Siapa di sini yang suami/istrinya pernah main belakang dengan laki-laki/perempuan lain? Saya harap sih nggak ada, kalau ada rasanya pasti sakit banget. Meski demikian di luar sana kasus-kasus seperti ini sungguh ada. Laki-laki/perempuan yang sudah terikat pernikahan memilih untuk bercerai atau kabur demi orang lain.

Entah apakah mereka melakukannya dengan keinginan sendiri atau memang dipaksa oleh pihak lain, yang jelas pihak yang menjadi selingkuhan dari suami/istri ini sering kita sebut sebagai pelakor dan pebinor. Dengan kata lain, apa pun kondisinya, mereka lah yang akan disebut sebagai pihak yang merebut. Biasanya sih seperti itu.



Tapi… kenapa harus merebut orang yang sudah menikah? Masih ada banyak jomblo di negara ini, tak akan sulit mencari satu dan memulai rumah tangga yang bahagia. Benar kan?

Tapi saya pernah dengar sebuah lawakan yang berbunyi seperti ini; jangan incar cewek single, sainganmu banyak. Incar saja istri orang, sainganmu cuma satu.

Damn! Siapa coba yang buat lawakan semacam itu? Agak menggelikan, tapi ada benarnya juga. Butuh keberanian dan mental yang begitu kuat untuk merebut suami/istri orang lain sehingga tak akan ada banyak orang yang menjadi saingan Anda.



Tapi apa cuma itu? Tentunya mengincar orang yang sudah menikah akan lebih sulit dibanding yang masih single. Akan ada halangan seperti kesetiaan pernikahan atau mungkin seorang anak yang menjadi dinding penghalang, terlebih pasti akan ada cap pelakor/pebinor yang akan melekat pada Anda setelahnya. Karena itulah bersaing dengan beberapa orang masih lebih mudah dibanding mengincar orang yang sudah menikah.

Tapi pebinor dan pelakor tetap saja bermunculan di sana-sini. Why?
Jika orang-orang rela menjadi pelakor atau pebinor maka mereka pasti mengincar sesuatu yang setara atau malah lebih jika dibandingkan dengan status buruk tersebut. Kira-kira apa yang bisa ditawarkan orang yang sudah menikah?



Mungkin alasan yang sama mengapa banyak yang mengincar janda atau duda. Orang-orang yang sudah menikah memiliki pengalaman dalam berumah tangga. Mungkin para pelakor/pebinor melihat pasangan suami istri yang bahagia dalam berumah tangga dan memutuskan untuk… err, mencicipi sedikit kebahagiaan tersebut.

Atau alasan yang lain, harta dan tahta. Contohnya bos-bos perusahaan besar yang sibuk di kantor dan akhirnya ditemani oleh sekretaris mereka. Begitu juga selir-selir pejabat yang lebih disenangi dibanding permaisuri utama. Tentunya harta dan tahta amatlah menggoda, status pebinor atau pelakor bukanlah apa-apa dibanding uang puluhan M.



Atau alasan paling pamungkas, cinta. Yep, cinta kadang-kadang memang tak ada logika. Tak peduli tua muda atau bahkan yang sudah menikah sekali pun, semuanya sah di hadapan cinta. Siapa peduli pada ucapan tetangga? Cintalah yang menggerakkan dunia ini dan tanpa cinta kita semua akan binasa. Oh yeah, love is the best!

Dan yang jelas, segala hal di dunia pasti memiliki alasan, bahkan pelakor dan pebinor sekali pun. Terkadang alasannya memang tidak masuk akal, tapi begitulah hidup, segalanya bisa terjadi selagi manusia masih bernapas.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.