Menjadi Korban Tipu-tipu Teman Sendiri, Cukup Tahu Saja atau Perlu Diviralkan?

Beranda

...

The Lounge
Menjadi Korban Tipu-tipu Teman Sendiri, Cukup Tahu Saja atau Perlu Diviralkan?

masnukho

17-05-2022 00:23

Menjadi Korban Tipu-tipu Teman Sendiri, Cukup Tahu Saja atau Perlu Diviralkan?

Banyak terjadi kasus penipuan dilakukan oleh teman sendiri dengan berbagai modus, hanya cukup tahu saja atau perlu diviralkan?

Teman, seharunya bisa menjadi seseorang yang sangat bisa dipercaya saat diberikan amanah, cerita, atau bahkan saat diajak berbisnis.

Tapi ternyata status pertemanan belum tentu menjadi jaminan bahwa seseorang dapat dipercaya sepenuhnya GanSis, karena di masa ini banyak kasus dan modus penipuan yang dilakukan oleh teman sendiri bahkan penipuan yang dilakukan sangat kejam dan dapat dikatakan lebih jahat dari pada penjahat.

Modus penipuan yang sering dilakukan oleh teman diantaranya adalah meminjam uang tak kunjung dikembalikan, mengajak berbisnis ujung-ujungnya uang dibawa kabur, meminta bantuan jasa tapi tidak ada imbalannya, bahkan juga mengenalkan dengan penipu lain dengan tujuan bagi hasil.

Adanya kemungkinan teman makan teman inilah yang membuat Agan Sista harus lebih berhati-hati serta waspada saat memilih dan menentukan siapa yang benar-benar teman atau mana yang penjahat berkedok teman.

Saat mengalami penipuan yang dilakukan oleh teman sendiri kemungkinan besar rasa sakit hati akan lebih besar dibandingkan ditipu oleh orang yang tidak dikenal GanSis. Hal tersebut dapat terjadi karena Agan dan Sista sudah terlanjur menaruh kepercayaan besar kepada teman sendiri sebab merasa mengenalnya sangat lama.

Lalu apa yang bisa Agan Sista lakukan saat mendapat penipuan dari teman sendiri?
Apakah kalian hanya "cukup tahu" dengan sifat asli teman kalian, atau perlu memviralkannya?

Berikut ini beberapa alasan yang bisa menjadi bahan pertimbangan Agan Sista untuk memilih cukup tahu atau memviralkannya.

sumber gambar

✓Cukup Tahu

Agan dan Sista bisa memilih keputusan untuk cukup tahu bahwa teman kalian adalah penipu, mengikhlaskan apa yang mereka lakukan, dan memaafkan sikap mereka yang menyakiti hati.

Alasan memilih untuk cukup tahu saja ini menjadi pilihan jika memang Agan Sista malas untuk memperpanjang masalah dan membuat keributan dengan seseorang yang sebenarnya sudah sangat dekat atau kenal akrab.

Keputusan cukup tahu saja dengan apa yang teman kalian lakukan ini juga mengajarkan untuk bersikap besar hati, meskipun nantinya Agan dan Sista juga bebas untuk menjauhi mereka karena tidak ingin terulang kembali kejadian serupa di waktu yang berbeda.

✓ Memviralkan

Keputusan untuk memviralkan penipuan tentu ada resiko-resiko yang juga Agan dan Sista tanggung meskipun kalian sebagai korban dan pelakunya adalah teman sendiri GanSis.

Harus ada bukti yang jelas atas penipuan yang didapatkan, tidak adanya itikad baik dari teman yang menipu untuk meminta maaf atau mengembalikan dan membayar kerugian, juga bisa dijadikan alasan untuk Agan Sista memviralkan pelaku penipuan dengan tujuan agar tidak ada lagi korban-korban yang lain.

Ada satu pertimbangan lagi yang harus Agan dan Sista perhatikan, apakah memviralkan pelaku penipuan itu aman atau tidak perlu GanSis bicarakan dengan orang yang memang tahu tentang hukum. Jangan sampai status korban Agan dan Sista berubah menjadi pelaku karena kalian dilaporkan oleh si penipu dengan dugaan pencemaran nama baik.

sumber gambar

Itulah GanSis beberapa pilihan lengkap dengan pertimbangannya jika memang kalian ditipu oleh teman sendiri.

Di era modern dimana semua hal dapat dilakukan dengan asas ketegaan ini Agan dan Sista harus lebih hati-hati dan waspada saat memilih teman, jangan sampai nantinya GanSis menjadi korban pertemanan tipu-tipu.

Oke, mudah-mudahan thread ini bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi Agan Sista semua.