zankzinkzunkAvatar border
TS
zankzinkzunk
Jika Anakku LGBT
Quote:



Foto: Istock Photo

Saat ini, topik LGBT mencuat kembali karena salah satu podcast dari seorang youtuber ternama mengundang seseorang asal warga negara Indonesia yang menikah dengan sesama jenis di Jerman. Meskipun saat konten tersebut sebenarnya sudah di-takedown atas pertimbangan tertentu.

Ya, Agan Sista sekalian sudah tau lah siapa yang dibicarakan, tapi poin tulisan ini tidak ke sana. 

Setiap tema ini muncul ke publik, sudah pasti bakalan hot donk! Namanya topik hot pasti kontroversi, yang namanya kontroversi pasti ada pro-kontra donk!

Nah, sudah bisa Agan Sista liat ni, kalau saya ada di pihak yang kontra. Tapi saya rasa semua orang tua, emang siapa yang bercita-cita punya anak gay? 

Coba, gimana pun keadaan Agan Sista sekarang, gak perlu pakai dalil HAM atau dalil agama. Kita jujur aja ke hati masing-masing yang memposisikan dan merasakan hati nurani seorang ayah/ibu, tentu saja ingin anak kita normal kan?

Ok, fenomena ini memang ada. Bukan berarti kita harus memberantas atau menghabisi orang-orang LGBT juga. Karena saya sendiri tidak membenci orangnya sebagai ciptaan Tuhan, tetapi saya patut membenci kelakuannya yang menyimpang.

Cuman masalahnya, ada orang sakit dia sadar sedang sakit. Tetapi ada juga orang sakit tetapi ia tidak sadar bahwa dia sedang sakit

Orang sakit, dia nyadar sakit. Pasti dia pergi berobat, gimana caranya biar sembuh kan? Masalahnya, kalau orang sakit gak nyadar dia sakit. Jangankan berobat, dia malah menganggap itu normal bahkan menyebarkan penyakitnya ke pikiran orang lain. Ini dia bahayanya!

Lantas apa yang mesti dilakukan?

Saya memang bukan pakar kesehatan, kejiwaan atau psikolog. Ini hanya solusi yang ditawarkan dari masyarakat biasa yang sedang belajar jadi orang tua. 

1. Rekonstruksi Pemikiran

Orang-orang seperti ini perlu diajak berdialog paling tidak dengan 4 jenis orang yaitu; orang tua, ahli agama, psikolog, dokter.

Pertama, orang tua harus bersikap tegas jangan maen terima aja apa yang diutarakan anaknya. Kalau menyimpang, katakan menyimpang. Kalau bener, ya katakan bener. Cuman cara menyampaikannya harus dari hati ke hati. Misalnya, 

"Nak, ibu tau kamu suka sesama jenis. Tapi coba tanyakan ke hati kamu yang murni dan kembalikan pada tujuan hidupmu sebagai manusia yang akan mati nantinya ingin diridhoi Allah. Apa yang seharusnya kamu lakukan? 

Ibu ngerti, saat ini pikiranmu mungkin berpendapat kalau banyak orang gak ngerti banyak orang gak merasakan banyak orang menyalahkan. Tapi coba kamu tanyakan sendiri sama hatimu yang murni, apakah pendapat orang lain yang mengatakan salah padamu itu udah sesuai? Kalau saja orang menyalahkanmu tetapi posisi kamu ada di jalan yang benar, tentu ibu juga pasang badan melindungi kamu. 

Dan saat orang lain mengatakan salah karena kamu memang salah, ibu juga di sini memelukmu dan mengingatkanmu dengan kasih sayang. Coba, pisahkan egomu, dan renungkan kembali jalan hidupmu, apa pedomanmu. Mungkin surga dan neraka udah jenuh kamu denger seperti perkataan kuno. Tapi ingatlah semodern apapun kita, memang pada akhirnya kita akan dikubur dengan tanah. Pada akhirnya perkataan kuno itulah yang jadi petuah akhir, 2 tempat manusia kembali nantinya."

Itu sekedar contoh saja, bagaimana lisan orang tua bisa merestorasi pikiran anaknya yang penyuka sesama jenis.

Kedua, ahli agama. Ada satu hal dalam ilmu agama yang tidak ada dalam ilmu lainnya. Yaitu mengetahui alur perjalanan seseorang yang telah mati, dalam agama yang yakini sendiri yaitu Islam. Sedikitnya ada 20 kejadian setelah orang meninggal, pertama adalah siksa, kedua nikmat kubur, ketiga pertanyaan dari malaikat Munkar & Nakir dan seterusnya. 

Kenapa dialog dengan ahli agama ini penting, karena semua manusia akan mati. Kematian mengingatkan tujuan manusia hidup di dunia. 

Baca juga HT yang ini: Setidaknya 3 Hal Ini Pasti Bisa Menyadarkan setiap Orang, Bahkan Seorang Preman

Dengan mengembalikan tujuan hidup Si Gay ini semoga bisa merestorasi kembali pikirannya dan sadar bahwa Tuhan menciptakan manusia itu berpasang-pasangan pria dengan wanita. Makanya dalam pasangan gay pun dia sebenarnya tidak bisa berdiri sendiri, harus ada satu pihak yang jadi top (pria) dan pihak satu lagi jadi buttom (wanita).

Ketiga, psikolog. Biasanya konsultasi dengan ahli psikologi lebih terjaga privasinya dan bisa berkonsultasi dengan leluasa. Mendeteksi alur pertama seperti apa, bagaimana pertama kali munculnya hasrat yang menyimpang tersebut, kemudian bagaimana merestorasinya kembali.

Keempat, dokter. Perlu juga mengingatkan seorang gay dari sisi kesehatan. 

2. Keluar dari Circle

Setelah ada keinginan berdialog dengan orang tua atau bebrapa orang di atas. Sebaiknya, seorang pengidap LGBT dijauhkan dari circle-nya. Agar ia tetap fokus pada niatnya untuk sembuh. Jangan sampai sudah ada niat untuk kembali, tetapi masih berkumpul dengan lingkungan yang terus mengarahkannya pada penyimpangan.


3. Menikah dengan Lawan Jenis

Setelah melalui restorasi pemikiran, muncul kesadaran, menjauhi circle-nya. Tinggal masyarakat seperti kita mau menerimanya bagi ia yang benar-benar ingin kembali. Bahkan membantu mencarikan pasangannya.

Hal ini memang tidak mudah, tetapi inilah satu-satunya pernikahan yang sah yaitu dengan lawan jenis. Ya, hal ini memang tidak mudah bagi pelaku LGBT tetapi itulah konsekuensinya. Sejauh apapun langkah yang salah, jalan terbaiknya adala kembali ke jalan yang seharusnya. 

Begitulah Agan Sita sekalian pendapat dari saya semoga mewakili semua isi hati orang tua. Saya katakan kembali, tidak ada kebencian pada manusia tetapi siapapun yang melakukan perbuatan menyimpang maka kita patut membenci penyimpangannya dan menerima kembali ia sebagai manusia seutuhnya.

Mungkin HT yang ini berguna juga: Renungan Zaman Ini

Apapun kata orang, mari tetap jaga putra-putri kita agar tetap menjaga fitrahnya, beradab, cerdas dan berakhlak mulia.

Sumber: pendapat pribadi
Diubah oleh zankzinkzunk 15-05-2022 04:25
provocator3301
kakekane.cell
gepyan
gepyan dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.7K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.