c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Marshel Widianto Nangis, Media Jahat Banget




Marshel Widianto, namanya tercoreng akibat kasus Dea OnlyFans. Mau bagaimana lagi dirinya menapaki karir dari bawah, gara-gara kasus maksiat dirinya terjerambab.

Marshel walau sudah pusing dengan kasusnya, ia tetap memaksa untuk menghibur di sebuah acara podcast om Deddy, namun terlihat kerapuhan dirinya ketika media menghakimi tanpa persidangan.



Bisa dilihat video podcast Marshel bersama om Deddy, disini kita tak akan membahas kasusnya. Mungkin diantara kalian yang baca thread ini juga sama dengan Marshel, kalau narkoba atau pelaku kriminal masih bisa dihindari tapi kalau birahi?

Tentu hal yang satu ini alamiah, agak sulit untuk dikontrol. Terlebih di zaman digital seperti ini, Marshel adalah salah satu artis yang tak bisa menahan birahinya, jangankan artis anggota dewan pun di dalam gedung DPR sering terciduk menonton film yang menunjukkan berpacu dalam birahi.

Konten Sensitif


Jadi, hampir masalah birahi menyebabkan manusia sering lupa bahwa dirinya publik figure, yang harus menunjukkan kebaikan bahkan kalau bisa harus seperti malaikat tanpa ada kesalahan.

Yang kita akan bahas saat ini bagaimana media memberitakan tentang sesuatu hal yang terkesan tendesius. Mereka menggunakan berbagai macam cara untuk meningkatkan view agar masyarakat mau membacanya.



Tentu dibumbui dengan judul fantastis, bombastis dan menarik. Bahkan bagi pewarta amatir tak segan untuk menerobos kode etik jurnalistik, hingga Marshel tertekan karena media sudah menjadi hakim yang membuat opini hingga dirinya menangis.

Tangisan Marshel di podcast om Deddy ini memperlihatkan kemarahan dirinya kepada media, bukan itu saja tetapi akibat kasusnya ini juga membuat Marshel banyak kehilangan job.



Peribahasa akibat nila setitik rusak susu sebelanga, sepertinya cocok disematkan pada Marshel. Tapi inilah resiko menjadi artis, media tidak perduli dengan mental orang yang diberitakan. Karena media hanya mewartakan, walau terkesan dari judul terlalu dibesarkan.

Dunia pers digital dan media sosial menjadikan banyak orang bisa berkomentar, namun ada yang hilang dimana Media yang merangsang intelektualitas dan diskusi yang mencerdaskan semakin langka, karena pasar yang disuka masyarakat memang berita receh yang tak mencerdaskan.



Untuk apa susah payah menjadi idealis kalau tujuan utama tak tercapai, yaitu cuan. Tak ubahnya di kaskus diskusi yang menjadi image kaskus dahulu semakin tenggelam.

Banyak thread di forum untuk diskusi sekarang menjadi sepi, apa alasannya? Mereka yang sering berdiskusi, lebih banyak membuat grup WA untuk lebih nyaman berdiskusinya.

Tek tokkannya untuk lawan diskusi lebih asik di grup WA, IG dll, maka media harus berbenah agar tetap dibaca oleh masyarakat yang haus akan informasi.



Kalau juragan sendiri apa tanggapannya dengan hal ini?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star






keenan09
screamo37
provocator3301
provocator3301 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
16.4K
173
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.