Elon Musk akhrinya memilih Indonesia ketimbang India yang awalnya digadang-gadang akan menjadi Production Hubbagi Tesla setelah China. Mereka membahas apa saja keunggulan yang dimiliki Indonesia dari India, oke let's talk about it.

Menurut India, mereka gak memiliki ekosistem yang mendukung penjualan mobil listrik di India. Ditambah pemerintah India menetapkan bea masuk tinggi sebesar 60% dari product import mobil ke India. Sehingga bea masuk atas barang impor India adalah salah satu yang tertinggi di dunia. 



Disaat yang sama, Indonesia gencar menyebarkan daya tariknya ke seluruh dunia untuk menarik investor. Salah satunya selain Presiden menyambangi Elon Musk langsung, Indonesia juga mempercepat pengembangan industri nikel untuk memasok baterai bagi kendaraan listrik. 

Umpan Indonesia ini disambut oleh pihak Tesla. Tahun lalu misalkan, sudah ada perwakilan dari Tesla berkunjung ke Morowali untuk melihat pusat pertambangan nikel disana. Btw Indonesia telah lama mendorong industri manufaktur kendaraan listrik dan baterai dengan berbagai insentif. 

India pun juga menyorot Indonesia melalui keunggulan lain, yakni sebagai negara pemilik cadangan nikel terbesar di dunia. Dan ambisi besar Indonesia untuk tidak lagi mengeksport nikel dalam bentuk mentah, melainkan membangun rantai pasokan lengkap untuk mengekstrak bahan kimia dari logam. Wow.



Untuk mengekstrak nikel menjadi baterai, potensi dan ambisi besar ini menarik investor berbagai belahan dunia untuk melakukan investasi dengan nilai mencapai miliaran dolar. Sebelum Tesla mengutarakan niatnya investasi di Indonesia, Korsel dan China sudah lebih dulu curi start tuh.

Perusahaan raksasa asal Korsel yakni LG, mencapai kesepakatan dengan nilai investasi di Indonesia yang mencapai 9 milyar dolar! Untuk mendirikan rantai pasokan mulai dari pertambangan hingga manufaktur bersama dengan Hyundaidan Motorco mengembangkan pabrik baterai di Indonesia. 

Lalu pembuat powerpack terbesar dunia yang berasal dari China Contemporary Amperex Techology Co, menginvestasikan hampir 6 miliar dolar dalam proyek PT. Aneka Tambang TBK dan PT. Industri Baterai Indonesia. Wagelaseh.



Hyundai juga membangun EV pabriknya di Cikarang dan membangun pabrik baterai melalui kerjasama LG Energy solutiondan Hyundai juga berencana mendirikan pabrik mobil listriknya di Indonesia. 

Balik lagi ke India, tingginya bea masuk atas mobil import di India ini mendorong pengusaha di India untuk memberi tekanan atas pemerintah India untuk memangkas bea masuk yang mencapai 60% dan menawarkan komitmen yang lebih fleksibel atas investasi yang akan masuk ke India. 

Menteri Transportasi India, Jalan Nitin Gadkari menyebutkan sejak lama Tesla melirik Indonesia sebagai target investasinya. Walau terlihat masih maju mundur, Indonesia diuntungkan dengan kekayaan nikelnya, pasar yang besar, bea masuk yang tidak setinggi India, dan kesiapan infrastruktur. 



Para pengusaha India juga mendorong pemerintah India untuk mereformasi terkait regulasi pemerintah untuk lebih mendukung perusahaan asing yang ingin investasi di India. Salah satunya dengan memberikan insentif bagi produsen untuk memenuhi tujuan produksi. 

India sendiri hingga sekarang sedang berupaya mengubah rencana Tesla untuk mengalihkan investasinya ke India ketimbang ke Indonesia. Seperti melalui perbaikan regulasi dan insentif insentif-insentif menarik yang akan ditawarkan, untuk menjadikan India sebagai Production Hub bagi Tesla selain China. 

Apakah investasi Tesla ini bener akan terealisasi? Ya wait and see setelah rencana kunjungan Elon Musk ke Indonesia november nanti. Apakah rencana investasi tersebut benar di implementasikan atau berlalu bagai angin.

Oke segitu dulu untuk thread ane kali ini, thread ini sifatnya entertainment yang bersumber dari keresahan ane di sosial media ya gan. Kalau kurang informatif ya tolong dimaklumi. Kalau menyinggung ya mohon maaf. Terimakasih udah baca, jumpa lagi di thread ane selanjutnya.

Referensi: Diedit dari Tweetnya @KeeNand__
Sumber gambar: Tertera
@abdulqadirz©2022