si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Story of NGAD | Pesawat Tempur Generasi 6 Ini Akan Dibanderol Rp 4,3 Triliun Per Unit
Quote:



Menyandang gelar sebagai pesawat tempur siluman pertama yang beroperasi di dunia, nyatanya perjalanan F-22 Raptor tidak berjalan mulus. Bahkan dua tahun berturut-turut, yakni pada 15 Maret 2021 dan 23 Maret 2022; F-22 mengalami kecelakaan saat melakukan pendaratan di Eglin Air Force Base. Perawatan yang mahal serta berbagai masalah teknis pun mewarnai kisah penerbangan pesawat yang sudah berumur 25 tahun ini.

Dan kabar yang mengejutkan mulai beredar pada 2021 lalu, disebutkan bahwa US Air Force berencana akan menghentikan operasional F-22 Raptor pada tahun 2030. Meski termasuk pesawat tempur canggih, nyatanya desain F-22 sudah usang. Lantaran pesawat ini didesain pada dekade 90-an, dan melakukan penerbangan pertama pada 7 September 1997. Pihak Angkatsn Udara AS (USAF) sendiri pada tahun ini telah meminta izin kepada anggota Kongres AS untuk menyetujui penghentian operasional 33 unit F-22A pada Tahun Anggaran 2023. Nantinya ukuran armada F-22A USAF akan menjadi sekitar 153 pesawat.

Rencana penghentian operasional F-22 Raptor secara bertahap ini memang sedikit mengejutkan, tetapi jika melihat ambisi USAF untuk mendapat pesawat tempur yang jauh lebih baik; maka mereka harus mulai mengurangi anggaran untuk operasional F-22 dan beralih untuk mendanai pengembangan NGAD sebagai penggantinya.


Program NGAD Dimulai Sejak Tahun 2010


Meski berita seputar pesawat tempur generasi 6 baru booming pasca pandemi Covid-19, tetapi sebenarnya USAF sendiri sudah punya wacana menggarap NGAD sejak awal tahun 2010, hampir satu dekade yang lalu. NGAD merupakan akronim dari "Next Generation Air Dominance."Di mana pesawat yang lahir dari program ini akan menggantikan F-22 Raptor.


Seperti Apa Bentuk Pesawat NGAD ?


Jika ada agan yang punya pertanyaan seperti itu, sebenarnya sejauh ini belum ada prototype dari NGAD; dan kita tentu tidak bisa menerawang bagaimana desain pesawat ini kelak tanpa melihat prototype pesawat tersebut. Sejauh ini hanya ada konsep desain yang ditawarkan oleh tiga pabrikan AS, yakni Lockheed Martin, Boeing dan Northrop Grumman. FYI pesawat ini masih dalam tahap pengembangan. Selain diselimuti rahasia, program NGAD juga termasuk mahal; pasalnya USAF telah menginvestasikan lebih dari US$2,5 miliar dalam program NGAD sejak 2018, dan jumlah itu kemungkinan akan naik menjadi setidaknya US$9 miliar pada tahun 2026.

Sejauh ini Amerika memang sangat menjaga rahasia terkait pengembangan NGAD, karena di era digital seperti sekarang semakin sulit untuk menjaga program rahasia seperti NGAD. Tetapi dari konsep desain yang dibuat oleh tiga manufaktur pesawat AS tersebut setidaknya akan ada 5 ciri-ciri pesawat tempur NGAD:


Quote:




Satu Pesawat NGAD Dihargai Rp 4,3 Triliun



Mengutip artikel 19fortyfive.comdalam pertemuan bertajuk House Armed Services Committee dengan anggota parlemen AS, Sekretaris Angkatan Udara AS Frank Kendall dicecar pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Pada pertemuan tanggal 27 April 2022 lalu, anggota Parlemen AS menanyakan berapa kira-kira harga per unit NGAD ?

Mendapat pertanyaan seperti itu, Kendall sendiri pun bingung; dia mengatakan tidak bisa memastikan harga dari pesawat. Ia menyebutkan angka US$300 juta, yang artinya satu pesawat NGAD akan bernilai sekitar Rp 4,3 triliun jika dirupiahkan. Angka itu masih belum pasti dan bisa jadi lebih tinggi, mengingat Kendall tidak merinci apakah US$300 juta itu sudah merupakan paket komplit pesawat atau hanya berupa pesawat saja tanpa dilengkapi senjata ?

Sementara itu, Kendall mengatakan jika harga pesawat NGAD tak berawak tidak akan lebih mahal dari NGAD varian berawak, diperkirakan varian yang bisa terbang tanpa pilot ini harganya setengah dari harga NGAD varian berawak. Artinya harga pesawat ada di kisaran US$150 juta.

Jika ditotal maka Paman Sam akan menghabiskan US$450 juta untuk membeli dua varian NGAD yang berawak dan tanpa awak, dengan memakai uang tersebut bisa membeli 6 pesawat F-35A. F-35A saat ini diperkirakan dihargai US$77 juta per unit dan F-15EX dibanderol US$80 juta.


Quote:




NGAD Dirancang Untuk Teater Asia Pasifik


Pertumbuhan pesat industri militer China memang patut diwaspadai Amerika, saat ini China mulai bergerak maju di bidang industri militer. Mulai dari kapal selam nuklir, kapal perang permukaan, hingga pesawat tempur. Khusus untuk pesawat tempur, kini Sang Naga sudah mulai bisa merancang pesawat tempur generasi kelima; yakni J-20 dan FC-31.

Meski belum diproduksi dalam jumlah yang banyak, akan tetapi dua pesawat tempur generasi 5 tersebut bisa menjadi ancaman bagi sekutu dan mitra strategis AS di kawasan Asia Pasifik. Apalagi China terus mengkampanyekan klaimnya terhadap 9 garis putus-putus milik tetaangganya sebagai wilayah bagian wilayahnya sendiri. Selain itu, China juga masih punya ambisi untuk merebut kembali Taiwan.

Pulau berukuran imut yang punya pemerintahan sendiri itu terus mendapat teror dari pesawat-pesawat China yang memasuki zona pertahanan udara Taiwan (ADIZ) sepanjang tahun 2021. Tentu saja salah satu tujuan dibuatnya NGAD adalah untuk meredam ambisi China jika sewaktu-waktu mereka berniat menginvasi Taiwan, dan sudah jadi tugas Paman Sam melindungi Taiwan yang berkiblat kepada Barat.

Selain Taiwan, NGAD juga akan digunakan untuk melindungi pangkalan militer AS di Jepang, dan tentunya juga melindungi Sang Samurai dari serangan China. Selain melindungi Taiwan, Amerika juga punya kepentingan melindungi Jepang. Karena sekutu nomor satu AS di Asia tersebut juga punya hubungan kurang baik dengan China, dan kemungkinan bisa saja ada potensi konflik di masa depan.

Rencananya NGAD akan ditempatkan di pulau-pulau kecil di sekitar Pasifik, dan jika pecah konflik dengan China; NGAD bisa dengan cepat dikirimkan ke Jepang untuk merebut supeioritas udara atas China. Jarak dari Guam ke pangkalan militer Kadena milik AS di Pulau Okinawa adalah 2.300 km, nantinya NGAD diproyeksikan bisa terbang dan kembali ke pangakalan asalnya non stop tanpa perlu memasang tangki bahan bakar eksternal. Di mana pemasangan tangki bahan bakar eksternal akan membuatnya mudah dideteksi radar milik China dan fitur sim salabimnya (menghilang) jadi tidak maksimal.



Quote:



Apakah F-22 Tidak Bisa Mekakukan Misi yang Sama Seperti NGAD ?


Mungkin ada agan yang punya pertanyaan seperti di atas, dan jawabannya adalah bisa. Karena antara F-22 dan NGAD punya tugas yang sama dalam operasionalnya di lapangan, akan tetapi F-22 perlu dipasangi tangki bahan bakar eksternal untuk terbang dari Guam menuju Okinawa. Dan inilah alasan mengapa para senior di USAF merancang NGAD berdasarkan potensi konflik di kawasan Asia Pasifik, mereka mengambil keputusan bahwa; generasi 6 tidak boleh lagi memakai tangki bahan bakar eksternal yang dipasang di luar badan pesawat.

Sebenarnya dengan memasang tangki bahan bakar eksternal, pesawat tempur geenrasi 5 bisa punya nafas yang lebih panjang; akan tetapi pemasangan tangki bahan bakar yang dicantelkan di luar badan pesawat sangat bertolak belakang dengan konsep sim salabim ala penempur generasi 5.

Karena penempur generasi 5 dirancang untuk tidak terlihat dan sulit terdeteksi oleh radar milik musuh, pada F-35 dan F-22 contohnya; untuk memaksimalkan kemampuan "sulit terdeteksi" tersebut. Maka seluruh persenjataan harus disimpan di dalam badan pesawat. Sebagai contoh, dengan membawa dua tangki bahan bakar eksternal berisi 45 ton bahan bakar; F-22 bisa menempuh jarak jelajah 2.600 km.


Quote:



Dilihat dari misi yang akan diemban kelak, analis pertahanan Steve Trimble dari aviationweek.com mengatakan jika kemungkinan NGAD akan berukuran sangat besar untuk akomodasi wadah senjata dan tangki bahan bakar internal yang dipasang di dalam badan pesawat. Dia memperkirakan ukuran NGAD setara dengan F-111, pesawat serang jarak jauh yang beroperasi pada akhir 1960-an sampai dekade 1990.

F-111 punya panjang 22 meter, ketinggian terbang maksimal 18.000 meter, serta berat lepas landas maksimal 45 ton. Dengan tangki bahan bakar internal saja, pesawat ini punya jarak jelajah yang cukup jauh; yakni 4.200 km. Sementara F-22 yang akan digantikan oleh NGAD punya panjang 19 meter, ketinggian terbang maksimal 20.000 meter dan berat lepas landas 38 ton.

Masuk akal jika USAF menginginkan NGAD untuk bisa terbang ribuan kilometer dalam rangka menyerang sistem pertahanan udara dan darat China jika suatu waktu terjadi konflik di Asia Pasifik. Kemungkinan USAF juga menggabungkan kemampuan siluman F-22 dan nafas panjang F-111 untuk merancang NGAD.

F-35 memang punya kemampuan stealth (sulit dideteksi), tetapi pesawat ini hanya bermesin tunggal dan tidak diciptakan untuk terbang pada jarak ribuan kilometer. Sementara F-22 berkemampuan stealth dan bisa terbang lebih jauh daripada F-35, akan tetapi F-22 harus memasang dua tangki bahan bakar eksternal untuk menempuh jarak di atas dua ribu kilometer; yang merupakan perkiraan jarak Okinawa-Guam.

NGAD mungkin akan "effective"untuk teater Pasitik tetapi juga akan "expensive" untuk kantong Paman Sam yang dikenal sebagai "crazy rich." Lalu, apakah dana sekitar Rp 4,3 triliun benar-benar "worth it" untuk satu unit pesawat tempur generasi 6 tersebut ?



Quote:




Referensi Tulisan: 18fortyfive.com& aviationweek.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 16-05-2022 12:56
andrah.aja
asamboigan
bajier
bajier dan 23 lainnya memberi reputasi
22
9.4K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.