Sedekah untuk Mengharap Pemberian yang Lebih Banyak, Dimana Konsep Ikhlasnya?



"Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah", kira - kira begitulah pepatah yang menganjurkan kita untuk suka memberi atau bersedekah. Setidaknya memang memberi itu lebih baik ketimbang meminta apalagi mengemis.

Mengemis uang saja sudah hina, apalagi mengemis perhatian... eaaak... Back to the topic.

Bahas soal beri memberi, ada satu konsep yang sepertinya salah kaprah soal sedekah yang membuat banyak orang kehilangan esensi dari memberi.

Beberapa orang beranggapan bahwa memberi untuk menerima lebih banyak lagi. Memang, orang yang gemar sedekah akan ditambah rezekinya oleh Yang Maha Pemberi, namun bukan berarti kita memberi dengan niat minta imbalan pada Tuhan.

Kita menghitung - hitung "kembalian" dari Tuhan setelah bersedekah sekian rupiah. Pengen dapet 50 juta, jadi kita harus sedekah 5 juta. Kan nanti diganti 10 kali lipat...

Jika sudah begitu, dimana konsep keikhlasannya? Padahal sejatinya memberi haruslah didasari dengan rasa ikhlas. Tak perlu memikirkan imbalan dari Tuhan, balasannya nanti apa dan berapa rezeki yang akan dikembalikan pada kita.

Dengan rasa ikhlas tanpa menunggu "kembalian" sedekah pun sebenarnya Tuhan tidak pernah mengingkari janjinya. Urusan mau dibalas berapa kali lipat pun adalah urusan Tuhan bukan urusan kita.

Belakangan ini ada sosok publik figur yang sedang ramai dibicarakan netizen. Beliau sedang membutuhkan uang senilai 1 Triliun. Beliau kerap mengajarkan konsep memberi dan nanti pasti akan Tuhan gantikan 10 kali lipat.

Begitu video beliau viral dan isinya soal "butuh dana", serta ada kata - kata "Darimana uangnya?" sambil menggebrak meja... sontak saja netizen heran.

Respon netizen beragam, mulai dari mengungkit soal anjurannya untuk sedekah agar diganti lebih banyak, hingga lupa pada ceramahnya sendiri.

Kebanyakan netizen justru menyuruh sosok tersebut sedekah 100 M agar dapat duit 1 T. Bukankah ini adalah sebuah kejadian yang memilukan?

Bak menelan ludah sendiri, sosok tersebut suka mengajarkan konsep memberi agar menerima lebih besar lagi, tapi sekarang dia justru kebingungan untuk mendapatkan sejumlah dana.

Kenapa ini semua bisa terjadi? Tentu saja karena salah perhitungan. Logika manusia tidak bisa disamakan dengan logika Tuhan. Perhitungan Tuhan tidak bisa dihitung dengan ilmunya manusia.

Jadi gansist... kalau mau sedekah ya sudahlah sedekah saja. Tak perlu memikirkan akan mendapatkan kembalian berapa dari Tuhan dan bakalan dibalas berapa kali lipat.

Sekian thread dari ane, jika ada pihak yang merasa tersinggung, ane memohon maaf yang sebesar - besarnya. Ane sebagai TS hanya ingin beropini dan menanggapi isu yang sedang terjadi saat ini dari sudut pandang ane. Setuju silahkan, nggak setuju boleh banget komentar di kolom komen di bawah.

Sumber: pemikiran TS