati?

Saat sakit hati dan kecewa, kita tentu butuh waktu untuk sendiri, untuk menenangkan diri. Dalam waktu tersebut, GanSist bisa memanfaatkannya untuk introspeksi diri (bukan menyalahkan diri sendiri), sekaligus bertanya pada diri sendiri, bisakah GanSist kembali menaruh kepercayaan pada pasangan apabila hubungan kembali dilanjutkan?

Pikirkan matang-matang, ya. Karena selain memakai perasaan, dalam hubungan juga harus melibatkan logika.

2. Pantaskah Pasanganmu Mendapat Kesempatan Kedua

Seperti yang ane bilang di atas, bahwa memaafkan seseorang yang sudah mengkhianati kita adalah hal yang tidak mudah. Untuk memaafkan mungkin bisa, tetapi melupakan apa yang sudah dia lakukan pada kita, itu sangat sulit dan butuh waktu yang tidak sebentar.

Tanyakan pada diri sendiri, pantaskah dia mendapat maaf dari GanSist dan kembali melanjutkan hubungan. Jika memang pantas, apa alasan kuat yang membuat dia pantas mendapatkan kesempatan kedua.

Coba tanyakan hal-hal tersebut saat GanSist sudah tenang dan bisa berpikir jernih.

3. Pikirkan Dampak Jangka Panjang

GanSist, nyatanya, selingkuh itu bukanlah khilaf. Perselingkuhan dilakukan dalam keadaan sadar dan seseorang yang pernah berselingkuh, kemungkinan besar akan mengulangi kembali di kemudian hari. Entah saat dia merasa bosan dengan pasangannya atau saat masalah datang dalam hubungannya.

Selingkuh itu penyakit yang sewaktu-waktu bisa kambuh. Maka GanSist harus memikirkan dulu keputusan paling tepat yang harus diambil.

"Tapi anakku butuh sosok Ayah buat menemani masa pertumbuhannya."

Alasan ini sering kali dijadikan alasan terkuat seseorang tidak berani atau tidak mau meninggalkan pasangannya. Padahal, GanSist, jika dipikir lebih dalam lagi, anak akan mengalami trauma apabila dia tumbuh dalam keluarga yang bermasalah. Kenapa ane bilang bermasalah? Karena biasanya, saat terjadi perselingkuhan, akan sering terjadi keributan dan ini sangat tidak baik jika si kecil menyaksikan langsung perdebatan orang tuanya.

Bukankah ingatan seorang anak itu sangat kuat? Bukankah anak adalah peniru ulung?

Lagi, pikirkan baik-baik ya, GanSist.




Saat mengetahui pasangan berselingkuh, selain introspeksi diri, ada baiknya GanSist juga menanyakan beberapa hal pada pasangan. Karena bagaimana pun, si pelaku harus tetap diberi pertanyaan. Agar kita tahu apa kekurangan kita, meski kita tidak bisa sepenuhnya percaya pada ucapan pasangan kita.

Tanyakan Apa Penyebab Dia Melakukan Perselingkuhan

Ada hukum sebab akibat di dunia ini. Seseorang yang berselingkuh, biasanya akan memiliki alasan mengapa dia melakukan hal ini. Coba tanyakan pada pasangan GanSist saat situasi sudah mulai membaik, saat pikiran sudah bisa berpikir jernih.

Dari pertanyaan tersebut GanSist bisa melihat jawaban apa yang dia berikan nanti. Jika masalahnya memang ada pada hubungan kalian, misalnya akhir-akhirnya hubungan kalian mulai dingin dan sibuk dengan urusan masing-masing, kemungkinan untuk memperbaiki hubungan masih ada. Akan tetapi, jika jawabannya tidak masuk akal atau karena hal sepele, misal selingkuhannya lebih cantik (di matanya) atau lebih bisa memahami dia, sebaiknya akhiri saja hubungan tersebut.

Apa pun alasannya, perselingkuhan memang tidak bisa dibenarkan. Namun, alangkah baiknya GanSist harus bertanya dulu pada pasangan, ya.

Sekacau apa pun GanSist saat itu, usahakan untuk menenangkan diri terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Ingat ya, GanSist, sembub dari luka yang disebabkan perselingkuhan itu sangat tidak mudah. Seseorang bahkan akan trauma dan tidak percaya lagi pada hubungan karena luka dari perselingkuhan.

Jika masih dalam hubungan pacaran, sebaiknya memang tinggalkan. Masih pacaran saja dia berani berselingkuh, bagaimana jika sudah menikah nanti?

Jadi intinya, semua tergantung pada diri kita ya, GanSist. Mau memaafkan atau meninggalkan, keduanya harus dilandasi alasan yang kuat. Jangan mengambil keputusan saat masih emosi, ya, biar nggak menyesal di kemudian hari.

Sekian thread dari ane. Semoga bermanfaat.
Sampai jumpa di thread selanjutnya


Sumber referensi: Popbela.comdan opini pribadi