• Beranda
  • ...
  • Kekoreaan
  • 3 Alasan Kenapa Banyak Kpopers Bertingkah Konyol, Toxic, dan Radikal

cintadineAvatar border
TS
cintadine
3 Alasan Kenapa Banyak Kpopers Bertingkah Konyol, Toxic, dan Radikal

Beberapa waktu yang lalu netizen Indonesia sempat dihebohkan dengan "Safa Space" atau kasus saling rundung antar Kpopers yang dikabarkan si Safa ini mau dilaporkan oleh sekelompok fans radikal NCT atau yang disebut sebagai NCTzen di mana Safa dianggap melakukan ujaran kebencian terhadap dua member NCT yaitu Na Jaemin dan Hwang Renjun. Safa kemudian disidang di Twitter Space dan kekonyolan terjadi. Perdebatan dan perseteruan panas terjadi bahkan melebihi sengitnya perdebatan para politikus di ILC.

Para penggemar radikal NCT ini melakukan statement-statement konyol mulai dari mengaku dosennya adalah kader Golkar, mengancam Safa kalau orang tuanya akan dimutasi, mengaku kenal dengan Polisi dan sampai akan dibawa ke meja hijau. Sungguh, apakah dunia peridolan ini sampai harus disidangkan oleh negara dan melebihi pentingnya kasus mafia minyak goreng?

Sebenarnya, ini adalah puncak komedi atau puncak kekonyolan dunia Kpopers di Indonesia. Pasalnya, banyak Kpopers di Indonesia kerap melakukan hal yang di luar nalar dan radikalnya melebihi ormas keagamaan yang sudah dibubarkan itu.

Tak jarang para Kpopers melakukan penyerangan terhadap akun tertentu yang dinilai merugikan atau menghina mereka. Contohnya saja ketika mereka menyerang aplikasi di Youtube dengan hate speech dan bintang satu karena mereka menganggap Youtube telah mengurangi jumlah views MV idol mereka.

Kenapa sih bisa demikian, dan kenapa kebanyakan Kpopers itu menyebalkan? Walaupun tidak semua, tapi kebanyakan memang demikian.

Mereka Masih Remaja sampai Dewasa Muda

Harus diakui gelombang Korea atau K-Wave kembali melanda dunia sejak K-Pop generasi ketiga bermunculan. Nah, para Kpopers generasi ketiga ini kebanyakan adalah para remaja sampai awal dua puluh tahunan dan didominasi oleh perempuan. Dengan gender mereka yang mayoritas perempuan pemuja dewa-dewa tampan, dan usia mereka yang masih labil, pantas saja prilaku mereka seringkali aneh-aneh dan rela melakukan apa saja demi idolanya.

Seiring bertambahnya usia, mereka akan menyadari kalau apa yang dilakukannya semasa remaja itu adalah hal yang konyol. Ane rasa hampir semua orang akan merasakan fase tersebut. Para fans Westlife, Backstreet Boys, F4, sampai Super Junior yang kini sudah menjadi emak-emak juga merasakan fase tersebut di jaman dulu yaitu fase alay.

Nah, lain ceritanya kalau ada Kpopers yang usianya di atas 30 tahunan tapi prilakunya seperti abg itu baru super freak sekali.

2. Menganggap Idolanya Pantas dibela dan Setara Nabi


Paras rupawan idol Kpop dan jago menari membuat fansnya tergila-gila dan para penggemar ini merasa dirinya telah terhibur oleh idolanya tersebut karena selain rupawan mereka juga memberikan inspirasi bagi mereka. Bertemu dengan idolanya adalah impian mereka. Maka mereka rela melakukan apa saja demi idolanya, membeli album original itu sudah biasa. Membeli pernak-pernik yang mahal juga merupakan hal biasa bagi mereka.

Kesakralan member Kpop bagi para jemaatnya mungkin setara dengan orang suci, para nabi, atau bahkan mesias alias juruselamat. Lihatlah ketika konser, mereka bertariak menangis, dan mengangkat tangan ke idola mereka. Ini sudah seperti kebaktian di gereja bukan? emoticon-Ngakak (S).

Kalau idolanya diganggu dan dihina otomatis mereka akan dengan beringas membelanya mati-matian.


3. Hidup Dalam Khayalan

Ngidol itu candu, dan candu itu bahaya. Kalau ngidol tak dibarengi dengan akal sehat maka akan digiring oleh khalayan dan delusi. Merasa dirinya hidup di Korea, belajar bahasa Korea, sampai dengan merasa diri adalah orang Korea adalah tipikal yang umum sebagian Kpopers. Mereka merasa hidup berbarengan idol mereka walaupun terpisah jarak.

Bahkan mungkin berkhayal menikah dengan orang Korea. Mereka biasanya akan menyerang orang-orang yang mengatakan demikian dengan menghina fisik karena fisik idolanya maha sempurna.

Karena hidup dalam delusi genjutsu, mereka meyakini kalau membela idolanya secara membabi buta.

Nah, menurut agan bagaimana? Kalau ada Kpopers yang tidak merasa seperti yang disebutkan di atas, ya santai saja. Kan tidak semua Kpopers itu toxic dan aneh. emoticon-Big Grin

Referensi
0
1.5K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kekoreaan
Kekoreaan
10.8KThread2.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.