anus.baswedanAvatar border
TS
anus.baswedan
Rumah Warga Budha di Mareja Lombok Barat Dibakar Ormas Islam, Polisi Upayakan Damai

Ketua DPRD Lobar Hj Nurhidayah bersama pemuka agama Budha di Desa Mareje. (istimewa)

Lombok Barat - Pawai malam takbiran yang berlangsung pada Minggu malam (1/5/2022) berujung petaka di Dusun Ganjar Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Informasi yang berhasil dihimpun detikBali, awal mula aksi pembakaran rumah warga terjadi pada Selasa (3/5/2022) malam sekitar pukul 20:00 WITA bermula warga sejak Minggu malam 1 Mei 2021 sekitar pukul 22.30 WITA, pada saat pawai malam takbiran.

Saat itu beberapa pemuda Dusun Bangket Lauk dengan warga Dusun Pelan di Desa Mareja terjadi kericuhan karena suara petasan.

Kericuhan tersebut terjadi berawal dari pawai malam takbiran saat start di depan kantor Desa Mareje menuju finish Masjid Al Mujahiddin Dusun Pelan Desa Mareja.


Namun sebelum sampai di titik finish beberapa pemuda dari Dusun Bangket Lauk meledakan petasan di depan kandang sapi milik korban Amak Rahim alias Amak Runa (korban) yang beragama Budha.

"Dengan adanya suara tersebut korban keluar untuk menegur karena ternaknya kabur. Diduga korban dipukul usai menegur," kata sumber, Selasa malam (3/5/2022).

Terkait dengan persoalan tersebut, korban merasa keberatan dan meminta adanya tindak lanjut aparat penegak hukum.

Informasi yang diperoleh bahwa hari ini korban yang didampingi Romo Nasib berencana melaporkan secara resmi kejadian tersebut ke pihak kepolisian dengan tujuan agar dapat diproses mengingat toleransi antar umat beragama di Desa Mareje.

Wakapolres Lombok Barat Kompol Taufik dengan perwakilan tokoh umat Budha yang bertempat di Dusun Ganjar dan Dusun Bangket Dalam, Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Lombok Barat bersama Kepala Desa Mareje H. Muksin Salim dan beberapa tokoh agama melakukan mediasi.

"Kita minta diselesaikan untuk mencari jalan keluar terbaik secepatnya untuk meminimalisir kejadian lainnya," kata Taufik melalui keterangan tertulis.

Pihak Kepolisian pun telah memanggil dan memproses pengaduan. Kedua Belah pihak diminta untuk tenang dan dingin untuk pemahaman bersama.

"Saya bersama Kasat Reskrim Polres Lobar bahwa dengan mengambil jalan damai dapat menggugurkan laporan/pengaduan," kata Taufik.
Taufik mengajak kedua warga untuk menjaga kondusifitas Desa Mareje demi kedamaian antar umat beragama.

"Harapan saya dengan kedatangan seluruh jajaran dapat meredam isu yang beredar dan kedepan tidak adanya permasalahan yang sama terjadi," pungkas Taufik.

https://www.google.com/amp/s/www.det...akan-damai/amp

Thread Reader



Sebuah kesewenangan, utas ulah oknum atas Nama jihad Di NTB .

1 Mei 2022

Pukul 19.00: malam takbiran terjadi pelemparan petasan ke rumah salah satu warga beragama Buddha, yang menyebabkan salah satu umat Buddha pingsan dan sampai saat ini trauma.

2. 21.00: terjadi pengeroyokan terhadap salah satu warga Buddha oleh oknum-oknum dari organisasi masyarakat (ormas) lokal setelah beberapa oknum dari ormas tersebut menyalakan petasan besar di rumah warga Buddhis tersebut yang menyebabkan ternaknya kabur berhamburan.

3.Pukul 22.00:
rangkaian kejadian tsb membuat umat Buddha panik kalang kabut & beberapa terkonsentrasi di luar rumah, yg sebelumnya dilempar petasan besar hingga pingsan. 

Pukul 22.30: melemparan batu terhadap warga Buddhis, yg berkumpul di rumah yang dilempar petasan itu.

4.Pukul 23.00: provokasi dan ajakan jihad di medsos bertebaran, salah satunya dilakukan Ketua dari ormas lokal.

5. 2Mei 2022
Pukul 12.00:
pemukulan thdpt 2 remaja ( motornya dihentikan sekelompok orang),yg baru pulang mengambil buah nangka muda, utk hajatan warga. 
menggunakan speaker masjid,salah satu ormas lokal terus memprovokasi menantang perang & mengajak umat Islam berjihad.

6.Mereka juga menyebar hoaks, bahwa umat Buddha menghina umat Islam di FB dan Whatsapp

7.  3 Mei 2022
Pukul 14.30:

pertemuan antara Wakapolres Lombok Barat, Kompol Taufik SIP, bersama Kapolsek Lembar, aparat desa sampai dusun di Mareje, Kecamatan Lembar, Lombok Barat dengan perwakilan tokoh umat Buddha setempat.

8.Pukul 22.00: Terjadi penyerangan oleh massa yang tersulut terhadap umat Buddha. Dampak dari provokasi yang tidak diantisipasi aparat, 6 rumah milik warga Buddha dibakar oleh massa, 1 toko sembako juga dibakar.

9. Luar Biasa Dari pelaku provokasi Dan pembakaran tersebut tidak Ada yg diajukan ke meja hijau , diselesaikan dengan penggantian property yg terbakar Oleh negara . Menyoal soal phobia , ialah Rasa takut atau anti . Setelah peristiwa ini para korban pasti hidup dengan phobia .

10. Pak @mohmahfudmd @PolhukamRI @ListyoSigitP pasti Senang penyelesaian model kekeluargaan begini . Hukum tidak Ada artinya Di Mata mayoritas , kl pun dihukum, hukuman kurungan maksimal 1 Bulan penjara diberlakukan Persis yuripendensi pelaku pembakaran Di Riau , kasus Meliana.

11. memanjakan mayoritas dng penyelesaian kekeluargaan mrpkn Cara buruk menyuburkan prilaku premanisme Umat mayoritas terhadap minoritas . Di jaman Nabi Muhammad dulu Umat Islam mempunyai privilege , tetapi Kita hidup Di NKRI semua warga punya kedudukan yg Sama Di mata hukum.

12. Penegakan hukum penting pada kasus ini ,memberi pelajaran bahwa hukum tidak memandang mayoritas Dan minoritas , jauhkan phobia ( Rasa takut ) terhadap agama tertentu dengan memberantas prilaku premanisme . @mohmahfudmd @PolhukamRI @jokowi @ListyoSigitP @MahkamahAgung

• • •
Diubah oleh anus.baswedan 06-05-2022 14:04
viniest
topana
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
8.7K
376
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.