Publik tengah dibuat hebih dengan beredarnya sebuah video yang menunjukkan seorang bule wanita asal Rusia tengah membuat konten pemotretan tanpa busana di sebuah pohon keramat di Bali.

Dilansir dari berbagai sumber wanita tersebut bernama Alina, seorang turis atau wisatawan asal Rusia yang menjadikan Bali sebagai tujuan wisata untuk melakukan sesi pemotretan.

Diketahui Alina melakukan pemotretan tanpa busana di sebuah pohon kayu putih yang diperkirakan mencapai usia 700 tahun dan dikeramatkan oleh masyarakat Bali. Adapun lokasi tepatnya pohon kayu putih tersebut yaitu berada di Pura Babakan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Bali.

Beredarnya video Alina di media sosial membuat masyarakat khususnya warga Bali geram dan menuntut permohonan maaf dari bule Rusia tersebut. Menurut kabar yang beredar Alina bersama dengan suaminya bernama Amdrei Faleeva yang bertugas sebagai fotografer telah meminta maaf dan melakukan ritual di depan pohon keramat tersebut didampingi oleh pemangku adat setempat.

Tidak selesai sampai disitu GanSis, Alina bule Rusia yang telah meminta maaf karena telah membuat kulit konten foto telanjang bulat di pohon keramat tersebut juga mendapatkan sanksi tegas dari Gubernur Bali Wayan Koster bersama dengan Kemenkumham Bali Jamaruli Manihuruk.

Wayan Koster dengan tegas memberikan sanksi deportasi untuk Alina dan suaminya yang telah dengan sengaja berfoto tanpa busana di salah satu pohon keramat di Bali.

Keputusan pemberian sanksi tersebut diberikan oleh Gubernur Bali sebagai bentuk menjaga budaya dan martabat Bali serta memberikan pelajaran bagi para turis agar dapat ikut menjaga apa yang ada di Bali.

Gubernur Bali Wayan Koster juga menjelaskan bahwa masyarakat Bali tidak bisa memberikan toleransi untuk siapapun yang merusak citra pariwisata apa lagi melecehkan adat dan budaya setempat.

Menurut ane pribadi terkait keputusan Gubernur Bali mendeportasi Alina dan suaminya yang melakukan foto tanpa busana di tempat yang dikeramatkan tentu merupakan keputusan yang bijak dan sangat tepat GanSis.

Perlu Agan dan Sista ketahui bahwasanya saat ini mulai banyak para turis atau wisatawan asing yang melakukan aksi-aksi tidak senonoh di tempat wisata atau tempat keramat yang ada di Bali.

Diharapkan dengan diberikannya sanksi tegas kepada wisatawan asing terserah bisa dijadikan sebagai pelajaran berharga bagi semua wisatawan baik lokal atau mancanegara untuk bisa menghargai, menjaga, dan merawat adat kebudayaan serta fasilitas umum yang telah disediakan.

Prinsip "Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung" harus kembali diajarkan dan disosialisasikan agar pariwisata di Bali tetap terjaga dan tidak rusak karena ulah wisatawan yang kurang peduli terhadap lingkungan sekitar.

Oke, mudah-mudahan thread ini bermanfaat bagi Agan dan Sista terkhusus untuk yang suka traveling.