Bulan Ramadhan dan petasan, dapat dikatakan sejak zaman dulu sampai zaman sekarang tidak pernah dapat dipisahkan.

Petasan menjadi salah satu jenis permainan yang marak dimainkan oleh anak-anak kecil pada bulan-bulan Ramadhan khususnya waktu pagi setelah subuh dan sore hari menjelang berbuka puasa.

Permainan ini sebenarnya telah dilarang oleh Kepolisian karena selain berbahaya bagi anak-anak juga dapat mengakibatkan bahaya bagi orang lain.

Dalam bermain petasan tentu anak-anak kecil melakukan berbagai macam cara untuk menyulut petasan. Mungkin jika Agan dan Sista masih ingat, di zaman dulu anak-anak kecil menyulut petasan dengan memasukannya ke botol, kaleng, parit atau irigasi, bahkan juga melemparkannya ke orang yang sedang melintas atau kehalaman rumah tetangga.

Ternyata cara ini tidak hanya berlaku di zaman dulu GanSis. Saat ini masih ada anak-anak yang memiliki kejahilan serupa bahkan lebih berbahaya.

Dilansir dari akun media sosial Instagram @memomedsos, dibagikan sebuah video aksi ekstrim seorang anak kecil menyulut petasan tepat di depan mobil tetangganya kemudian anak tersebut lari dari tempatnya menyulut petasan.

Terlihat jelas dari CCTV dengan sengaja anak kecil tersebut mengendap-endap dan membakar petasan tepat didekat mobil tetangganya, sampai menimbulkan percikan api kecil dari petasan yang disulut tersebut.

Sang pemilik mobil mengetahui kejadian tersebut dengan melihat langsung melalui CCTV.
Dari caption yang tertulis pada video, terlihat si pemilik mobil menyesalkan apa yang dilakukan anak kecil tersebut karena itu sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan mobil terbakar.

Kejadian yang semacam ini tentu harus dijadikan sebagai kewaspadaan bagi para orang tua ya GanSis.

Para orang tua memiliki kewajiban untuk melarang anak-anaknya bermain petasan atau pun juga mengawasi jika memang anaknya ngeyel untuk dibelikan petasan. Jangan sampai Agan dan Sista membiarkan anak-anak bermain petasan tanpa pengawasan yang akhirnya akan membahayakan diri sendiri atau orang sekitar.

Saat anak-anak melakukan aksi jahil seperti di dalam video yang beredar dan menciptakan bahaya bagi orang lain, maka orang tua dari anak-anak tersebutlah yang salah dan harus bertanggungjawab atas apa yang dilakukan oleh anak mereka.

Mudah-mudahan dengan adanya kejadian ini dapat menjadi pelajaran, pastinya agar tidak terjadi kejadian serupa kedepannya.