• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Sindiran Keras Sesungguhnya, Bapak Ini Tangkap Sendiri Pelaku Pemerkosa Anaknya

abdulqadirzAvatar border
TS
abdulqadirz
Sindiran Keras Sesungguhnya, Bapak Ini Tangkap Sendiri Pelaku Pemerkosa Anaknya


Dampak dari satu hari satu oknum polisi, mengakibatkan turun bahkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap instansi keamanan dan ketertiban itu. Kalo disindir itu udah biasa, dikritik atau dicela juga hal yang biasa. Tapi kalo disindirnya dengan turun langsung mengatasi masalah yang seharusnya tugas pihak kepolisian adalah definisi menyindir secara keras.

Ane disini bukan mau menjelekkan, tapi secara fakta memang begitu. Bukan satu dua orang saja yang mengalami hal semacam ini. Misalnya terjadi pencurian, lapor polisi lalu jarang banget ketangkep itu pencurinya. Kasus lain nih yang terjadi di desa ane, ada ibu-ibu nyadap karet di ladang, hampir dirudapaksa dan dianiaya oleh orang asing, lapor polisi, sampai detik ini itu pelaku gak ketangkep.

Quote:


Yang baru-baru terjadi, dan ini menurut ane the real sindiran keras untuk pihak kepolisian. Jadi kejadian ini terjadi di surabaya pada bulan lalu. Cerita versi singkatnya nih, ada bapak-bapak inisial MD punya anak perempuan masih umur 14 tahun. Lalu si anak punya pacar inisial P. Kamisnya si anak perempuan MD ini hilang karena karena ternyata dibawa kabur P bersama kawannya M.

MD melaporkan kehilangan anak ini ke polrestabes pada jumat nya. Setelah laporannya hari itu, sebulan kemudian gak ada kabar dari kepolisian, bahkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) pun gak ada dari kepolisian. Padahal itu kan yang memberikan bukti bahwa ada perkembangan kasus. Minimal bukti kinerja dari kepolisian lah ya kasarnya.

Quote:


Karena merasa gak bisa lagi nunggu bantuan kepolisian, lalu ia cari anaknya sendiri dan dapat info kalo anaknya posisinya di blitar. Kesana lah MD dan mendapati anaknya jadi penjaga warung. Sempat kabur si P ini tapi akhirnya ditangkep rame-rame sama warga. Gak lama ketangkep juga si M kawannya P ini.

Menurut pengakuan anaknya MD ia sempat dirudapaksa M dan disuruh P untuk mengemis, sampai akhirnya dipekerjakan di sebuah warung. Beruntung sang pemilik warung merasa ingin tahu latar belakang si anak itu dan anak itu pun berani menceritakan semuanya gan. Itulah yang akhirnya juga yang membuat si MD mengetahui keberadaan anak perempuannya itu.

Quote:


Lalu kedua pelaku dibawa oleh MD bersama dengan warga ke pihak berwajib untuk diproses secara hukum. Respect untuk sang ayah demi putrinya, nyawa pun akan dia pertaruhkan walaupun sampai dipenjara ibarat kata. Orangtua mana yang rela anaknya dijahati kaya gitu. Agan semua kalo diposisi MD pasti juga gitu kan?

Menurut ane, polisi terkesan lamban bukan hal baru. Ya gak? Tentunya aspeknya cukup banyak gaes. Kita gak bisa judge dari satu sisi. Bisa aja karena jumlah aparat vs jumlah masalah yang timpang, prosedur di internal polisi itu sendiri + kapabilitas personel polisi juga jadi faktor penghambat, skala prioritas (entah apa matrixnya), dan tentunya factor X (hanya mereka yang paham).

Quote:


Tapi kalau terus begini jangan disalahkan tiba waktunya masyarakat akhirnya mencari atau membuat alternatif lain untuk menyelesaikan masalah. Mungkin akan ada dalam bentuk institusi swasta yang lebih profesional. I don't know.

Oke segitu dulu untuk thread ane kali ini, thread ini sifatnya entertainment yang bersumber dari keresahan ane di sosial media ya gan. Kalau kurang informatif ya tolong dimaklumi. Kalau menyinggung ya mohon maaf. Terimakasih udah baca, jumpa lagi di thread ane selanjutnya.


Referensi: Opini pribadi & Berita
Sumber gambar: Tertera
@abdulqadirz©2022
jicho22
tikripiw
SoupAyam
SoupAyam dan 50 lainnya memberi reputasi
51
15.2K
206
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.