Setelah US Air Force mengkonfirmasi bakal mengirim beberapa F-22 Raptor ke kuburan pesawat Boneyard pada akhir tahun 2021 lalu, kini pada bulan April 2022 giliran US Navy yang mengatakan jika EA-18G Growler akan menyusul Raptor menuju Boneyard. Dalam Anggaran Fiskal tahun 2023 Departemen Angkatan Laut yang baru-baru ini dirilis, Angkatan Laut AS mengusulkan untuk menonaktifkan seluruh skadron ekspedisi VAQ, yang dikerahkan ke pangkalan luar negeri untuk memberikan kemampuan serangan elektronik kepada pasukan gabungan. Lima skadron VAQ ekspedisi terpisah dari skadron VAQ Angkatan Laut yang ditempatkan di kapal induk. 5 skadron tersebut keseluruhan berisi 25 unit pesawat.

Skadron ekspedisi VAQ yang menaungi Growler telah dikerahkan ke Asia Barat Daya, Jepang, dan Italia selama bertahun-tahun untuk mendukung AS dan pasukan koalisi. Bulan lalu, satu skadron VAQ-134 dikerahkan ke Komando Eropa sebagai bagian dari peningkatan kekuatan untuk mendukung sayap timur NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Angkatan Laut AS adalah satu-satunya penyedia jet serang elektronik ekspedisi untuk pasukan gabungan/aliansi. Pihak Angkatan Udara AS telah mempensiunkan jet EF-111A Raven terakhirnya pada tahun 1998 dan Korps Marinir AS mempensiunkan jet taktis EA-6B Prowler terakhirnya pada tahun 2019.





Rencananya Growler yang dipensiunkan bakal ditempatkan di Aerospace Maintenance and Regeneration Group di Pangkalan Angkatan Udara Davis-Monthan di Tucson, Arizona. Setengahnya akan dikirim pada tahun fiskal 2024 dan setengahnya lagi pada tahun fiskal 2025. Penghentian operasional Growler tersebut juga termasuk pensiunnya sekitar 1.020 perwira dan tamtama yang berara di skadron tersebut. Angkatan Laut memperkirakan penghentian operasional 25 unit Growler tersebut akan menghemat anggaran senilai US$ 807,8 juta. 

Lima skuadron VAQ ekspedisi Angkatan Laut AS semuanya berbasis di Pangkalan Udara Angkatan Laut Whidbey Island, Washington yang terdiri dari: VAQ 131, 132, 134, 135, dan 138. Satu-satunya skadron VAQ cadangan Angkatan Laut adalah VAQ-209, juga telah digunakan dalam peran ekspedisi. 

Sementara skadron VAQ yang dapat digunakan oleh kapal induk adalah VAQ 130, 133, 136, 137, 139, 140, 141, dan 142, dan VAQ-144. Semua berbasis di Whidbey Island, kecuali VAQ-141, yang berbasis di Marine Corps Air Station Iwakuni, Jepang, sebagai bagian dari Carrier Air Wing Five yang dikerahkan untuk USS Ronald Reagan. Skadron VAQ ekspedisi dianggap sebagai aset dengan permintaan tinggi/bernilai tinggi oleh Kepala Staf Gabungan. Penilaian dari berbagai komandan kombatan regional mungkin berperan dalam membalikkan atau mengurangi usulan Angkatan Laut AS tersebut. 





Bicara soal EA-18G Growler pesawat satu ini memang tidak setenar Super Hornet, meski sebenarnya Growler sendiri dikembangkan dari F/A-18F Super Hornet. Secara spesifikasi dan kemampuan tak jauh berbeda, tetapi peran Growler lebih dikususkan untuk peperangan elektronik. Yakni melumpuhkan isntalasi pertahanan musuh, salah satunya adalah instalasi radar milik musuh dengan menggunakan rudal udara ke permukaan AGM-88B/E HARM (High-speed Anti-Radiation Missile). Selain itu dengan jamming pod, Growler juga bisa digunakan untuk membutakan radar milik pesawat musuh. Untuk mengatasi pesawat musuh di udara Growler dilengkapi rudal jarak dekat AIM-9X Sidewinder, rudal BVR (Beyond Visual Range) AIM-120C AMRAAM (Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile).

Growler mengusung teknologi serangan elektronik terbaru, termasuk ALQ-218 receiver, pod jamming taktis ALQ-99, Perangkat Penanggulangan Komunikasi ALQ-227, Joint Tactical Terminal – Receiver (JTT-R), AN/ALQ-249 (Next Generation Jamming Pod). Growler juga sudah dilengkapi radar APG-79 Active Electronically Scanned Array (AESA). Pesawat ini juga sudah memakai sistem komunikasi via satelit, diawaki dua orang kru; personel di kursi depan bertugas sebagai pilot sementara personel di kursi belakang tak bertugas sebagai electronic warfare (EW) officer.

Prototype Growler pertama mulai diproduksi pada Oktober 2004 dan melakukan penerbangan pertamanya pada Agustus 2006. Bisa dibilang pesawat ini masih muda, karena lahir di awal era milenium. Pesawat produksi pertama kemudian dikirim pada 3 Juni 2008 ke Electronic Attack Squadron (VAQ) 129, Growler Fleet Replacement Squadron, di Naval Air Station (NAS) Whidbey Island di Washington. Kemampuan operasional awal dan produksi tingkat penuh diikuti pada musim gugur 2009. Pada tahun 2010, tiga skadron, VAQ-132, 141 dan 138, dialihkan dari Prowler ke Growler dan dinyatakan aman untuk penerbangan. Misi pertama Growler datang saat diterjunkan dalam Operasi Odyssey Dawn di Libya tahun 2011. 





Saat ini beberapa Growler direncanakan bakal mengikuti program Growler Capability Modification (GCM), sebuah upaya besar pertama untuk meningkatkan kemampuan EA-18G. Program dimulai di Naval Air Station Whidbey Island, Washington, pada Maret 2021. Program ini terdiri dari berbagai teknik mengubah beberapa sistem pesawat agar sama dengan standar F/A-18E/F Blok III. GCM juga akan memberikan lompatan signifikan dalam kemampuan peperangan elektronik untuk meningkatkan dukungan tempur bagi pasukan Gabungan AS dan Sekutu, yang mencakup integrasi Next Generation Jammer-Mid Band.

Growler Block II yang dipakai saat ini sedang dalam pengembangan dan akan mencakup berbagai peningkatan. GB2 Fase 1 akan memberikan peningkatan pada pemrosesan data pesawat dan algoritma peperangan elektronik, di samping itu ada juga peningkatan tambahan seperti sistem kokpit lanjutan. Peningkatan pada rangkaian Airborne Electronic Attack ini akan memungkinkan EA-18G untuk melampaui ancaman saat ini dan mempertahankan keunggulan di sepanjang siklus hidup yang direncanakan.

Sementara itu Boneyard yang akan menjadi kuburan bagi Growler merupakan tempat penguburan bagi seluruh pesawat militer AS dari berbagai era, wilayahnya berupa gurun pasir yang sangat luas. Meski statusnya adalah kuburan; tak jarang beberapa pesawat yang sudah tidak diaktifkan dalam kurun waktu lama kembali diterbangkan dari Boneyard. Beberapa pesawat terkadang diambil suku cadangnya untuk digunakan sebagai suku cadang pesawat yang masih aktif. Selain AS, tercatat hanya Australia yang mengoperasikan Growler.






Referensi Tulisan: navy.mil& seapowermagazine.org
Sumber Foto: sudah tertera di atas